59. PROMNIGHT

1.7K 62 8
                                    

Bismillahirrahmanirrahim,,

Semoga pada suka:)

Happy reading!!!

BUGH!!!

Sebelum bibir mereka menyatu, laki-laki yang tak Alyra kenal sudah terhuyung ke samping karena mendapat bogeman secara tiba-tiba.

Alyra menatap orang yang telah membogem ketua geng itu dengan pandangan terkejut. "D-devan..?"

Devan menatap Alyra sekilas lalu segera memukul kembali laki-laki dari geng motor tersebut. Devan kenal laki-laki yang hampir mencium Alyra, dia adalah Bram ketua geng motor Cobra. Geng motor yang di kenal sering keluar masuk kantor polisi dan club, bahkan geng tersebut tak jarang membuat keributan di jalan.

BUGH!

BUGH!

KREK!

BRAKK!

Devan memukul bram dengan bruntal, ia lalu mematahkan tangan kanan laki-laki itu dan membantingnya.

"Kenapa kalian diem aja bangsat! Hajar nih cowok. BURUAN!!!" titah Bram yang sudah terkapar lemah di aspal.

"I-iya bos!" jawab laki-laki dengan tindik telinga.

Anak buah dari Bram pun mulai mendekat ke arah Devan dan dengan cepat menyerang Devan secara bersamaan. Devan tentu tak tinggal diam, ia menatap tajam anggota geng tersebut lalu menyerah balik mereka.

BUGH!

BRAKK!

KREKK!

BUGH!

BUGH!

BRAKK!

Dengan nafas memburu, Devan mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya dan menatap para anggota geng tersebut yang terkapar di aspal dengan remeh sembari tersenyum miring.

Glek!

Para anggota geng tersebut menelan ludah, bagaimana bisa cowok itu memukul mereka sampai seperti ini? Padahal mereka kan sebuah anggota geng motor.

"PERGI!!!" sarkas Devan dengan tatapan khas miliknya.

Mereka pun beranjak bangun dengan menahan rasa sakit sembari membawa ketua mereka yang keadaannya lebih parah.

Grep!

Dengan cepat Alyra memeluk laki-laki yang menolongnya, ia merasa takut dengan apa yang baru saja menimpa nya tadi.

"Hiks..Hiks" isak tangis gadis itu terdengar jelas di telinga Devan.

Rahang Devan yang tadinya mengeras, nafasnya yang tadinya memburu kini tak ada lagi. Devan membalas pelukan Alyra lalu mencoba menenangkan gadis itu. "Sst... Udah jangan nangis"

Devan mengusap punggung gadis itu dengan lembut. Queen nya Devan nggak boleh nangis, sayang Devan hanya bisa mengatakan hal itu dalam hati.

Alyra melepaskan pelukannya. "Lo..hiks..kenapa lo a-ada di sini hiks"

Devan menatap Alyra, lalu menghela nafas. "Buka hp lo!"

Alyra yang masih sesenggukan menatap Devan bingung. "H-hah?"

"Buka hp lo" ucapnya sekali lagi.

Alyra langsung menyalahkan hp nya. Saat ia menggeser lock screen hp nya, mata gadis itu membulat karena terkejut.

Strive [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang