Jimin side
Sepanjang perjalanan Jimin tak selalu memikirkan wajah Jieun, menurutnya wajah milik gadis itu tak asing baginya, seperti sangat ia kenal. Tanpa ia sadari ia telah sampai di kantornya karena melihat sang atasan yang masih melamun, sang pengemudi melakukan sesuatu agar sang atasan sadar dari lamunannya akhirnya Jimin sadar dari lamunannya dan turun menuju ruangannya, sesampainya diruangan pribadinya Jimin duduk kemudian melamun lagi, tak berselang lama Jimin mengingat sesuatu dengan buru buru ia mengambil sebuah kertas berbentuk huruf A yang diberikan seorang gadis kecil beberapa tahun silam, Jimin yang melihat kertas tersebut tersenyum setelah bertahun tahun akhirnya ia menemukan Jieun, cinta pertama dari seorang Park Jimin...
Flashback
"Dasar gadis cengeng" ejek seorang anak laki laki
"Aku tidak cengeng!"pekik seorang gadis kecil yang tak terima saat seseorang mengatai dirnya cengeng walaupun pada kenyataannya ia memang cengeng bahkan saat ini dirinya sudah tidak dapat membendung air matanya lagi namun gadis itu tahan karena tak mau dikatai cengeng
"ck! lihatlah baru dibilangi cengeng udah mau nangis"ujar balik seorang anak laki laki sambli menaruh kedua tangannya di depan dadanya dan terus mengejk gadis kecil didepannya ini, sambil sesegukan gadis menanyakan nama anak laki laki tersebut, saat disuruh menyebutkan namanya anak laki laki tersebut bingung namun tetap melakukan hal yang disuruh gadis itu, setelah mengatakan namanya 'Jimin', gadis tersebut bertanya lagi dari mana kelas anak laki laki itu
Jimin yang saat itu usianya masih kecil menjawab bahwa dirinya dari kelas A, gadis kecil yang mendengar itu mengambil sebuah kertas warna warni kemudian menyakan lagi apa warna kesukaan Jimin, Jimin menjawab bahwa ia menyukai warna biru, Jieun kemuidan mengambil kertas berwarna biru itu kemudian mengguntingnya sesuai huruf A, setelah itu menulis nama Jimin diatas kertas tersebut dan memberikannya kepada Jimin
"ini kartu nama yang kubuat untukmu j-jadi jangan memanggilku c-cengeng lagi ya"ucap gadis itu sambil sesekali sesegukan, dengan berharap anak laki laki yang bernama Jimin ini berhenti menyebutnya cengeng, Jimin yang menerima kertas tersebut entah kenapa wajahnya memerah dan menjadi gugup
"t-terima kasih"ucapnya dengan gugup serta wajahnya yang memerah sambil melihat kertas tersebut, sadar bahwa wajahnya memerah ia dengan cepat mengalihkan pandangannya dari gadis didepannya ini
"oh ya! perkenalkan aku Jieun, Kim Jieun"ucap gadis itu memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya, Jimin kecil menerima sambutan tangan Jieun dan mereka pun bersalaman, tanpa Jimin sadari disitulah perasaan sukanya pertama kali mulai tumbuh sehingga gadis bernama Jieun itulah yang menjadi cinta pertamanya
Flashback end
Jimin yang mengingat saat pertama bertemu Jieun tersnyum, ia tak menyangka setelah bertahun tahun ia berhasil menemukan Jieun, cinta pertamanya bahkan setelah bertemu mereka berdansa bersama, perasaan senang sekarang menyelimutinya, namun tak ingin membuat kesalah pahaman ia menelepon seseorang untuk mencari tahu latar belakang Jieun
Jieun side
Setelah pulang kerja, saat ini Jieun sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat kemana lagi jika bukan pemakaman milik Ara, sebelum kesana ia menyempatkan dirinya mampir kesalah satu toko bunga untuk membeli bunga kesukaan Ara yaitu bunga Aster setelah itu barulah ia kepemakaman Ara. Sesampainya disana Jieun langsung menaruh bunga yang ia beli tadi keatas pemakaman Ara
"bagaimana kabarmu? kamu baik baik sajakan diatas?"itulah pertanyaan yang Jieun lontarkan untuk Ara walaupun sudah tahu bahwa tidak akan ada yang menjawabnya, namun tiba tiba saja hujan mulai turun, Jieun yang menyadarinya segera bangkit tak lupa ia juga berpamitan untuk pulang dan kemudian berlari untuk mencari tempat berteduh untungnya ia mendapatkan sebuah tempat untuk ia pakai berteduh sambil menunggu hujan reda. Berjam jam Jieun menunggu hujan reda tapi sepertinya keberuntungan tak berpihak ke dirinya, hujan sama sekali belum berhenti
Saat sedang asik menunggu sambil mendengar lagu dari penyanyi kesukaanya IU, tiba tiba ada sebuah mobil hitam yang parkir didepannya, awalnya Jieun kaget namun berusaha berpikir positif, namun seorang pria yang memakai jas hitam turun dari mobil itu Jieun tak melihat wajahnya karena wajahnya tertutupi oleh payung yang juga berwarna hitam, awalnya Jieun berpikir pria itu turun untuk mengecek mobilnya, namun pikirannya dibantah nyatanya pria itu turun untuk menghampiri Jieun
Rasa takut kini menguasai tubuh Jieun, takut kalau sampai sampai ia diculik pria itu, saat ingin berlari tangannya dicekal pria itu, Jieun semakin ketakutan ia berusaha melepas tangan pria itu tapi naasnya ia justru tergelincir dan bajunya yang awalnya sudah mengering kini menjadi basah bahkan lebih basah dari yang sebelumnya, karena berada dibawah pria itu akhirnya Jieun bisa melihat wajah pria itu
Jieun tak menyangka bahwa pria itu merupakan salah satu pasiennya yang baru ia rawat tadi pagi siapa lagi kalau bukan seorang Park Jimin, Jimin yang melihat Jieun terjatuh dengan sigap mengulurkan tangannya guna membantu Jieun berdiri karena Jieun yang basah kuyup ia membuka jasnya kemudian memberikannya ke Jieun, Jieun yang diberikan jas itu hanya kebingungan namun tetap menerimanya karena saat ini ia sedang kedinginan
Kini mereka berdua berakhir diatas mobil milik Jimin, Jimin menawarkan tumpangan untuk Jieun tapi awalnya Jieun menolak tak ingin merepotkan Jimin tapi Jimin dengan sengaja menakutinya mengatakan bahwa bisa saja ia dibawa oleh sorang penjahat, siapa sih yang tidak takut? pada akhirnya Jieun menerima tawaran Jimin
"m-maaf membuatmu repot dan juga membuat jok mobilmu basah"ucap Jieun memecah keheningan serta kecanggungan di atas mobil, sedangkan Jimin hanya berdehem saja menjawab pertanyaan Jieun
"Ngomong ngomong kenapa kau bisa lewat sana tadi?"tanya Jieun lagi yang merasa heran kenapa bisa Jimin lewat sana tadi padahal kantornya berlawanan arah dari situ, mendengar itu Jimin menjadi gugup sebenarnya sejak tadi Jimin mengikuti Jieun, Jimin yang sudah selesai duluan pekerjaannya menunggu Jieun di depan rumah sakit untuk menawarinya tumpangan namun saat melihat Jieun entah mengapa Jimin menjadi gugup akhirnya iapun menunggu saat yang tepat untuk menawari Jieun sebuah tumpangan
"ehmm a-aku salah arah tadi!"ucapnya dengan cepat membuat Jieun kebingungan dengan tingkah Jimin, setelah pembicaraan tadi sekarang tak ada satupun yang berani membuka percakapan sehingga suasana di mobil penuh dengan kecanggungan
Setelah beberapa menit perjalanan kini mobil yang dikendarai Jimin sampai di apartment Jieun tentunya dengan bantuan arahan dari Jieun, sudah 5 menit yang lalu hujan berhenti jadi Jieun tak perlu meminjam payung, setelah turun dari mobil Jimin, Jieun tak lupa berterima kasih atas tumpangannya
"umm terima kasih atas tumpangannya, kau sudah 2 kali menolongku jadi jika kau perlu bantuan jangan segan segan memanggilku ya!"ucap Jieun yang diiringi dengan senyuman manisnya, Jimin yang melihat itu tiba tiba saja wajahnya memerah dengan cepat ia memalingkan pandangannnya dari Jieun
"hmm y-yasudah aku pergi"ujar Jimin berpamitan ke Jieun, Jieun membalasnya dengan anggukan sambil melambaikan tangan, setelah mobil Jimin pergi Jieun kemudian masuk ke dalam apartmentnya
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
DANCE - {PJM}
Fanfiction{COMPLETE} Bagaimana jika suatu kesalahan justru membuat hidup dua orang berubah? Berawal dari ketidak sengajaan mereka bertemu sejak saat itu mereka berdua terjebak dalam kesalahan mereka sendiri yaitu karena BERDANSA "wanna dance with me, young la...