"Butterfly? it's something she likes..." Nostalgia Winter selagi memandang gambar Karina di hadapannya, ia tak lagi peduli tentang halaman yang dipenuhi dedaunan.
"Kalau kakak ada di sini sekarang, pasti kakak kegirangan melihatnya..." Di sana Karina tersenyum cantik tepat ke lensa kamera.
"Tiba-tiba, aku sekarang ingin kakak ada disini. Ingin lihat kakak tertawa lagi, secara langsung." Saking rindunya, setetes air mata jatuh mengenai giok yang ia pegang.
Tetiba kilauan yang berasal dari bongkahan batu itu berpendar, menyilaukan. Pandangan yang menyipit, bayangan seseorang muncul tanpa diduga.
YOU ARE READING
Pararell Sister
FanfictionDi September itu, keinginan Winter terkabul. Di sana, Karina pastikan harapan Winter terwujud.
