0.5

399 58 3
                                    

voment juseyooo~
.
.
.
.
.

Jakarta, 4 Agustus 2020

2 orang pemuda sedang berjalan menyusuri koridor sekolah mereka dengan berjalan santai. seperti biasanya, ada beberapa perempuan -adik kelas, temen se pantaran, dan kakak kelas- yang menyapa Vino. Vino hanya menjawab dengan senyuman lalu kembali ke ekspresi datar lagi.

dibelakangnya, ada Qian yang daritadi mengekorinya sampai hampir masuk ke kelas Vino yang sekarang ia tempati di lantai 2. "lu ngapain ngikutin gue? bukannya harusnya lu ke kelas lu? ini udah mau masuk Qian." tanya Vino pada Qian.

dengan ragu ragu Qian menjawab, "eum... kak aku kan belum tau kelasku dimana. waktu MOS aja aku gak masuk. jadi kayaknya aku harus ke ruang kepala sekolah buat tanya aku masuk kelas apa."

"oiya lupa kemarin kita gak masuk ya. ok ok gue anterin ke ruang kepsek setelah gue naruh tas ke kelas sama ijin ke ketua kelas. tunggu bentar ya." timpal Vino lalu dia masuk ke kelasnya.

saat Qian sedang asik dengan ponselnya sambil menunggu di depan kelas Vino, tiba tiba ada yang menghampirinya dan bertanya, "dek kamu ngapain di kelas 11? bukannya harus ke kelas 10 di lantai 1 ya?" Qian yang mendengar ada yang bertanya ke padanya pun langsung mendongakkan kepalanya.

seketika orang di depannya itu terpaku pada wajah Qian. "gila ni anak manis banget. cewe apa cowo sih? tapi kalo cewe yakali pake celana." batin cowo di depan Qian itu.

"aku lagi nungguin kak Vino buat nganterin aku ke ruang kepala sekolah, soalnya kemarin waktu MOS aku gak masuk." jawab Qian bersamaan dengan keluarnya Vino dari dalam kelasnya.

"nah ini pak presidennya, daritadi gue nyariin sampe ke bawah bawah loker gak ketemu ternyata baru dateng. Jen, gue ijin bentar ya mau ngaterin Qian ke kepsek buat nanyain kelasnya." jelas Vino. "tapi jan kebablasan bolos lu." peringat Jeno.

sekilas nama mereka berdua -Vino dan Jeno- memang hampir mirip, dan di tambah juga kelakuan mereka yang kadang dikira berbagi otak yang sama mengakibatkan mereka dikira anak kembar oleh orang orang yang tidak mengenal mereka.

ok lanjut lagi pada Qian dan Vino yang kini sudah keluar dari ruangan kepsek sambil menenteng 4 buku paket tebal di masing masing tangan mereka. mereka berdua pun lalu berjalan menuju koridor dekat kantin dan ruang olahraga yang dimana disitu adalah jalan menuju kelas Qian berada.

sesampainya di depan kelas 10-2, Vino mengetuk pintu lalu membukanya perlahan dengan sedikit kesulitan. setelah terbuka lebar, guru yang mengajar tadi langsung menyuruh Vino masuk dan menanyainya.

"ada apa ya kok kamu kesini vin?" tanya guru itu, kita panggil saja pak Dimas a.k.a wali kelas di kelas itu. "gini pak dim, ini ada murid kelas sini yang kemarin gak ikut MOS gara gara sakit. ini saya mau nganterin dia sambil bantuin naruh buku buku nya di meja biar dia gak kesusahan. kira kira dia duduk dimana ya pak?" jelas Vino yang mulai kewalahan membawa buku buku tebal itu.

"duduk di sebelahnya Leo aja, yang lagi masukin hpnya ke tas. anaknya yang mana sih vin? daritadi bapak liat kamu doang." tanya pak Dimas lagi. Vino pun lalu menengok ke belakang dan menemukan Qian yang sedang menunduk. dia lalu menyuruh Qian untuk ke sampingnya dan memperkenalkan dia. "ini pak anaknya. namanya Qian. dia anaknya pemalu pak kayak anak ayam sukanya di belakang saya terus jadi gak keliatan." kata Vino sambil melirik ke arah Qian dan terkekeh pelan. "kak aku bukan anak ayam ya." timpal Qian sambil memajukan bibirnya beberapa senti.

"udah udah kalian jangan ribut disini. Qian kamu duduk di sebelah Leo ya, yang lagi ngakak kenceng kayak lumba lumba itu." kata pak Dimas yang ditanggapi anggukan oleh Qian. Vino langsung menggiring Qian ke meja yang ditunjuk oleh pak Dimas tadi.

Qian lalu menaruh tas dan mengambil buku tebal yang ada di tangan Vino untuk dia taruh di lokernya. "Qian gue balik kelas dulu ya, sebelum diamuk sama Jeno." pamit Vino lalu meninggalkan meja yang di pakai Qian sekarang.

"eh lu namanya siapa? kenalin gue Zhong Leo Adinata, panggil aja Leo." ucap Leo sambil mengarahkan tangannya ke Qian untuk berjabat tangan.

"nama ku Qiandra Rayland Sierra, panggil
aja Qian. semoga kita bisa berteman ya." kata Qian sambil membalas jabatan tangan Leo dan tersenyum ke arahnya. "oh pastinya, Leo kan anaknya seru gak kayak si pacil." jawab Leo sambil melirik ke arah temannya yang di panggil pacil itu. "mentang mentang pala lu gede ya njir." sindir orang yang di depan Leo yang dia panggil pacil. Qian pun tertawa pelan melihat interaksi mereka.

🔓 character unlock.

Leandra Jeno Semesta

-sering dikira kembaran nya Vino, menurut dia itu "miripnya darimana woy, jelas gantengan gue"; prince charmingnya SMA NEO; presiden kelas 11-1; nojam banget tapi ketolong sama eye smilenya jadi gak terlalu-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-sering dikira kembaran nya Vino, menurut dia itu "miripnya darimana woy, jelas gantengan gue"; prince charmingnya SMA NEO; presiden kelas 11-1; nojam banget tapi ketolong sama eye smilenya jadi gak terlalu-

Zhong Leo Adinata

-sultannya kelas 10-2 dan SMA NEO; keturunan Cina dari mama babanya tapi lahir di Jakarta; urusan traktir mentraktir serahkan pada presdir Zhong ini; ketawanya kenceng banget sampe sampe orang orang di sekolah julukin dia lumba lumba nyasar-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-sultannya kelas 10-2 dan SMA NEO; keturunan Cina dari mama babanya tapi lahir di Jakarta; urusan traktir mentraktir serahkan pada presdir Zhong ini; ketawanya kenceng banget sampe sampe orang orang di sekolah julukin dia lumba lumba nyasar-

tbc.

Meet When it RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang