Setelah mengantarkan pacar barunya itu pulang lantas bagian gadis tomboy itu yang kini harus pulang. Sebetulnya mendengar kata pacar untuk gadis itu masih terdengar baru untuknya, tetapi mungkin ia harus membiasakan diri karena mau bagaimana pun gadis itu kini telah resmi menjadi pacarnya.
Di perjalanan pulang Abim melihat-lihat sekeliling untuk menemani masa-masa pulangnya, namun tepat di pekarangan rumah seseorang terlihat kedua orang yang sangat di kenalinya tengah berciuman disana.
Ia menghentikan motornya, menatap mereka penuh kesal. Abim mengepalkan tangannya, entah kenapa ia merasa tak terima melihat sahabatnya melakukan hal itu dengan orang lain. Tanpa sadar kini dirinya mulai menghampiri kedua insan yang tengah berciuman itu.
Secara tiba-tiba Abim langsung menjauhkan gadis tomboy itu dengan mendorongnya.
"ABIM!"
Abim menatap sahabatnya yang kini tengah memberi tatapan kesal, ketika gadis itu yang ingin menghampiri sang kekasih tiba-tiba Abim langsung mencegah dengan cekalan kuat di lengannya.
"Aw, A-abim sakit." ringisnya.
"Kita pulang!" perintah Abim tanpa ingin di bantah.
"Woi anjing! Lepasin cewek gue!" bela gadis tomboy lain yang mulai menghampiri setelah di dorong tadi.
Abim menatap gadis tomboy itu. "Kenapa, lo keberatan?"
"Jelas gue keberatan anjing, lagian lo siapa sih bangsat!" Raya tak lepas dari kata-kata mutiaranya sedaritadi, ia juga kesal karena mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari seseorang.
Kemudian Abim maju untuk mendorongnya kembali. "Yaudah sini lo maju, berantem kita!"
"Abim!" tahan Aira selanjutnya, ia takut jika sudah melihat sahabatnya itu emosi.
Akhirnya Abim tidak jadi memulai aksinya karena Aira menahan, sementara Raya mencoba untuk bangkit kembali.
Detik berikutnya Abim mencekal tangan Aira lagi. "Lo pulang sama gue sekarang!"
"Ish gue gak mau Bim!" tolak Aira seraya melepaskan cekalan itu.
"Lo mau gue aduin Papa Arga?!"
Seketika ucapan Abim membuat Aira yang sebelumnya meronta-ronta kini mulai tenang, selanjutnya Abim membawa Aira ke arah motornya untuk pulang.
Aira sesekali menoleh ke belakang untuk melihat Raya, dirinya jadi merasa bersalah karena pacarnya itu harus mendapat hal tak menyenangkan dari Abim.
Tiba di motornya Abim langsung naik dan menyuruh gadis itu untuk ikut menaiki motornya. Namun Aira tetap sedikit menolaknya karena yang ia inginkan adalah kembali lagi kepelukan sang kekasih.
"CEPETAN NAIK!" bentak Abim yang sudah emosi. "Gue gak nyuruh lo nolak!" lanjutnya tegas yang membuat Aira tertegun, pasalnya ini kali pertamanya Abim membentak Aira dan menggunakan nada yang tinggi.
Dengan terpaksa kini Aira naik, menurut kata perintah sahabatnya itu dan tak lama kemudian motor Abim pun mulai melaju meninggalkan tempat itu. Aira bahkan memberi jarak diantara duduknya menggunakan tas, ini sebagai bentuk penolakannya pada gadis tomboy itu.
Tiba di depan rumahnya, kini Abim langsung turun dan kembali menarik Aira. Cekalannya masih sama dan Aira terus meringis meminta untuk di lepas namun sayang hal itu sama sekali tak Abim gubris.
"Abim udah ih, tangan Aira sakit banget." ringis gadis itu yang kini tengah menahan tangisnya, Aira tak suka dengan Abim yang sekarang.
TOK... TOK... TOK...
Bahkan kini Abim mengetok pintu rumah dengan kasar yang membuat orang di dalam sana terkejut mendengarnya.
"MAMA YURA!" teriak Abim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Felicity [GxG]
ChickLitLgbt content. Apakah kamu yakin dalam persahabatan dua orang tidak ada salah satu dari mereka yang menyukai sahabatnya? Dalam persahabatan yang terjalin oleh dua orang pasti salah satu diantaranya ada yang memiliki perasaan lebih, dan hal itu sering...