Hay pren call me Ana☺️🌈
Ini cerita keduaku Pren. Jangan lupa Vote dan Komen yak biar semangat up nya
Happy reading!
Pagi ini keluarga Abraham sedang mengadakan makan bersama. Mereka makan dihiasi oleh canda tawa dari cucu mereka, Ria.
"Ihh, gemes banget cucu Oma," celetuk sang Oma sambil menguyel-uyel pipi chubby cucunya itu.
"Geli Oma," kekeh Ria
"Ah masa sih, kalo ini baru geli," gurau Oma sambil mengelitiki perut cucunya.
Ria yang digelitiki tertawa."Mommy tolong, hentikan Oma, ini geli."
Semua anggota keluarga tertawa melihatnya dan melanjutkan sarapan mereka. Setelah sarapan Bella angkat bicara."Ria sayang, nanti berangkat sekolah bareng Mommy ya," sarkas Bella dengan lembut.
Ria yang mendengar itu mengangguk - anggukan kepalanya. Lalu Bella berdiri dan langsung menyalami orang tuanya diikuti oleh Ria.
"Assalamualaikum Pah, Mah kami berangkat dulu ya," pamit Bella kepada orang tuanya.
"Hati-hati sayang," jawab kedua orang tuanya Bella.
Sesampainya di sekolahnya Ria, Bella lalu turun dan membukakan pintu mobil untuk Ria dan langsung menggandeng Ria dan mengantarkan Ria sampai depan kelasnya.
"Ria, inget jangan nakal! Oke? Belajar yang bener ya sayang biar jadi murid yang pintar," pesan Bella
"Siapa Mom, Ria janji akan belajar yang bener biar pinter," jawab Ria antusias
Sebelum pergi tak lupa ia menciumi pipi Ria. "Mommy pergi dulu ya, nanti pulang sekolah dijemput Bi Surti," ucapnya lalu pergi
Bi Surti adalah pembantu dirumah Bella, biasanya bi Surti lah yang menjemput Ria saat pulang sekolah.
"Hati-hati Mom, Jangan lupa cariin Papa buat Ria ya Mom," teriak Ria agar Mommy nya dengar.
Heh ngadi-ngadi nih bocah😭🙏
🌻🌻🌻
Sesampainya di sekolah Bella langsung memarkirkan mobilnya dan langsung turun. Saat keluar dari mobil, banyak pekikan histeris dari para murid.
'Gila-gila, Bella makin hari makin cakep.'
'Aduh neng Bella Cantik banget.'
'Neng Bella mau nggak jadi Pacar Abang?'
'Duh bidadari turun dari mobil.'
'Bella, minta nomer telpon nya dong.'
Dan masih banyak lainnya. Tapi Bella tak menghiraukan pekikan itu ia tetap berjalan dengan muka datar andalannya itu.
Sesampainya dikelas ia langsung mendaratkan bokongnya dan memasang earphone di telinganya lalu meletakkan kepalanya di meja dengan tangannya sebagai bantalan.
Tanpa sadar ia tertidur. Hingga datanglah sahabat itu, Lena.
"Masih pagi udah molor aja nih bocah," sarkas Lena
"BELLA BANGUN WOY!" teriak Lena menggoyangkan tubuh Bella.
Tapi hasilnya nihil, tetap saja Bella tidak bangun-bangun. Tetapi ia tak kehilangan akal, tiba-tiba ide terlihat di otaknya.
"WOY BANGUN! KEBAKARAN! KEBAKARAN!" teriak Lena pura-pura panik.
Dan benar saja, mendengar itupun Bella langsung membuka matanya dan langsung berteriak."Ayo keluar! Kebakaran! Kebakaran!" ucapnya sambil keluar kelas.
Sedangkan Lena sudah tertawa terbahak-bahak, karena berhasil mengerjai sahabatnya itu.
"Ahaha ngakak, komuk lo njir," tawa Lena
Lantas Bella pun bingung, kenapa sahabat nya itu tidak berlari dan malah tertawa? Dan di mana api nya? pikirannya sekarang blank saat ini. Beberapa saat ia tersadar jika ia sedang di kerjai oleh teman laknatnya.
"LENA ANJ! BANGS*T LO! TAI LO! BERANI-BERANINYA LO KERJAIN GUE! SINI LO!" murka Bella sambil membawa sapu dan mengejar Lena.
****
Saat ini Bella dan Lena sedang berada di tengah lapangan dan berdiri menghadap tiang bendera. Apakah mereka dihukum?
Ya memang mereka dihukum karena kejadian tadi pagi.
Flashback on
"LENA ANJ! BANGS*T LO!! TAI LO! BERANI-BERANINYA LO KERJAIN GUE! SINI LO!" murka Bella sambil membawa sapu dan mengejar Lena.
Di sepanjang koridor banyak yang melihat aksi kejar-kejaran antara Bella dan Lena. Lena sampai kelelahan karena lari sahabatnya itu seperti Singa.
"Maafin gue ya Bell! Gua nggak bermaksud kerjain lo kok! Gue cuma iseng aja! Kita maapan ya! Kita 'kan kawan! Iya nggak Pren?" Teriak Lena sambil berlari.
"Gabisa Lena! Lo udah bangunin Singa yang tidur! Terima akibat lo Len!" Teriak Bella tak kalah keras dengan Lena.
Hingga ia melihat PakBon, PakBon itu singkatan namanya Pak Bondan, tapi murid-murid lebih suka memanggilnya PakBon. Ia wali kelasnya Lena dan Bella karena mereka sekelas. Ia berlindung di balik tubuh PakBon.
Bella yang melihat itu mempercepat larinya saat target sudah didepan mata ia langsung melayangkan pukulan nya tapi Naas, pukulan itu malah terkena Pak Bondan. Ia kalah cepat dengan Lena.
"MAKSUD KAMU APA BELLA? KENAPA KAMU PUKUL BAPAK?! HAH!" Sentak Pak Bondan tak terima.
"Maaf pak, saya nggak sengaja tadi pak, saya mau pukul Lena, ehh malah kena Bapak! Maaf ya pak!" mohon Bella sambil menunjuk Lena yang ada di belakang PakBon.
Pak Bondan sontak menengok kebelakang dan terlihat Lena yang tersenyum Idiot.
"Gara-gara kamu Lena! Saya yang jadi korban pukulan oleh Bella! Sebagai gantinya Bapak hukum kalian! pergi ke lapangan dan berdiri dibawah tiang bendera sampai Jam istirahat!" ucap Pak Bondan Tegas.
Flashback off
"Kok lo salahin gue sih! 'Kan salah lo sendiri di bangunin kaga bangun-bangun! Latihan mati lo?" celetuk Lena tampang watados nya.
"Jaga ucapan lo ya! Ucapan adalah Doa, lo mau sahabat lo yang lantik, bohay, ini Mati?" sahut Bella tak terima.
Jika bersama Lena dan Keluarganya maka Bella akan lebih banyak bicara, tapi jika bersama orang lain ia akan berbicara seperlunya saja.
-----------------------------------------------------------------
TBC!Segitu aja dulu, gimana prolognya?
Suka nggak sih😂😭
Komen yak biar senengPapay🤘🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA [HIATUS]
Teen FictionIni kisah siswi SMA yang memiliki seorang anak tanpa Ayah... Bella, gadis yang dulunya ramah dan murah senyum, inget! Itu sebelum suatu kejadian yang mengharuskan ia menjadi ibu di usia muda, kini berubah menjadi gadis cuek nan bodo amatan. Hingga t...