Angel cs kembali mengawasi Arvina, kali ini bukan club mawar namun di sebuah tempat kumuh. Arvina dan laki-laki kemarin masuk, ah! Sama saja ini adalah tempat untuk mabuk bedanya tempat ini jauh.
Arvina tidak minum apapun, aneh sekali. Padahal biasanya ia bisa habis satu botol alkohol.
"Kayaknya Arvina sadar kita ngikutin dia deh," bisik Angel. Gadis itu duduk agak jauh dari Arvina. Tempat seperti ini selalu ramai, jadi tak sulit untuk menguntit.
"Iya soalnya dia kaya was-was and nggak berani minum." Ucap Aksa.
Raga tersenyum. Sama sekali tak khawatir. "Telat. Kita punya banyak bukti." Ucap Raga.
Beby mengangguk. "Tapi takutnya kalo dia fitnah Angel ke Arlan yang enggak-enggak," ucap Beby.
"Alfin, Gheo, Arraya lo keluar bawain kamera ini. Jangan lupa gandain banyak banyak buktinya. Kayaknya kita bakal di labrak Arvina, kalian pergi dulu biar nggak ilang semua bukti-bukti." Perintah Raga.
"Kita nunggu dimobil?" Tanya Alfin diangguki Angel.
Setelah itu Arraya, Alfin , Gheo keluar dan menuju mobil. Angel duduk disebuah meja bersama Aksa, Raga dan Beby sembari mengawasi Arvina. Lima menit kemudian seseorang mendatangi meja yang Angel dkk duduki.
Arvina yang duduk dimeja diseberang sana bersama sekerumpulan laki-laki dan perempuan yang masing-masing memiliki pasangan, kini menghampiri Angel dan kawan-kawan.
"Jadi lo ngikutin gue?" Ucap Arvina tiba-tiba datang.
Angel tertawa renyah. "Haha, itu lo tau." Ucap Angel jujur, untuk apa mengelak? Tidak ada gunanya.
"Lo cemburu kan gue pacaran sama Arlan?" Ucap Arvina meremehkan.
Beby sudah berapi-api, namun Raga menenangkan. Raga tau, kata-kata Angel lebih menusuk nantinya, jadi biarkan Angel yang mengatasi.
"Kalo iya kenapa?" Ucap Angel. Gadis itu berdiri dari duduknya. Membungkuk menyamai tinggi Arvina yang lebih pendek.
"Kasian si soalnya bertepuk sebelah tangan," ucap Arvina. Gadis itu memalingkan wajahnya seraya tersenyum miring.
"Liat aja nanti, Arlan mana mau pacaran sama cewek murahan kaya lo!" Ucap Angel. Gadis itu menegakkan tubuhnya.
Arvina tersulut dengan perkataan Angel. Dia menginjak kaki Angel dengan sepatu heels nya , sakit sekali bukan? Angel meringis lalu
BUGH!
Angel menonjok pipi Arvina. Raga dan Aksa mencoba memisahkan, namun tidak berhasil Angel sudah terlanjur marah tidak ada yang bisa menghentikan.
"Sialan lo! Liat aja gue jamin Arlan bakal benci sama lo setan!!" Teriak Arina.
Angel dan Arvina benar-benar menjadi pusat perhatian sekarang. Arvina mencengkeram lengan Angel sehingga kuku-kuku nya menusuk lengan Angel. Ditambah angel menggunakan baju lengan pendek.
Angel hanya menatap Arvina dengan ekspresi datar. Kuku-kuku Arvina berhasil membuat lengan Angel mengeluarkan banyak darah
Namun Arvina kesal sebab Angel tidak terlihat kesakitan.Angel memegang lengan kiri Arvina menarik Arvina dengan kasar lalu menghempaskan arvina hingga menabrak rak yang menempel di tembok.
Arvina meringis kesakitan, namun tak menyerah. Arvina mendekati Angel meraih handphone di saku Angel lalu . . .
PRANGG!!!
Arvina membanting handphone Angel. Berniat menghilangkan bukti yang sudah Angel kumpulkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/279557347-288-k165971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan and Angel [Revisi]
Novela JuvenilBertahun-tahun hidup bersama, tak pernah berada dalam jarak yang jauh. Ya, Arlan dan Angel, dua manusia yang berteman sejak kecil. Namun nyatanya, keadaan mudah berubah. Angel mengulangi kesalahan sebanyak 3 kali, membuat sang ayah murka dan membawa...