29. SEBUAH KEPUTUSAN

1.9K 105 0
                                    

Hai guys👋

Sebelumnya aku mau ngucapin makasih banyak buat yang mau baca cerita aku,,, semoga kalian betah sampai ending😊

Jangan bosen ya😃

Oke, tanpa basa basi lagi. Cus, langsung ajah baca chapter kali ini,,,,

"Semoga kamu bahagia tanpa ada aku"

-Cintya Alexa Dwinanda

"Alexa?..."

Alexa mendongak, seketika indra penglihatan nya menangkap seorang laki-laki ber hoodie merah tepat berdiri di hadapannya. Alexa kenal pria itu, bahkan sangat mengenalnya.

"Ngapain lo ada di tempat kaya gini? Tempat ini jauh banget dari rumah lo kan apalagi malam malam gini? Dan..lo kenapa nangis?" tanya cowok itu.

"Gu-gue tersesat disini. Tadi gue, Alyra sama Atika habis nonton bioskop terus ada 5 laki laki yang ngejar kita. Dan saat kita lari gue ke pisah sama kedua sahabat gue" jawab Alexa sambil mengusap air matanya.

"Dan lo...ngapain disni?" tanya Alexa sambil menatap cowok itu.

"Rumah tante gue nggak jauh dari sini. Gue niatnya mau jalan jalan eh malah ketemu lo yang lagi nangis disini" jawab cowok itu.

"Kenapa lo nggak telfon gue ajah kalo lo butuh bantuan?" tanya cowok itu.

"Gu-gue nggak kepikiran" cicit Alexa.

Cowok itu tersenyum kecut. "Gue paham kok"

"Terus kenapa lo nggak minta tolong sama kedua sahabat lo?" tanya cowok itu.

"Gue udah telfon Alyra tapi hp nya nggak aktif kemungkinan besar hp Alyra lowbet. Gue juga udah telfon Atika dan nggak diangkat, gue baru inget kalo hp nya Atika ketinggalan di mobil waktu mau nonton. Dan gue telfon-"

"Dika" potong cowok itu.

Alexa mengangguk. Lagi lagi cowok itu tersenyum kecut.

"Gue udah telfon Dika tapi...dia nggak mau jemput gue" ucap Alexa lirih.

"Apa lo masih mau perjuangin cowok kaya gitu? Cowok yang sama sekali nggak peduli sama lo? Lo harus inget Xa, cowok nggak cuma dia doang. Masih banyak cowok yang suka sama lo tulus" ucap Adit.

"Salah satu nya gue" sambung Adit.

Alexa menatap Adit dengan tatapan bersalah.

Alexa menghela nafas. "Lo bener, gue nggak seharusnya terlalu berharap sama orang yang sama sekali nggak mengharapkan gue"

"Xa, apa boleh gue minta satu kesempatan menjadi alasan lo tersenyum, gue pengen bisa jadi orang yang spesial buat lo. Gue tau lo nggak cinta sama gue...tapi apa gue boleh berusaha buat lo cinta sama gue dan buat lo jadi pacar gue" ucap Adit menatap Alexa penuh harap.

Alexa terdiam mencoba memikirkan ucapan Adit.

"Tapi nggak papa kalo lo nggak mau, gue paham kok" ucap Adit berusaha tersenyum walaupun itu sulit.

"Gu-gue akan coba. Ya, gue akan coba jadi pacar lo dan coba mencintai lo. Tapi kasih gue kesempatan terakhir kalinya buat tanya perasaan Dika buat gue" kata Alexa final.

Adit mengangguk. "Makasih Xa, gue bakal tunggu lo"

"Mungkin ini yang seharusnya terjadi" batin Alexa.

"Ayo, gue antar pulang calon pacar" ucap Adit lalu terkekeh.

Alexa terkekeh. "Ayo"

**

Strive [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang