06. Gangguan di Jam Pelajaran.

4.2K 547 18
                                    

(Mereka tawuran)

Seharusnya di pagi menjelang siang ini Haidar serta teman satu kelasnya menikmati waktu belajar dengen tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya di pagi menjelang siang ini Haidar serta teman satu kelasnya menikmati waktu belajar dengen tenang. Tetapi suara kaca pecah mencuri fokus seisi ruangan. Suaranya dari kelas yang berada di lantai dua.

Siswa dan siswi yang berada di lantai atas berlarian ke bawah. Kebetulan juga kelas Haidar persis di sebelah tangga dan Haidar sendiri duduk di dekat jendela. Membuat pemuda tan itu mudah untuk melihat keluar kelas.

Prang.

Satu kelas bersorak kaget. Guru yang mengajar pun nampak kesal dengan kegaduhan yang terjadi, perempuan paruh baya itu berjalan keluar kelas. Dia bertanya pada salah satu murid.

Haidar melihat Farel yang duduk di sebelahnya berjalan ke sisi lain kelas. Tepat menghadap pagar belakang sekolah. Farel membuka jendela, diikuti beberapa teman yang lain.

"Woi, setan!" Pemuda blasteran Australia-Indonesia itu bersorak ke arah dinding yang membatasi sekolah dan jalan tikus.

Satu lemparan batu melayang lagi. Mengenai kaca di lantai dua. Selanjutnya suara motor berombongan pergi dari balik dinding. Farel yang emosi hampir saja melompat keluar jendela jika tidak ditahan salah satu teman sekelas.

"Keluar aja kita, Rel." katanya.

Haidar keluar setelah guru meminta mereka keluar. Hanan mengikuti Haidar di belakang. Mereka sampai di pagar depan sekolah, disana sudah banyak siswa laki-laki yang berkumpul. Beberapa ada yang memakai helm, membawa balok kayu yang didapat dari kaki meja yang patah, ada juga yang sekedar menggenggam batu. Mereka sedang meminta pak satpam membukakan pagar, tapi tentunya tidak berhasil.

Suara teriakan terdengar dari sudut pagar yang berada di belakang Haidar. Lelaki itu menoleh dan mendapati Mang Oci sedang dipukuli oleh tiga anak berseragam sekolah lain. Pemuda tan itu juga melihat Rian yang langsung menyambar balok kayu yang dipegang salah satu siswa, lalu Rian melompati pagar yang langsung berhadapan degan gerobak Mang Oci.

"HEH RIAN!!"

Salah satu guru olahraga yang baru saja datang untuk menertibkan anak-anak berteriak kala melihat Rian sudah lebih dulu menghantam kepala salah satu laki-laki yang memukuli Mang Oci.

Haidar meringis ngilu dalam hati, pasalnya balok kayu yang dipegang Rian masih ada paku yang menancap. Tiga pukulan telak mengenai kepala dan tubuh lawan.

Dua anak lain langsung berhenti memukuli Mang Oci, mereka berganti maju menyerang Rian yang langsung bergerak mundur sebelum kerah kemejanya ditarik. Empat orang siswa ikut melompat keluar pagar sebelum ditarik oleh guru olahraga—dua diantaranya Benjamin dan Jericho.

Pertarungan sengit tidak bisa dihindari lagi. Rombongan Rian memancing lawan untuk menjauh dari gerobak Mang Oci, sedikit condong ke jalan raya. Anak yang kepalanya berdarah sehabis dihantam Rian tadi bangkit, ikut menyerang.

BANG RIAN [renhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang