𝕾ebagai calon penerus salah satu clan samurai tertinggi di Inazuma, clan Kaedehara, Kazuha tentu saja diharapkan sebagai anak yang sempurna. Kazuha tumbuh menjadi anak yang penurut dan mudah diatur. namun siapa sangka? anak dari clan tinggi mengharapkan kebebasan, kebebasan menjadi pengembara. sedari kecil, Kazuha sudah sadar bahwa ia harus berhati-hati dalam perkataan-nya. mau tak mau, ia harus menyimpan perasaan tersebut jauh didalam lubuk hatinya, sehingga tidak satupun orang mengetahuinya.Musim gugur di Inazuma. sudah biasa bagi Kazuha untuk menghadiri pertemuan para petinggi Inazuma, namun entah mengapa, ia merasakan detup jantungnya berdetak berkali-kali lebih cepat dari sebelumnya. Kazuha tentu saja bingung dengan dirinya sendiri, tidak biasanya seorang Kazuha tidak bisa bersikap tenang.
mungkinkah suara dari angin?
sesampainya di pertemuan, detup jantung Kazuha tidak lagi berdebar-debar. Kazuha sempat kecewa bahwa intuisinya salah. ia sudah bermimpi untuk bisa mendengarkan alam, namun jika seperti ini-
"AARGH" Kazuha menggerutu dan tidak bisa fokus ke pertemuan penting.
ia pun bergegas untuk meminta izin untuk mencari angin. biasanya, ayahnya tidak akan mengizinkannya dan menceramahi nya dengan alasan yang sama setiap kalinya.
"kau adalah calon pemimpin clan Kaedehara, kau harus terlihat sempurna di mata semua orang. alasanmu tidak masuk akal, bagaimana jika orang menganggapmu sakit jiwa?!?!"
kata-kata tersebut terus-menerus diucapkan oleh ayahnya, hingga Kazuha tidak akan terkejut jika ayahnya mengucapkan hal yang sama lagi.
namun hari ini tidak begitu, hati ayahnya sepertinya sedang baik hati, beliau memperbolehkan Kazuha untuk menghirup angin segar di halaman belakang aula pertemuan tersebut. tanpa pikir panjang, Kazuha segera berterimakasih kepada ayahnya dan keluar melalui pintu belakang.
"mungkin inilah penyebab jantungku berdegup kencang. awal mula kebebasan" gumam Kazuha senang.
sesampainya di halaman belakang, ia tak sengaja melihat sudah ada orang yang duduk di bangku kayu tua yang dikelilingi oleh pohon mapel. sebenarnya Kazuha tidak suka bersosialisasi, apalagi berkenalan dengan orang yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. namun mau bagaimana lagi? ia sudah cukup gembira ayahnya memperbolehkannya untuk keluar dari pertemuan yang memuakkan itu.
di bangku kayu tersebut, terdapat seorang gadis cantik yang tidak pernah Kazuha lihat sebelumnya. Kazuha pun tanpa sadar berjalan mendekatinya, dan deg, seketika detak jantung Kazuha kembali berdetak kencang, Kazuha juga menyadari perasaan baru, euforia yang sangat berlebihan, bahkan lebih bahagia daripada disaat ayahnya memperbolehkannya untuk mencari angin.
"ah yang benar saja" decak Kazuha kesal. ia tak menyangka penyebab ia merasakan euforia dan berdegup sangat kencang adalah tanda angin dari sang gadis ini. mata dan rambutnya yang bercahaya memantulkan warna merah daun mapel pun membuat Kazuha makin resah, mengingat seberapa cintanya ia pada daun mapel.
gadis tersebut tidak menyadari keberadaan Kazuha, maklum saja, jarak mereka hampir 10 meter jauhnya, namun cukup dekat untuk mendengar satu sama lain, sehingga Kazuha berusaha untuk tidak berbicara se-huruf pun.
"hmmmm~ da da da~ lalala~"
gadis itu pun bersenandung sebuah lagi yang tidak lain adalah lagu kebangsaan Mondstadt.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑤𝑒'𝑙𝑙 𝑚𝑒𝑒𝑡 𝑎𝑔𝑎𝑖𝑛 || Kaedehara Kazuha x reader
Fanfic┊!! DISCLAIMER !! ┊ ┊ ╰╌➛ the following story contains spoiler of Kaedehara Kazuha's lore cerita ini mengandung spoiler lore Kaedehara Kazuha ╔.★. .══════════════════════════╗ 𝕶aedehara Kazuha, seorang anak yang memimpikan kebebasan, dan...