Roseanne Quinza Smith, anak pertama dari keluarga Smith selaku pemilik perusahaan furniture terbesar di Eropa. Baru saja memasuki gedung perusahaan milik ayah nya tersebut tanpa dikenali siapa pun.Orang- orang hanya mengenal Quin sebagai teman dari CEO SMITH'S CORP yang menjabat saat ini, karena keberadaan nya yang tidak di ketahui selain keluarga besar nya saja.
Valentino memutar tubuh nya ketika mendapati kakak nya yang baru saja masuk ke dalam ruangan nya,
" Ada masalah apa lagi Quin?" tanya Valen dari tempat duduk nya dan menatap lekat kakak nya yang baru duduk di sofa dekat sudut ruang kerja milik Valen.
Quin mengerutkan kening nya hingga saling bertaut dan mengenyahkan pertanyaan adik nya, seraya menyenderkan badan nya yang berbalut oleh jaket kulit Quin pun memilih menutup kedua mata nya.
" Besok malam kau ingat kan Quin? kita ada pesta ulang tahun Daddy dan kau harus hadir" ucap Valen masih menatap kakak nya yang tidak merespon diri nya sejak kedatangan pertama Quin siang ini setelah menghilang 4 bulan terakhir.
" Hmm aku mengingat nya" sahut Quin yang masih memejamkan mata nya.
" Aku ada internal meeting 15 menit lagi, jika kau masih mau tetap disini tidak apa tapi tolong jangan menghilang seperti yang terakhir kali.. aku cukup bingung harus menjelaskan apa kepada daddy jika kau terus-terusan tidak ada kabar.. walau saat ini daddy tidak menanyakan mu" ucap Valen kembali sambil beralih menatap layar i-Pad yang kini berada di hadapan nya.
Perkataan adik nya barusan berhasil mengusik Quin yang kini sudah membuka kedua mata nya dan berjalan ke arah meja kerja Valen lalu kemudian duduk di pinggir meja tersebut.
" Valentino Kingza Smith" panggil Quin yang kini berhadapan dengan Valen
" Kau tahu betul aku tidak diperlukan di tempat ini, maksutku perusahaan ini.. dari awal daddy sudah memilih mu untuk melanjutkan semua kerja keras nya turun menurun dari keluarga ayah nya daddy.. lantas buat apa aku harus selalu mengabari mu jika aku saja tidak ada kepentingan sama sekali disini?" lanjut Quin dengan nada sarkas nya
Valen memijat kening nya secara perlahan sambil mencoba mencari perkataan untuk menjawab kakak nya yang tengah menatap nya dengan tatapan intimidasi yang biasa Quin berikan ketika ingin beradu argumen.
" Aku tidak ada maksut apa-apa, hanya saja kami ini tetap keluarga mu bukan Quin? kami harus tetap tahu apa yang kau lakukan di luar sana setelah menolak sebagai ahli waris utama Smith's Corp, karena kami menyayangi mu"
Jawaban dari Valen membuat Quin menarik senyum nya tipis sambil kemudian berkata, " Setelah daddy berkali-kali menyelingkuhi mommy, sampai mommy meninggal 5 tahun yang lalu.. kau masih mau mempercayai laki-laki itu Valen? Really?"
Valen tahu, ia benar-benar tahu jika sudah berani menanggapi kakak nya pasti akan berakhir dengan mengungkit semua masa lalu yang Quin belum bisa terima sampai saat ini.
" Baik ia memang salah Quin, daddy memang salah aku pun tidak benar-benar mempercayai nya.. but c'mon Quin can we just move on okay? itu sudah berlalu dan aku yakin mom juga tidak suka melihat mu seperti ini"
baru saja Quin ingin membalas perkataan adik nya, Valen harus mengangkat sebuah panggilan telfon yang baru saja masuk.
" Good Afternoon Mr. Valen, kindly reminder for you untuk internal meeting nya akan dimulai 5 menit lagi" ucap seorang perempuan selaku sekretaris Valen dari sambungan telfon saat ini.
" Oke saya akan ke ruang meeting sekarang" sahut Valen yang kemudian mematikan sambungan telfon tersebut.
Disisi lain Quin sudah berjalan pergi meninggalkan Valen yang hanya bisa menatap kepergian kakak nya yang tidak bisa ia tahan, karena ia juga harus segera pergi meeting dan tidak punya waktu jika harus berdebat kembali dengan Quin.
💎💎💎
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mafia
Roman d'amourQuin tidak pernah percaya akan cinta semenjak kepergian mendiang ibu nya terakhir kali. Membuat nya menjadi sosok perempuan yang begitu kuat bagi diri nya sendiri. Terlahir sebagai anak dari salah satu pengusaha terkaya di Eropa Barat, menjadikan n...