AZ➖1

54 7 5
                                    

"AZKA! BERANI YA KAMU BANTAH PERKATAAN PAPA" Bentak seorang pria paruh baya di hadapan putranya.

"Kalo Azka gamau yauda gamau, gausa maksa" Tolaknya mentah mentah, tanpa ingin bernegosiasi dengan pria paruh baya yang kini berdiri di depannya.

"Udah lah pa, biarin aja dia milih perempuannya, azka juga udah gede" Bela sang Ibunda.

"Azka? Memilih? Itu lah mustahil mahh. Azka itu gabisa milih apa apa, dia gaakan pernah bener kalo soal pilihan" Remeh pria paruh baya itu dihadapan istrinya. Sebab menurutnya Azka tetaplah Azka, Azka yang selalu salah pilihan dan Azka yang pembangkang. Pandangan seperti itu lah yang membuat Tuan Raditya sering memutuskan sesuatu sepihak tanpa persetujuan putranya.

"Papa gabisa terus raguin kemampuan azka dong. Bagaimana pun, umur azka itu terus bertambah pa dan papa gaboleh remehin azka terus" Tutur sang Ibunda. Sebab menurutnya jika sang putra selalu dipaksa seperti ini, makan kedepannya akan berdampak pada mental dan kepribadiannya.



Haii besttii,
Ini cerita baru akuu
Aku gatau kalian suka atau ngga
Tapi tapi aku mau kalian vote disinii, boleh yyaa
Makasii
Lope banyak banyak buat kalian <3

AZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang