•4 ruang makan

336 17 3
                                    

tap tap tap

suara langkah kaki Liana dan bang Gery membuat semua pasang mata yang ada diruang mata itu teralihkan kepada mereka

mereka semua terkagum-kagum oleh penampilan Liana malam ini bahkan rendi dan gino si bar bar itu sampe ngeces coba, ih jorok bet kan

sialan awas lo Liana gue akan bales,  gara2 lo mereka semua ngeliatin lo sampe terkagum-kagum bgtu, tunggu pembalasan gue. batin si kuyang kesal sambil tersenyum miring

ayah bunda rendi liat bidadarii huaaa rendi mau nikah ama dia. batin rendi berteriak

sungguh indah ciptaan mu, ga kuat gue liat bidadari, gue kira mereka hanya haluan gue ternyata skrg yg nyata depan mata gue, huaaaaa bunda tolongin gino sesak nafas nih. batin gino dengan nafas terengah-engah.
-mo mati keles tu s gino xixi-

baru kali ini gue liat cewe secantik dia gila si kek bidadari njir. batin randi melongo

"knpa kalian liatin aku kaya gitu?" bingung Liana sambil mengerjap-ngerjapkan matanya yang membuat seisi ruangan gemas akan tingkahnya.

OMG KOK GEMESSS BANGETTTT. batin rendi dan gino geram ingin sekali mereka mencubit pipi chubby miliknya itu

lucu gemesin.batin randi terkekeh

so imut lo enek gue liatnya dasar cabe.batin si kuyang lampir

"mereka terpesona dek liat bidadari" jawab bang gery sambil mencubit pipi chubby dan merangkul adek tersayangnya itu.

"bidadari bang? dimna abang Liana mau liat?" ujar Liana

"kamu sayang bidadarinya emgnya kamu ga sadar daritadi tatapan mereka sangat mengagumi kamu"ujar bang gery

"ih abang mah bisa aja"ujar Liana malu sambil menutup muka dengan kedua tangannya.

what apa katanya adek? berarti bidadari itu adek gue si Liana dong kok dia berubah, skrg dia kek bidadari njir dlu dia kok kek badut ya, gila sih ini" batin salah satu dari mereka yg ada diruangan.

"lo Liana adek kita?" tanya si kembar kompak

"WHAT! ADEK LO HELLO SEJAK KAPAN DIA ADEK LO, KMNA AJA KALIAN KMRIN2 HAH!" teriak bang gery depan muka si kembar.

"ga ga mungkin ini Liana, LO BOONG KAN BANG!" ujar gino dan berteriak diakhir kata.

"i-ini Li-ana b-ang" ucap Liana terbata karna ketakutan.

"DIEM LO, LO BUKAN LIANA!" teriak gino sambil menunjuk wajah Liana

"hiks hiks bang gerry knpa mreka ga kenal sm aku bang, apa salah aku sm mereka hiks" ujar Liana terisak-isak.

"syut gpp syg biarin aja ya mrka mau ngmng apa jg jgn di dengerin, lebih baik kita makan di luar aja ya" ajak Liana sambil menenangkan.

mereka pun bergegas keluar untuk mencari makan namun bang gery sedikit memundurkan langkanya

"DAN LO LO LO" tunjuk gerry kepada si kembar dan si gino bergantian. LIAT AJA SAMPE ADEK GUE NANGIS LAGI GARA-GARA KALIAN ABIS LO DI TANGAN GUE!" teriaknya dengan menendang kursi yang ada disana.

apa gue keterlaluan banget ya sm Liana.lirih gino

kemudian bang gerry pun berlari menyusul adek kesayangannya itu.

"ayo dek kita naik mobil aja ya biar kamu g kedinginan"ajak gerry sambil membukakan pintu mobil kepada Liana

"iya bang" ujar Liana tersenyum manis.

20 menit kemudian mereka pun sampai ditukang nasi goreng pinggir jalan.
jgn sngka loh makanan pinggir jalan tu enak-enak, sm lah kek restoran y cuma restoran ma bikin dompet tipis nah klo pinggiran mah y sabi kali buat 2 hari kedepan makan sni lagi hehe

"dek gpp kan abang bawa kmu makan pinggir jalan, dsni tu enak bgt nasi gorengnya ga kalah deh sm masakan resto"ujar Gerry tak enak

"gpp kok bang malah Liana lebih suka makanan pinggir jalan drpda resto"ujar Liana terkekeh karna wajah abangnya yg tidak enak itu

"oke let's go dek"ajaknya sambil menarik lengan Liana

"aduh abang pelan-pelan dong" kesal Liana

"eh iya maaf dek" cengir kuda Gerry

mereka mencari tempat duduk karna disini rame bgt bnyk org berkunjung, setelah itu mereka pun dapat meja paling pojok dan bergegas memesan.

"abang aku pedes ya"ucap Liana dengan puppy eyesnya berharap abangnya itu akan luluh, bang Gerry tak tahan melihat itu, dia menahan gemas kepada adik kesayangannya itu.

"gaboleh sayang kamu kan baru pulih"gemas Gerry mencubut pipi Liana

"yah abang kan baru kali ini Liana makan pedes lagi" ucap Liana mengerucutkan bibirnya.

"yauda dikit aja ya dek" ujar Gerry membujuk

"please bangg" rengek Liana

"dikit atau g sama sekali" ucap Gerry dingin

"hm iya deh bang" lirih Liana

lalu Gerry pun memesan

"mas nasi goreng 2 y yg satu pedes yg satu dikit aja sambelnya, trus minumnya teh manis anget aja"ujarnya

"oke pak ditunggu ya" ujar mas nasgor

5 menit kemudian nasgor datang

"ini yang pedes dan ini yg sambelnya dikit dan ini teh manis angetnya" ujar masnya sambil menaruh piring ke meja Gerry dan Liana

"makasih mas" ucap Gerry Liana kompak. "sama-sama pak, bu" ujarnya "selamat menikmati" lanjut mas nasgor

"selamat makan dek" ujar Gerry "selamat makan juga bang" jawab Liana

"alhamdulilah, Liana kenyang bgt bang hehe" ujar liana memegang perutnya karna kenyang.

"yauda kalo gitu ayo kita pulang"ujarnya yg disetujui Liana

mereka pun bergegas pulang karna waktu sudah larut malam.

20 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di tujuan dengan selamat.

ceklekk

"Assalamu'alaikum" salam Liana " kok gaada yng jawab ya bang apa mereka udah tidur?" tnya Liana pada sang abang

"mungkin mereka udah tidur dek karna uda malem juga, kamu langsung ke kamar gih istirahat, dan jangan lupa besok kamu mulai sekolah" ujarnya

gmna jdnya ya aku bsk sekolah huh smoga aku kuat.batin Liana lirih

"oke bang Liana pamit ya ke kamar"pamit Liana

"iya sayang good night" ujar sang abang sambil mengecup keningnya.

"too bang" jawabnya

Eliana pun bergegas memasuki kamar karna dia blm melaksanakan sholat isya' dia pun pergi menuju kamar mandi untuk merwudhu dan melaksanakan ibadah.

assalamu'alaikum.. assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

setelahnya liana menuju kasur tersayangnya itu untuk beristirahat, 2 menit kemudian mata Liana pun terpejam. sebelumnya ia berkata semoga aja besok hari yang tidak buruk.








Transmigrasi santriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang