Kediaman Sano terlihat damai kali ini, entah apa yang merasuki si bocah kematian.
Ia membuka lembaran buku cerita, mengeja tiap kata seraya mengarahkan telunjuk.
Padahal ia belum bisa membaca hanya beberapa kata yang ia tahu, sok kalem atau sok pintar bisa kita deskripsikan sekarang.
Dengan manggut manggut sok paham padahal kagak, kembali membalikkan lembaran buku cerita menatap gambar princess yang anggun jika dilihat.
Masih dengan sibuk mengabaikan para orang tua disekitarnya.
"(Name), ada apa denganmu?" Tanya Kakek Sano melihat kelakuan sang cicit yang hari ini kalem.
Bahkan biasanya dipagi hari ada kegaduhan namun kali ini tidak, adem, senyap.
Shinichiro sampai bingung anaknya kerasukan apa sampai tidak banyak bicara dari kemarin.
Mikey yang sedang memakan doarayaki manggut manggut setuju dengan pertanyaan sang kakek yang juga terlintas dalam benaknya.
(Name) mendongak kini duduk tegap menatap ketiga para adam dihadapannya seraya menggelengkan kepala pelan.
"Um? (name) tidak apa apa wahai kakek." Ucapnya dramatis kembali membuka lembaran buku cerita.
Mikey memajukan tubuhnya, punggung tangan diarahkan pada kening mulus milik sang ponakan.
"Tidak demam." Gumam Mikey lalu menjilat remahan dorayaki di sisi bibir.
(Name) hanya diam tidak beeniat menepis atau merespon pamannya tersebut.
"Apa kita bawa ke psikiater aniki?" Mikey menengok menatap sang kakak yang melihat interaksi keduanya.
Mendengar ucapan sang adik sontak Shinichiro melempar sekotak tissue ke wajah sang adik
Bugh
"Ngaco." Singkatnya.
Kakek sano menghela nafas kenapa cucu cucunya bego semua bikin sakit kepala, mana umur udah tua.
Ia memijat pangkal hidung pelan, kembali mendongak menatap sang cicit.
"(Name) kenapa diam terus dari kemarin? mau apa?" Tanya Kakek Sano lagi.
Biasanya jika bocah ngambek atau diam-dism pasti ingin meminta sesuatu.
Tapi perkiraan ketiganya salah, (Name) kembali menggelengkan kepala menolak.
"Gamau apa apa." Jujurnya setia menatap gambar yang berada di atas kertas sambil berpangku tangan.
Tanda tanya muncul pada kepala para adam disana, curiga anak Shinichiro sudah tobat atau memang sedang kerasukan.
Shinichiro berdehem pelan, "(Name) ayo main salon salonan." Ajak Shinichiro
Mikey yang sedang mengunyah dorayaki sontak melotot menatap sang kakak, sekarang bapaknya ikut ikutan kerasukan?! batinnya bingung.
Apa memang dua duanya harus dibawa ke psikiater?
"Gamau." Jawab (name) tanpa mengalihkan perhatian.
Shinichiro menganga, "Bakar uang Koko mau?" Tawar Shinichiro lagi.
Biasanya dalam mode bandel (Name) kadang membakar uang milik si pemilik iris tajam itu diam diam.
"Gamau, uang itu berharga gaboleh di buang buang apalagi dibaka─"
Grep
Shinichiro buru buru membawa (name) pada gendongannya, memeriksa mulai dari kepala, tangan, juga kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAUGHTER • shinichiro
Humor❝ Papa Shin itu galak! ❞ !‹ rasanya jadi anak dari sulung keluarga sano? ՙ ៸៸ WARNING! ˚◞ !! ooc . comedy . slice of life . DRABBLES ─ Shinichiro x Reader ⁽³⁾ ࿖ Tokyo revengers ࿖ : Ken wakui. ՙ ぱ. fanfiction ; SENATHIC | 202...