1.About Ana

351 28 1
                                    

HALO SEMUANYA APA KABAR? SUDAH LAMA SAYA TIDAK AKTIF DI WATTPAD DAN MUNGKIN BISA DIKATAKAN HIATUS YA... EUM... MUNGKIN HAMPIR SATU TAHUN SAYA TIDAK MENULIS DAN UPDATE CERITA YANG MASIH ON GOING. ALASANNYA SANGAT KLISE, YAITU KARENA PEKERJAAN DAN KULIAH YANG TERKADANG SAYA SUSAH MENGATUR WAKTUNYA. NAMUN ALASAN UTAMANYA ITU KARENA SAYA MALAS DAN TIDAK MEMILIKI SEMANGAT SEPERTI PERTAMA KALI SAYA MEMUTUSKAN UNTUK MENULIS.

SAYA AKAN BERUSAHA KEMBALI KONSISTEN DALAM MENULIS MESKIPUN SAYA SENDIRI JUGA TIDAK YAKIN BISA TAPI AKAN SAYA USAHAKAN. DAN CERITA INI ADALAH CERITA YANG SAYA TULIS DI TAHUN 2021 DENGAN JUDUL DAN ALUR YANG SUDAH SAYA RUBAH. SEMOGA TEMAN-TEMAN SUKA DAN SELAMAT MEMBACA....

*****

Bangun pagi sungguh bukan keahlian Ana dalam hidup. Ia selalu saja susah untuk membuka mata di pagi-pagi buta untuk mempersiapkan diri berangkat sekolah. Jiwa malas sudah sangat melekat dalam diri Ana membuat Ana sangat-sangat malas beraktifitas. Bernama lengkap Ileana Kamala, memiliki jiwa pemalas yang sudah tidak tertolong lagi. Tidak suka matematika dan segala hal yang membuatnya banyak berpikir dan menguras tenaga.

"Na, bangun!"

Elzi mengetuk pintu kamar Ana beberapa kali namun tidak ada jawaban sama sekali. Elziro Kemalio, adik kembar Ana yang memiliki paras yang sangat tampan dan otak yang cemerlang. Meskipun terlahir kembar, Ana dan Elzi memiliki wajah yang tidak identik dan kepribadian mereka berbanding terbalik.

"Na, gue masuk ya," izin Elzi sebelum membuka pintu kamar Ana. Ia melihat tubuh kembarannya yang masih dibaluti selimut. Elzi mendekati Ana lalu menarik selimut yang menyelimuti wajah gadis itu namun saat terbuka bukannya kepala malah kaki yang ada di atas bantal.

Elzi menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Ana. Terlihat jika kembarannya itu tidur dengan posisi tengkurap dan kepala berada di ujung kasur.

"Na, ayo bangun udah pagi." Elzi menoel-noel kaki Ana sampai ada reaksi dari gadis itu. Ana menggeliat lalu merubah posisinya terlentang, menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan lesu.

"Jam berapa?" tanya Ana lesu. Ia tidak berniat untuk beranjak dari posisinya sekarang. Matanya masih terasa berat membuat Ana kembali memejamkan matanya.

"Jam enam kurang sepuluh menit. Lo punya 45 menit buat siap-siap."

"Bisa gak gue bangunnya pas ayam gak berkokok?"

Elzi hanya bisa menghela napasnya gusar, ia tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi tingkah dari kembarannya itu.

"Ayam bakal terus berkokok, Na."

"Gak semua ayam bisa berkokok," kata Ana lalu merubah posisinya menjadi duduk dibantu Elzi yang menarik lengan gadis itu.

"Emang ada ayam gak berkokok?" Elzi bertanya sembari menarik lengan Ana berdiri dari kasur lalu mendorong gadis itu ke kamar mandi. Seperti inilah pekerjaan Elzi setiap pagi. Memastikan Ana bangun dari tidurnya dan membantu gadis itu mempersiapkan perlengkapan sekolahnya.

Elzi memang terlahir sebagai seorang adik namun memiliki kakak kembar seperti Ana membuat Elzi beralih peran sebagai ibu. Sejak kecil, Elzi lah yang selalu mempersiapkan perlengkapan sekolah Ana dari seragam, buku, dan pr gadis itu, semua Elzi yang mengerjakannya. Ana tidak suka hal yang membuatnya membuang banyak tenaga dan sekolah adalah hal yang Ana benci karena membuatnya bangun pagi dan bertemu dengan banyak orang.

"Ayam bisu," jawab Ana lalu menutup pintu kamar mandinya. Elzi menghela napasnya lagi karena tingkah Ana yang selalu diluar nalar.

"El," panggil Ana dari balik pintu kamar mandi dan hanya memunculkan sebagian kepalanya.

SLEEPYHEADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang