Hari Ke-5 (Day 5) 'Cerita #2'

137 18 4
                                    

"Ah Jika dipikir-pikir lagi, Aku benar-benar bodoh kala itu." Suara Alina pun terdengar sudah Frustasi di ruang makan yang sepi dan kosong.

Sunoo Yang sedari tadi hanya memasak dan hanya mendengarkan ocehan Alina pun langsung berbalik dan menatap Alina dengan mata penasaran.

"Kenapa kau melihat ku begitu?! Kau ingin memarahi ku juga?!." Alina pun berbalik menatap Sunoo dengan tatapan tajam.

Sunoo yang langsung menyadari tatapan Alina yang berubah langsung membalikkan badannya dan melanjutkan percakapannya.

"Lalu apa yang terjadi? Kau dimarahi oleh nya?." Tanya Sunoo sembari menghangatkan makanan nya.

2 HARI YANG LALU.

"Ah, dia Adalah Anggota yang melamar di bagian admin pak." Katanya sembari menaruh berkas-berkas yang disusul oleh langkah Alina.

Wakil ketua direktur itu pun melihat Alina dari atas hingga kebawah dan meninggalkan tatapan seram di akhir. Wakil itu pun mulai mengecek berkas-berkas yang diberikan oleh Pria itu.

Alina duduk di kursi sudut ruangan tersebut. Ia melihat ke sekeliling yang dipenuhi oleh lemari tinggi dengan berkas-berkas penuh didalamnya dan tak lupa pula bau khas rokok di ruangan tersebut mulai tercium hingga ke penciuman Alina.

Prang!

Wakil ketua direktur itu pun melempar vas bunga yang terbuat dari kaca itu ke hadapan Pria itu. Aura ruangan yang sebelumnya biasa saja seakan mulai menegang dan tenggelam dalam amarah wakil direktur itu.

"Bagaimana bisa pengeluaran sebanyak ini! Kau pikir membuat kebijakan menghabiskan biaya sampai 1 milliar?! Lalu kenapa berkas berkas ini bisa kotor dan lembab?!." Wakil direktur itu meneriakkan laki-laki tersebut sambil mengacak-acak seluruh dokumen yang ia berikan.

Deg! Bulu kuduk Alina pun langsung merinding. Ia merasa takut sekaligus merasa bersalah pada pria tersebut. Karena nya, ia menjadi di marahi oleh wakil direktur itu. Karena ia merasa bersalah, Alina pun berdiri untuk hendak memberitahu bahwa itu adalah salahnya.

"Ah begini-"

"Saya tadi tersandung dan menjatuhkan seluruh berkasnya. Tolong maafkan saya." Laki-laki itu pun membungkuk kan badannya sampai 90 derajat.

Alina yang tadinya ingin meringankan ocehan pria itu malah semakin tambah merasa bersalah.

Setelah mendengar ocehan wakil direktur itu, mereka berdua pun meninggalkan ruangan dengan tangan kosong.

"Maaf." Kata singkat yang dilontarkan Alina agar memecah keheningan di lift itu.

"Bagaimana jika aku tidak ingin memaafkan mu?." Tatapan laki-laki itu seolah menusuk hingga kedalam diri Alina.

Alina menundukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa bersalahnya. Laki-laki itu hanya memandangi Alina seraya mengecek apakah lantai yang mereka tuju sudah dekat.

"Kenapa kau begitu? Ayo keluar, kita sudah sampai di lantai bawah." Ajak pria itu sambil sedikit tersenyum pada Alina.

"Jadi kau memaafkan ku? Aku pikir kau tadi tak ingin memaafkan ku." Kata Alina sambil berjalan mengiringi laki-laki tersebut.

"Hahaha, itu bukan salahmu. Sedari awal berkas itu memang sudah kotor karena pegawai yang lain, jadi itu bukan salahmu. Lagi pula dia membahas tentang anggaran, dan bukan berkas tersebut."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With You {너와 함께} || Bae SuzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang