Clingy's ; HyuckRen

make up

“Lee Renjun.” panggilan itu terdengar dari mulut Donghyuck ketika masuk dari rumah nya itu.

Lelah sekali rasanya. Pekerjaan nya begitu berlebihan, ingin rasanya dia resign saja. Sekarang yang dia butuhkan hanya pelukan sang istri yang hangat. Tapi dimana istri nya itu sekarang?

“Renjun? Sayang ku?” tetap tak ada jawaban. Biasanya tak seperti ini. Batin Lee Donghyuck disana.

Tetap menelusuri seisi rumah dengan masih menenteng tas kerja nya itu, Lee Donghyuck akhirnya berdiri didepan pintu kamar nya dan Renjun.

Cklek..

“Renjun?”

“EHH— !!”

BRUKK

“ASTAGA RENJUN !”

saking terkejutnya dengan atensi sang suami, Renjun sampai terjatuh dari duduknya.

“Aduh..” Renjun memegangi pinggul nya yang sedikit nyeri akibat terbentur sedikit keras tadi. Donghyuck menghampiri sang istri lalu berjongkok untuk memastikan keadaan sang istri.

“injun.. maaf sayang hehe” Donghyuck mengangkat tubuh ramping Renjun untuk ia duduk kan di kasur.

“Kamu sih ! Kenapa masuk rumah ga salam dulu !” Lelaki mungil itu memukul bahu sang suami pelan, lalu meringis masih merasakan nyeri di pinggul nya.

“iya iya, maaf.. Loh Renjun? Muka mu ada apa it—” menyadari akan ada sesuatu di wajah ayu sang istri, tangan Donghyuck ingin menangkup pipi bulat sang istri, namun ditepis cepat oleh sang pemilik pipi tersebut.

“AAAA DONGHYUCK KELUAR SANA !!” Renjun dengan cepat menepis tangan sang suami yang ingin menangkup pipi nya, lalu mengambil bantal untuk menutupi wajah nya yang sedikit aneh.

“Loh? Kenapa Renjun? Ada apa dengan wajah mu?”

“Keluar Donghyuck. Kalo ga gitu aku yang keluar.” Masih membawa bantal yang menutupi wajah nya itu Renjun beranjak dari duduknya untuk segera keluar. Namun pergerakan nya terhenti kala pinggang ramping nya dirasa dilingkari oleh 2 tangan orang yang ia kenal, Lee Donghyuck pastinya.

“Kenapa hm? Belajar make up ya? Bagus kok tadi.” Menarik pelan pinggang istrinya untuk diduduk kan di pangkuan nya, lalu mengambil bantal yang menutupi wajah istrinya.

Renjun ingin mengambil kembali bantal itu, namun tatapan Donghyuck seakan menyuruhnya untuk melepaskan. Oh ayolah, Renjun sedang malu saat ini.

“Donghyuck, aku malu.”

“Tumben. Tumben belajar make up? Kesambet apa?” mengelus surai apik istrinya, lalu semakin merekat kan dekapan istrinya di pangkuan nya.

“Kamu ga iri?” tanya yang lebih mungil kepada sang dominan miliknya tersebut.

“Hum? Iri kenapa?”

“Istrinya temen temen kamu wajah nya make up an semua, mereka keliatan lebih cantik ketika make riasan wajah itu.. Aku juga mau nyoba. Rekan rekan kerja kamu juga, Apalagi sekretaris kamu yang cantik itu. Jaemin juga ! Dia pas make riasan wajah terus jalan sama Jeno jadi keliatan lebih cocok. Nanti kalo aku jalan sama kamu terus dikira aku bukan istri kamu gimana?! Aku mau bisa make riasan wajah juga Haechaaaan!”

masih memandangi wajah ayu istrinya dengan senyuman teduh yang bisa saja membuat hati Renjun meledup ledup tidak karuan. Haechan ya. Tidak, tidak. Haechan itu nama kesayangan dari Renjun ketika dia sedang frustasi begini, atau sedang masa manja nya kepa Lee Donghyuck seorang.

“Haechan ih, kamu ga dengerin aku ya?! Wajah ku jelek banget ya?? Duh ! Itu video nya boong berarti !”

“Engga, cantik kok. Tapi cantikan Renjun tanpa Riasan wajah sih..” mengusap pipi Renjun yang diduga bercorat coret kemerahan. Entah, apa itu namanya.

“Ngapain iri sayang? Harus nya orang orang yang iri sama kamu. Kamu punya wajah yang cantik, punya Haechan lagi.”

“Lee Donghyuck.” Membenarkan kata Haechan dalam perkataan Donghyuck, Renjun mulai memandangi mata sang pujaan hati.

“Iya, punya Lee Donghyuck.” terkekeh kecil, lalu mencubit gemas pipi bulat Renjun.

“Jadi istri ku ini insecure ya? Listen to me babe. Don't hear anything from anyone.  just listen to me. You're perfect babe, don't be anyone, Just be Huang Renjun. Lee Renjun. My wife. Alright?”

Renjun menunduk kan kepala nya kebawah. Perut nya sekarang seakan diterjang ribuan kupu kupu, mual tapi menyenangkan.

“Donghyuck. I love u so much”

“More.”