3# Pavlo

13.2K 1K 15
                                    

Pria tampan itu menarik nafas dalam- dalam mengambil buku di wajah gadis itu yang tertidur agar ia terbangun. Tapi bukannya ia membangunkan nya, justru ia sangat terpesona dengan wajah gadis itu yang begitu cantik.

Alisnya yang hitam dan tipis, hidungnya yang mancung dan bibir merahnya yang sangat menggoda seakan-akan dia seperti terhipnotiz.

Ia tidak sadar bahwa tubuhnya sudah mencondongkan kedepan dan ke dua tangannya berpegangan di sandaran kursi sebagai penahan tubuhnya, dan sebentar lagi bibirnya akan menyatuh dengan bibir gadis itu. Saat 10 cm, tiba- tiba saja mata gadis itu terbuka dengan tajam.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Suara Riana terdengar berat ia begitu ketakutan saat melihat wajah itu lagi.

Di masa lalu Pavlo begitu tega menjadikan dirinya sebagai makanan peliharaannya.

Bibirnya Vanya lerlihat basah saat ia menjilat sendiri bibirnya. Matanya bertemu dengar iris mata pria itu, tak lain kakak kelasnya sendiri tmyaitu Pavlo Dirgantara.

Pavlo adalah pria tampan yang terkenal di sekolahnya, semua murid- murid yang begitu mengidolakannya. Dan ingin menjadi kekasihnya, tapi sayang Pavlo adalah pria Misterius yang tidak dapat tersentuh.

Saat Pavlo melihat wajah Riana dalam-dalam ia tertawa cekikikan, Rana mengangkat satu alisnya. Menunggu jawaban pria di hadapannya yang tertawa tiba-tiba tiba.

"Aku memperhatikan wajah gadis idiot," tangkas Pavlo seperti mengutuki dirinya sendiri.

Di kehidupannya yang pertama semua orang tau bahwa riana sangat menyukai pavlo, ia bahkan sering membuatkan dirinya bekal makan siang, tapi makanan itu akan berakir di tempat sampah, karna dimata Pavlo Riana adalah kuman, dia takut memakan makanan yang berkuman.

Riana mengutuki dirinya sendiri saat mengingat masa itu, sekarang dia benar- benar ingin melupakan Pavlo dia sudah begitu sangat sakit hati di kehidupan sebelumnya yang tega membunuhnya. Saat ini matanya memandang jijik ke arah Pavlo dia begitu mual melihat wajah itu lagi.

Riana membalas perkataannya.
"Aku menebak, kau barusan ingin mencium ku bukan?" Riana menatap ekpresi wajah Pavlo yang seketika terhenti tertawa, ia kembali dengan wajah dinginnya menatap Riana.

"Jangan terlalu percaya diri, gadis idiot bukan lah tipe ku!" sahut Pavlo sambil membersihkan serbuk bunga-bunga yang jatuh di atas rambutnya.

Hingga rambutnya yang rapi kini berubah menjadi berantakan, Pavlo begitu berkerisma di pandang, jiwa ketampanan begitu terlihat jelas, siapa saja yang memandangnya pasti akan jatuh pesona padanya.

Riana tersenyum kecut, ia seperti tidak menerima Pavlo mengatainya idiot, walaupun sekarang dia sudah berubah dengan kelahirannya kembali, tetap saja orang-orang masih mengatakan dirinya idiot.

"Yah betul katamu gadis idiot seperti diriku bukan lah tipemu, tapi aku sangat takut jika suatu hari kau akan datang dan memohon, berlutut padaku nantinya.

Bahkan malam ini aku pastikan kau tidak akan bisa tidur karna memikirkan ku. Hahahaha.." Riana tertawa nyaring saat akan meninggalkan Pavlo yang masih diam membisu.

Saat Riana akan melangkah melewatinya, tiba-tiba tangannya di ditahan kuat, ia di dorong mundur kebelakang sampai punggungnya kini menabrak batang pohong besar, ia merasakan kulit punggungnya panas dan lecet akibat gesekan pohon.

Berusan Riana berfikir lebih baik ia meningglkan Pavlo karna ia ingin menghindari pria itu, tapi tidak mungkin Ia akan masuk Kelas karna pelajaran sudah berlangsung selama 1 jam, namun Pavlo justru menahannya.

Riana begitu geram dan berteriak. "Apa yang ingin kau lakukan, lepaskan aku sialan!" Riana berontak melepaskan diri.

Pavlo yang tidak terima dikatai sialan tiba-tiba memperkuat cengkraman di kedua pergelangan tangan Riana, dan mengarahkan tangan itu di atas kepala Vanya, Pavlo begitu kuat dan sangat ganas, Seakan-akan tulang tangan Riana seperti akan patah dan membiru.

BETRAYED TO DEATH [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang