🍯

14 2 0
                                    

"Papilio? kupu kupu? apa hubungannya dengan kasus ini? aduuhh bikin pusing saja"protes Jieun, ia sudah berhasil memecahkan clue yang diberikan pria yang meneleponnya tadi, dan jawabannya adalah kupu kupu, tapi apa hubungannya dengan kasus yang sedang Jieun selidiki? entahlah kita lihat saja nanti

Setelah memecahkan clue tadi Jieun tentu tak lupa mencatatnya kemudian menaruhnya di papan yang sudah ia pakai tadi. Karena sudah larut malam Jieun juga mulai mengantuk jadi ia memutuskan untuk tidur. Keesokan harinya Jieun bangun terlambat yah salah Jieun juga siapa suruh tidur larut malam. Setelah bersiap siap Jieun segera  keluar dari apartmentnya dan memesan taksi, tapi sepertinya hal itu tak diperlukan karena sudah ada Dae Hwa yang menunggunya sejak tadi, tentu Jieun tak bisa melewatkan kesempatan ini yah hitung hitung ongkos bayar taksinya berkurang

"waaah pagi, kenapa menjemputku?"tanya Jieun menatap Dae Hwa bingung, Dae Hwa tersenyum kemudian mengatakan bahwa karena tujuan mereka sama jadi tak ada masalahkan menjemput Jieun agar bisa datang bersama di kantor Jimin, Jieun hanya berohria saja.

Akhirnya mereka berdua sampai di tempat tujuan mereka, saat turunmereka sudah disambut tatapan sinis dari Jimin, jelas dari mata Jimin ia sedang dibakar api cemburu padahal niat awalnya ingin menjempur Jieun malah Dae Hwa yang menjemputnya. Dae Hwa yang melihat itu tersenyum meremehkan kemudian berjalan kearah Jimin sambil menepuk nepuk bahu Jimin Dae Hwa berbisik ditelinga Jimin

"Jagalah tunanganmu itu bisa bisa yang terjadi seperti sekarang, aku yang mendahuluimu kekekeke~"ucap Dae Hwa kemudian pergi kearah Jieun dan merengkul bahunya untuk masuk kedalam bersama sama. Jieun hanya tersenyum canggung kemudian melambaikan tangannya ke arah Jimin

"Kita bertemu didalam ya Jim!"pekik Jieun yang sudah lebih dulu masuk bersama dae Hwa. Sedangkan Jimin tentu saja mengikuti mereka berdua dari belakang sambil menaruh tangannya didepan dada

Setelah sampai diruangan Jimin, Jieun langsung memberikan clue yang ia dapatkan semalam. Jimin sempat bertanya dari mana Jieun mendapat clue aneh seperti ini Jieun menjawab ia mendapatnya dari seorang pria yang meneleponnya semalam, Jimin dan juga Dae Hwa langsung bertanya siapa pria itu, namun Jieun menjawab jujur ia sama sekali tak mengenal pria itu. Dae Hwa langsung mengambil pelacak telepon untuk mengetahui dari mana asal telepon tersebut mereka mendapatkannya namun sayang telepon yang dipakai merupakan telepon umum. Jieun kemudian mengusulkan untuk mencari tahu saja maksud cluenya

"kupu kupu? apa maksudnya itu? oh! mungkin saja taman safari"jawab Jimin namun jawabannya dibantah oleh Dae Hwa tentu Jimin merasa sebal dengan Dae Hwa

"Bukan! mungkin saja kolam renang kan ada kolam renang yang didepannya ada patung kupu kupu"jawab Dae Hwa, Jieun berpikir sejenak apa maksud kupu kupu itu apa nama seseorang? atau nama bangunan? 

Tokk.. tokk.. tokk...

Suara ketukan pintu tersebut yang memberhentikan percakapan mereka, rupanya itu merupakan sekeretaris Jimin, ia mengatakan ada seseorang yang ingin bertemu Jimin. Sebelum keluar Jimin sempat mengatakn mereka berdua lanjutkan saja perbincangan tadi nanti dia akan kembali kalau sudah selesai dengan urusannya. Jieun dan Dae Hwa sempat melihat orang yang  ingin bertemu Jimin lewat pintu yang belum tertutup rapat karena Jimin ang sedang buru buru 

"Dae Hwa-ssi kamu kenal dengan orang itu?"tanya Jieun, Dae Hwa sempat melihat Jieun sekilas kemudian berkata

"entahlah aku tidak tahu"jawab Dae Hwa, Jieun hanya berohria saja namun Jieun dapat simpulkan bahwa orang tersebut merupakan seorang pensiunan sersan Marinir. Jieun bisa tahu hal tersebut karena mengingat perkataan seseorang siapa lagi kalau bukan salah satu tokoh detektif kesukaannya Sherlock Holmes dalam buku 'Penelusuran Benang Merah' -Dari seberang jalan saja aku sudah bisa melihat tato jangkar biru besar di punggungtangan orang itu. Itu berarti dia seorang pelaut. Pembawaannya khas militer, begitu juga potongancambang dan jenggotnya. Dari situ kita menyimpulkan bahwa dia Marinir. Sikapnya yangberwibawa dan penuh percaya diri menunjukkan rahwa dirinya cukup penting; lihat saja cara diamenegakkan kepala dan mengayunkan tongkat. Semua ciri itu membuatku yakin bahwa diapensiunan sersan Marinir.-Sherlock Holmes.

"Jadi kita lanjutkan saja pembahasan kita tadi?"tanya Dae Hwa, Jieun hanya mengiyakan pertanyaaan Dae Hwa, jadi mereka tetap melanjutkan pembahasan mereka yang sempat tertunda tadi

"Papilio... Anteros... oh ya! kamu ingat ada nama penginapan yang bernama Anteros? mereka juga memasang patungnya tepat di depan bangunan mereka"ucap Jieun, Dae Hwa yang dari tadi membaca langsung menatap Jieun

"baiklah ayo kita kesana!"ucap Dae Hwa kemudian menarik tangan Jieun agar segara naik kemobilnya. Sempat terlintas dipikiran Jieun untuk memberi tahu Jimin tapi ia menolaknya kan bisa lewat chat  pikir Jieun. Sekarang mereka berdua sedang berada dalam perjalanan menuju penginapan yang bernama Anteros itu, sepanjang jalan Jieun hanya melamun Dae Hwa yang melihat itu tersenyum kemudian bertanya

"Kenapa? sedang memikirkan seseorang ya?"tanya Dae Hwa Jieun langsung tersadar dari lamunannya kemudian menatap Dae Hwa sekilas sambil menggeleng pelan kepalanya

"ehh misalnya kalau pelakunya sudah ketemu apa yang kau lakukan? apa kamu akan membalas dendam?"tanya Dae Hwa, Jieun menghela nafas panjang ada sedikit rasa benci dalam hatinya namun mau bagaimana lagi, kalaupun memang Jieun membalas dendam semuanya tidak akan kembali seperti semula kan? atau perbuatannya itu bisa menghidupkan kembali orang tuanya yang ada ia malah tidak disukai banyak orang

"ehmm.. entahlah jujur aku sedikit marah, kenapa harus orang tuaku? maksudnya kenapa harus orang tuaku yang dibunuh? tapi.. aku takut..."ucap Jieun sembari menunduk, Dae Hwa bertnya mengapa tapi jawaban yang didapatkannya sungguh diluar dugaan

"Bagaimana kalau aku yang dijadikan korban selanjutnya? atau aku yang ditargetkan selanjutnya? aduhh.. rasanya aku ingin sembunyi saja"ucap Jieun, Dae Hwa terkekeh kecil sampai suatu kata terlintas dikepalanya

"Jangan lari dari takdirmu sendiri- Shinichi Kudo, ingatkan kata kata itu? itu berasal dari tokoh detektif kesukaanmu"ucap Dae Hwa, Jieun menatap kagum Dae Hwa kemudian memujinya

"waah luar biasa, pantas kamu jadi detektif"puji Jieun, Dae Hwa juga hanya terkekeh menanggapinya. Hening itulah yang terjadi sekarang, setelah pembicaraan tadi tidak ada yang membuka suara sejak tadi, Dae Hwa pun langsung bertanya kembali ke Jieun

"Jadi soal pertayaanku yang pertama kali.. kamu masih takut atau ingin melakukan sesuatu kepada pelaku?"tanya Dae Hwa, Jieun yang dari tadi menatap kearah jendela menatap sekilas Dae Hwa kemudian tersenyum dan menggelengkan kepalanya

"Jika Anda membiarkan kemarahan dan balas dendam memakan Anda ... Anda akan mendapati diri Anda tidak dapat melihat pemandangan indah tepat di depan mata Anda." – Shinichi Kudo, terima kasih karenamu aku juga mengingat perkataan tadi"ucap Jieun tersenyum

Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Jieun beserta Dae Hwa sampai di penginapan. Saat baru melangkah masuk Jieun mendapatkan telepon, saat melihat nyatanya itu dari Jimin, sepertinya dirinya kesal karena Jieun pergi tanpa memberi tahu dirinya bahkan meninggalkannya tanpa kabar, ternyata Jieun lupa memberi pesan kepada Jimin karena dari tadi sibuk berbincang dengan Dae Hwa

-

-

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DANCE - {PJM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang