Takdir

25 11 2
                                    

Sebelumnya

Zendia:"WINSTON, ANJNG KAMAR KITA BAGUS BET".

Winston:"Haha, iya aku tak menyangka bakal seperti ini".

Tiba tiba suara gong berbunyi, terdengar suara seseorang yang memakai alat magis pengeras suara berkata

Suara:"Semua peserta ber-ban tangan biru harap segera kumpul ke lapangan!".

This World Purpose

Semua orang keluar dari ruangannya dan menuju kelapangannya, aku dan Zendia juga mengikuti kerumunan itu.

Zendia:"Wah, rame banget macet ini, eh Winston, bikinin sepatu gua supaya terbang dong wkwk".

Winston:"Gak bisa Zen".

Zendia:"Weh dipanggil nama panggilan gak tuh, emang kenapa gak bisa?".

Winston:"Belum belajar terlalu banyak mantra sihir".

Zendia:"Yah.. payah lu wkwk".

Note:
Temen gua di eps kemarin nyangka Zendia ini cewek, gua juga belum jelasin sih wkwk, dia cowok ya!

Setelah sampai dilapangan belakang asrama, semua murid langsung berbaris rapih karena melihat di depan ada ketua divisi Eleon dan petinggi petinggi divisi Eleon.

Zendia:"Weh, ada apa nih Win?".

Winston:"YNKTS".

Zendia:"Hah?".

Winston:"Gak tau".

Ketua divisi Eleon menggunakan *alat magis pengeras suara dan mulai berbicara

*itu mic tapi kan latar nya belum ada teknologi wkwk

Ketua Divisi:"Selamat siang anak anak semuanya!, mungkin kalian sudah tau bahwa saya disini berdiri sebagai ketua divisi Eleon! Namun saya akan memperkenalkan diri lagi, nama saya Arthur Rousseff, Saya mengumpulkan kalian semua untuk melihat takdir kalian!"

Zendia:"Wah anjir acara ramal jodoh". Ucap Zendia sambil berbisik pada Winston

Arthur:"Bukan untuk meramal jodoh tetapi takdir pedang kalian!".

Zendia:"Eh?! Kedengeran kah? Kita di paling belakang loh". Ucap Zendia dengan panik

Winston:"Kena mental gak tuh".

Arthur:"Jadi intinya kita akan melihat pedang seperti apa yang akan menjadi rekan kalian".

Sekelompok pria dengan ban tangan berwarna merah membagikan sebuah tongkat kepada semua siswa.

Zendia:"APAAN INI PEDANG?!".

Arthur:"Nggak itu bukan pedangnya".

Zendia:"O- oh iya.. kok kedengeran sih, jauh banget tau". Ucap Zendia sambil membungkukan badan

Arthur:"Sekarang maju satu persatu dan patahkan tongkat itu di depan sini".

This World PurposeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang