Aflah Zain Zildjian Syah Bukhari - 2
***
Azazil, seorang remaja yang baru saja lulus di Sekolah Menengah Pertama, cerita ini akan mengisahkan tentang kehidupannya dulu semasa SMP nya, yang penuh dengan tawa, sedih, canda gurau, dan lain sebagainya.
Azazil pada saat itu baru saja lulus dari Sekolah Dasar, dan berniat ingin mendaftar ke salah satu SMP favorit di daerahnya tersebut. Azazil lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dengan nilai Ujian Nasional, 29,15. Hampir saja, sedikit lagi mendapatkan nilai sempurna, dia selalu mendapat nilai bagus dan dipuji guru-guru nya.
Saat mendaftar ke SMP yang diinginkannya tanpa diduga dia mendapat peringkat pertama diantara pendaftar lainnya, dia cukup bingung, karna dia pun tidak menyangka akan mendapatkan skor paling besar. Ia dan orang tua nya pun bangga atas pencapaiannya tersebut.
Tetapi saat ia masuk ke kelas 7, dia lupa diri, seakan dibutakan oleh kebanggaannya itu, dia selalu bersantai dan tidak pernah belajar, hingga akhirnya ia mendapat peringkat 18 di kelasnya, teman-teman nya pun tidak menyukainya dikarenakan kesombongannya tersebut, dan ia pun dimarahi oleh orang tua nya, itu menjadi pelajaran baginya bahwa kita tidak boleh berbangga dan bersenang diri.
"Gimana si kamu kok bisa mendapat peringkat ke 18 ?!" ucap ibunya dengan nada tinggi
Azazil pun terdiam merenung dan tidak menjawab apa-apa, karena dia tau bahwa itu salahnya .
Pergantian semester pun dimulai, ia mulai belajar kembali dengan giat, dan ia pun berhasil kembali naik peringkat walau bukan peringkat pertama, ibunya cukup bangga karena Azazil telah belajar dari kesalahannya.
Kelas 7 pun berakhir dengan singkat, ini adalah masa dimana ia belajar akan kesalahannya dan belajar dengan giat kembali.
Kenaikan kelas tiba, kelas akan diacak dan murid-murid akan saling berkenalan, ini bagus untuk Azazil dikarenakan saat dulu kelas 7 teman-temannya tidak menyukainya karna kesombongannya tersebut. Tetapi berita tentangnya yang menduduki peringkat pertama saat mendaftar ke sekolah itu, telah tersebar ke angkatannya. Dan ini saat dimana Azazil merasakan cinta pertamanya saat masa-masa sekolah.
Saat itu, pada hari Senin, pagi yang cerah, Azazil dan yang lainnya bersiap siap untuk melaksanakan upacara, Azazil diberi info untuk menjadi paduan suara saat itu, dan yang menjalani upacara adalah paskibra sekolahnya, saat upacara berjalan dan akan mengheningkan cipta, ia melihat sesosok perempuan yang sangat menarik matanya, cantik parasnya, indah pesonanya, dan manis senyumnya, ia pun mengheningkan cipta seraya bertanya tanya dalam pikirannya, siapakah dia ? Perempuan yang telah mengambil hatinya saat pandangan pertama.
Tak lama upacara pun berakhir, semua murid segera mencari tahu mereka akan dipindahkan ke kelas mana, Azazil mendapat kelas 8-5. Teman-teman barunya seketika lemas tak berdaya saat mereka sekelas dengan dirinya, karna mereka tahu, akan susah mendapat peringkat pertama jika ada dia. Azazil kembali memikirkan siapakah sosok perempuan tersebut.
Kelas pun dimulai seperti biasa, Azazil menjalani kehidupan sehari-hari nya dengan normal, ia pun mendapat beberapa teman baru. 2 minggu setelah kelas dimulai, wali kelasnya bertanya kepada mereka.
"Siapa disini yang ikut ekstrakulikuler ?" tanya wali kelasnya untuk mendata para murid.
Beliau pun bertanya satu-persatu tentang ekskul masing-masing, saat beliau bertanya
"Disini siapa yaa yang ikut paskibra ?"
Tiba-tiba ada satu tangan yang menjulur keatas seraya berkata "Saya pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS KEHIDUPAN
Cerita Pendek• Hidup adalah pertanyaan dan bagaimana kita menjalaninya adalah jawaban • Sekumpulan karya cerita pendek dari beberapa siswa dan dijadikan satu dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berpikir dan menganalisa, melatih...