Setelah pertemuan singkat dengan direkturnya itu, Jieun kini bisa bernafas tenang sekarang, awalnya ia berpikir dipanggil akibat suatu kesalahan tenyata hanya dipanggil untuk melakukan sesuatu. Setelah keluar dari ruangan direktur Jieun pun melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Dalam perjalanan ia akhirnya sampai disuatu ruangan, penasaran dengan yang apa yang ada dalam ruangan tersebut Jieunpun mendekat dan mengintip, untungnya pintu tersebut tak tertutup rapat sehingga Jieun bisa mengintip kedalam ruangan itu
Dapat Jieun lihat dalam ruangan tersebut terdapat seorang gadis yang sedang melihat pemandangan di luar jendela tepat disamping tempat tidurnya. Gadis itu terlihat sangat pucat tubuh yang kurus serta topi rajut berwarna merah yang selalu setia menutup kepalanya yang sudah tak memiliki rambut itu. Dari ciri ciri itu Jieun bisa menyimpulkan bahwa gadis yang dilihatnya ini memiliki penyakit kanker, karena kasihan Jieunpun berniat menghampiri gadis itu sebelum masuk ia sempat mengetuk pintu untuk memberi tanda bahwa seseorang ingin bertemu gadis itu.
Mendengar ketukan suara ketukan pintu, gadis itu langsung menoleh kearah pintu, sedikit terkejut melihat keberadaan Jieun namun gadis itu tetap berusaha tersenyum menyambut kedatangan Jieun
"Annyeonghaseyo, bisa aku masuk"tanya Jieun sebelum masuk memastikan bahwa kehadirannya tidak menggangu gadis tersebut, gadis itupun menganggukan kepalanya sebgai jawaban iya, mendapat izin dari sang pemilik ruangan Jieunpun masuk kedalam ruangan tersebut awalnya ia mencari keberadaan penjaga atau orang tua gadis itu namun karena tak melihat adanya manusia lain selain gadis itupun ia melangkah kearah samping tempat tidur yang memang disitu sudah disediakan kursi untuk diduduki tamu
"Hai perkenalkan aku Jieun"ucap Jieun memperkenalkan dirinya
"A-Ara itu namaku" jawab gadis itu juga memperkenalkan dirinya, walaupun sedikit gugup akibat baru pertama kali bertemu Jieun
"aah senang bertemu denganmu, boleh aku tahu berapa umurmu?"
"9 tahun"jawab gadis bernama Ara itu, jawaban tersebut membuat Jieun terkejut 9 tahun astaga muda sekali batin Jieun sambil menatap Ara yang masih setia tersenyum dengan senyum manisnya itu
"ouhh perkenalkan aku dokter yang akan merawatmu"ya! itulah tugas yang diberikan oleh direktur untuk Jieun yaitu merawat gadis bernama Ara itu karena dokter yang dulu merawatnya sudah pensiun. Mendengar itu Ara menjadi senang bagaimana tidak setelah berbulan bulan menunggu seseorang yang akan merawatnya, akhirnya hal tersebut diwujudkan dengan kedatangn Jieun sebagai orang yang akan merawatnya
"benarkah? kalau begitu hai eochan"ucap Ara penuh antusias
"Eochan? apa itu?"tanya Jieun bingung kenapa Ara memanggilnya dengan panggilan tersebut
"Eochan itu kepanjangannya eonni cantik"jelas Ara karena memang betul paras cantik yang dimiliki Jieun bisa membuat siapa saja terpana ibaratnya 'seorang dewi jatuh dari surga' kata orang orang. Mendengar itu Jieunpun tersipu, ia senang dipanggil cantik oleh seorang anak berusia 8 tahun akibatnya pipinya menjadi merah seperti tomat segar
"wahh pipi eochan memerah"ujar Ara sambil menahan tawanya
"t-tidak kok ini cuma terkena sinar senja matahari"ucap Jieun membantah tuduhan Ara walaupun memang sekarang pipinya sedang terlihat merah. Ara tak kuasa menahan tawanya akhirnya tertawa, Jieun yang melihat itu tersenyum bahagia juga karena bagaimana pun ia berhasil membuat seorang anak yang sedang sakit tertawa riang
"oh ya Ara sudah makan belum?"tanya Jieun memastikan bahwa Ara, gadis itu sudah makan tapi nyatanya jawaban Ara hanya menggeleng mengatakan bahwa ia belum makan
"belum makan ya? mau kubuatkan makanan?"tanya Jieun sekali lagi
"boleh"jawab Ara untuk pertanyaan Jieun tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
DANCE - {PJM}
Fanfiction{COMPLETE} Bagaimana jika suatu kesalahan justru membuat hidup dua orang berubah? Berawal dari ketidak sengajaan mereka bertemu sejak saat itu mereka berdua terjebak dalam kesalahan mereka sendiri yaitu karena BERDANSA "wanna dance with me, young la...