0.9

220 35 2
                                    

hai hai hai~
jangan lupa vote dan comment ya !
.
.
.
.
.

Jakarta, 10 Agustus 2020

sekitar 10 menit yang lalu upacara rutin bersama di lapangan selesai. kini Qian, Leo, Mateo, dan Felix sedang berada di dalam kelas sambil bercerita ringan. tapi hanya Leo, Mateo, dan Felix yang bercerita, karena sedari tadi Qian hanya diam saja memikirkan Vino yang bersifat sedikit aneh sejak 5 hari yang lalu sambil mendengarkan musik memakai earphone dan melihat ke jendela yang memperlihatkan lapangan basket yang sedang digunakan oleh anak kelas 11-1.

"Qi, tumben lu gak nimbrung kita ngobrol daritadi. lu ada sesuatu?" tanya Mateo yang menyadari jika Qian daritadi hanya diam saja. Qian lalu membalas dengan gelengan dan menjawab, "aku gak kenapa kenapa kok. mungkin gara gara aku agak ngantuk soalnya semalem kan aku baru pulang part time jam
10 an." Mateo yang mendengar jawaban Qian lalu
mengangguk dan menyuruhnya untuk tidur sebentar sebelum guru datang.

.

"GAYS, GURU GURU LAGI ADA RAPAT DAN KITA JAMKOS SAMPE PULANG!!" kata ketua kelas 10-1 dengan semangat sambil menggebrak papan tulis di depan dan membuat hampir se isi kelas kaget karena nya terutama Qian yang mau tidur pun ikut kaget karena gebrakan tadi. "weh Lia kalem napa, kasian ni Qian mau tidur kaget gara gara lu." ucap salah satu murid perempuan yang duduk di seberang meja Qian dan Leo. "eh Qian maaf ya, aku gak sengaja. aku kira pada melek semua hehe." tutur Lia sambil menggaruk tengkuknya dan tertawa kikuk.

"gapapa kok Li, aku habis ini masih bisa tidur lagi." balas Qian lalu tersenyum ke arah Lia. lalu Lia menghampiri Qian dan langsung menguyel uyel pipinya sambil berkata, "yaampun imut banget sih kamu kalo senyum, jadi pingin jadiin adek."

.
.
.

Jika di kelas Qian sedang ribut masalah jamkos, di kelas 11-1 atau kelas Vino sedang heboh dan membicarakan murid baru setelah mereka kembali dari lapangan basket tadi. "eh katanya mau ada anak pindahan dari Beijing ke sini ya?" tanya salah satu siswi disana yang sedang duduk duduk di dekat papan tulis depan kelas bersama teman temannya. "gue denger denger sih gitu, dan katanya dia mau masuk kelas sini. soalnya kan kelas 11-2 udah penuh kelasnya." jawab salah satu teman siswi itu.

"kalian bertiga ngobrolin apa sih, serius amat. ngobrolin gue ya..." kata salah satu siswa sambil menaik turunkan alisnya dan tersenyum. "sudi amat ngobrolin lu." balas siswi itu sambil memukul pelan paha Raven, panggil saja siswa tadi Raven. "aduh sakit dong, kalo sering marah cantik lu ilang lho." tutur Raven lalu melarikan diri dari sana sebelum terkena lemparan penghapus papan tulis oleh siswi itu.

*tok tok tok

ketukan tadi berhasil menarik atensi seluruh warga kelas 11-1 termasuk Raven yang baru saja duduk di kursinya di depan meja Jeno. setelah itu muncul lah kepala dari balik pintu sambil melihat ke dalam kelas 11-1.

"is this class 11-1?" [apakah ini kelas 11-1?] tanya seseorang yang baru saja memunculkan kepalanya tadi. Jeno selaku ketua kelas disana pun menghampiri orang itu. "yeah right, this is class 11-1. are you a new student?" [iya benar ini kelas 11-1. apakah kamu murid baru itu?] jawab Jeno juga menggunakan bahasa inggris karena sepertinya orang itu tidak terbiasa menggunakan bahasa indonesia.

orang itu pun membalas dengan anggukan dan menyodorkan tangannya. "hello my name is Jana." [halo namaku Jana] tambah Jana sambil tersenyum ke arah Jeno.

Meet When it RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang