Peringatan! Sebelum membaca harap menekan tombol bintang di ujung kiri bawah.
Terimakasih untuk yang sudah memvote!!
Selamat Membaca Manteman💖
****
Hai, Kenalin nama gue Sky, Beauty Sky Prataya.
Sebuah nama yang indah namun sayangnya gak mencerminkan diri gue yang sebenarnya.
Jauh dari kata 'indah', gue penuh dengan kekurangan.
Gue seorang hyperhidrosis, mungkin untuk sebagian orang terdengar asing, namun ada kemungkinan untuk beberapa orang di luar sana mengalami hal yang serupa.
Bagi mereka yang penasaran dan mencari tau, setelahnya akan menganggap itu sebuah hal yang remeh atau biasa. Menganggap kami terlalu berlebihan dalam menyikapinya. Namun faktanya, hyperhidrosis sangat menganggu dan hebatnya berdampak ke mental seseorang yang mengidapnya.
*Flashback on*
Kelas Satu SMA , saat api unggun kemah pramuka.
"Pegang tangan temannya di samping kanan dan kiri sambil mengelilingi api unggun ya," ucap Ibu guru pendamping.
Sky tampak ragu dan panik, merasa takut dengan orang-orang yang berada di sebelah kiri dan kanannya, yang mungkin akan merasa jijik jika mereka memegang tangannya yang basah karena keringat.
Namun karena orang di kedua sisinya sudah menawarkan untuk berpegangan tangan, mau tidak mau Sky memberanikan diri untuk berpegangan tangan.
Sampai dimana ....
"Hai, maaf sebelumnya, tangan kamu keringatan banget, kalo boleh aku pegang di pergelangan tangan kamu aja gimana?" ucap Cewek di sisi sebelah kanan yang merupakan siswi dari kelas lain.
"Maaf ya, pasti gak enak banget ya buat kamu, iya pegang kayak gitu aja," Sky tersenyum masam.
Tidak hanya siswi yang tidak ia kenal di sebelah kanan, siswi yang berada di sebelah kiri juga menanyakan hal yang sama kepada Sky.
"Tangan kamu basah banget, aku pegang di pergelangan tangan juga ya"
Sky lagi-lagi memaksakan senyumnya, "iya, maaf ya."
*Flashback off*
Sepulang dari acara itu gue nangis sejadi-jadinya. Ingatan itu sampai sekarang membekas di hati dan pikiran gue.
Catatan! Sebenarnya gak selalu telapak tangan gue basah, terutama kalo lagi sendirian atau merasa tenang dan nyaman sama orang-orang terdekat misalnya.
Gue keringatan parah kalo lagi gugup, panik dan cemas, tapi kadang gak nentu juga sih. Bisa aja tiba-tiba telapak tangan berkeringat walau gak lagi olahraga atau banyak bergerak.
Gak enak kan ngebayangin jadi gue? Sekilas kalo di lihat, orang-orang gak bakal tau gue punya bawaan ini, tapi coba kalo mereka sadar dan perhatiin.
Kebayang gimana pandangan orang ke gue yang ngalamin itu? Sedangkan kalian semua tau gue ini cewek, jadi kadang ya terima nasib aja kalo di kata-katain.
Menambah poin untuk mengurang kepercayaan diri, muka gue jerawatan parah.
Dan karena semua kekurangan tadi, gue ngerasa mental gue lemah dan jadi seorang yang penakut sama dunia. Sering sedih, susah bergaul, pemalu, pendiam, suka gugup kalo ngomong sama orang gak dikenal, dan terlihat aneh mungkin?.
Lengkap banget kan? Gak ada yang bisa dibanggain dari diri gue.
Gue jadi gak bebas melakukan hal yang ingin banget dilakuin, terlalu cupu buat ngadepin omongan-omongan orang yang mengungkit atau membahas kekurangan gue.
Untungnya ada hal yang bikin gue bersyukur dalam hidup. 'Keluarga dan sahabat', mereka anugerah terindah untuk gue.
Punya Abang yang benar-benar care dan sayang banget sama gue. Sunny sebagai seorang sahabat yang selalu nyemangatin dan nenangin gue ketika lagi down. Papa dan Mama sebagai rumah ternyaman untuk pulang.
Mereka menerima kekurangan dan apa adanya diri gue, selalu menjadi tameng terdepan ketika ada yang berbuat jahat sama gue.
Tok tok tok ...
Terdengar bunyi seseorang mengetuk pintu kamar Sky dengan brutal.
"Woy Deee, cepetan turun makan malam udah ditungguin sama Papa Mama," teriak Alaska.
"Iya-iya, bentar lagi turun kok, stop ngetok kamar gue kek rentenir yang nagih utang," sahut Sky.
****
Seorang mahasiswi semester 5 dan gue anak bungsu.
Yup, seperti yang lo semua dengar tadi, itu Abang gue, Alaska Gallant Prataya.
Nama yang terdengar indah bukan? Ada kata indah yang terselip di antara nama tersebut, Gallant, yang berarti gagah.
Gak heran lagi sama Bokap Nyokap yang kayaknya terobsesi banget pengen anak-anaknya sewow gitu.
Nah beruntungnya nama Abang gue sesuai mencerminkan tampangnya dia. Jujur, kadang gue insecure sama Abang sendiri.
Mungkin di mata orang lain dia cool banget, banyak cewek yang luluh ngeliat dia. Tapi menurut gue, dia punya kepribadian ganda, mode cool dan mode bobrok.
Ketika mode bobrok on, bobroknya kebangetan jadi petakilan, sebelas duabelas ama Shinchan. Nah anehnya, ketika mode cool yang aktif, dia berubah jadi es batu, irit ngomong dan terkesan cuek. Terutama kalau dia ngebalas chat gue, udah kayak sakit aja tu jempol setiap ngetik keyboard HP.
Katanya sih malas ngetik, lebih sukanya kalau di telpon langsung aja jadi gak ribet tinggal ngomong doang.
Abang gue mahasiswa semester akhir dan kita beda kampus. Tapi yang gue dengar dari dia, dia salah satu cowok populer di kampusnya. Bukannya bermaksud sombong dan membanggakan, tapi memang itu faktanya.
Itu juga menjadi alasan kenapa gue memilih beda kampus dari Banglas. Menurut dari pengalaman yang sudah-sudah, kalo gue satu kampus sama dia, hidup gue gak bakal tenang.
Selain jadi mahasiswa, yang ada gue jadi kurir pengantar hadiah atau barang apapun yang dikasih anak-anak cewek buat dia.
Mungkin cukup untuk perkenalan singkat gue.
Untuk cowok yang di kagumin? tenang, ada kok. Satu cowok yang special di hati dan hidup gue. Tapi, ya begitulah sulit untuk gue gapai, next bakal gue ceritain kok.
Selebihnya kalo kalian penasaran sama cerita persahabatan gue, percintaan gue dan konflik-konflik di hidup gue, terus ikutin cerita gue, karena gue juga gak tau apa yang akan terjadi kedepannya.
See you😘, bye!!!
****
Hai semua!!!! Gimana? Perkenalan Sky tadi? Ngebosanin?
Belommm santuyyy masih awall hehe.
Jadi stay terus yaaa, jangan kemana-manaaa,Jangan lupa follow akun ini, like dengan cara pencet tanda bintang dan komentar juga ceritanya ya.
Terimakasih,
Have A Nice Day, Selamat Pagi/Siang/Malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY & BINTANG [ON GOING]
RomanceBeauty Sky Prataya, selalu merasa insecure dengan dirinya. Penuh dengan kekurangan dan jauh dari kata sempurna, itu yang ia pikirkan. Aristide Bintang Keanno, 'sempurna' itu yang kaum hawa pikirkan tentangnya. Namun kata sempurna itu tidak akan per...