'#02' perkara kecelaka'an

38 28 60
                                    

Happy reading
______________________

25 september

________________________

________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🥀🌷

Tuk... tuk... tuk...

Suara langkah sepatu yang menggema di sebuah rumah mewah, tepatnya di ruang tamu. Terdapat ayah ibu dan anak, siapa lagi kalo bukan setyo, tiwi dan devil putra sulungnya.

Setelah ulah alderia / devil disekolah tadi guru BK itu langsung menghubungi orang tua devil. Yaitu setyo dan juga tiwi, tanpa banyak bicara setyo menyeret putranya ini pulang.

Tampaknya setyo sedang murka, ia terus berjalan bolak-balik kesana-kemari tanpa henti sambil menatap horor ke arah devil putranya.

"Yah, udah to the point aja." Ucap tiwi memecahkan kecanggungan yang terjadi.

"Devil!." Nyali devil menciut kaget saat ayahnya memanggil namanya secara tidak halus atau lemah lembut.

Devil berusaha menelan salivanya kasar, suasana apa ini pikirnya.

"Kamu itu, bisanya cuma buat masalah aja, gak bisa gitu... buat ayah sama bunda kamu bangga!" lanjut Setyo

"Maaf," hanya itu yang bisa devil ucapkan.

"Ayah gak perlu maaf kamu!, Sekarang kamu siap-siap jangan pake lama!" suruh Setyo

"Siap-siap?, Siap-siap kemana yah?" Beo devil sebenarnya dia binggung kenapa ayahnya menyuruh dia siap-siap secara tiba-tiba seperti ini.

"Jangan banyak bicara, turuti saja apa kata ayah kamu sendiri devil!" Kekeh setyo

"Ayah," sahut tiwi yang sedari tadi hanya diam

"Suuts... diam bun, diam... " Kata setyo

"Devil cepat sekarang kamu naik ke atas, dan siap-siap," suruh Setyo langsung dituruti devil putranya.

Tiwi berjalan mendekati suaminya dan merangkul bahu lebar itu "Ayah, ayah bakal tetep ngelakuin ini, gimana kalo alderia nolak yah?" Lirihnya


"Keputusan tetap keputusan bun, mau gak mau devil harus mau titik!" tegas setyo, tiwi harus berpikir dua kali untuk keputusan setyo suaminya ini.

Sementara itu dilain tempat tapi sama waktu menit, dan detik. Tepatnya disebuah toko kue seorang gadis sedang menata sesuatu disana sepertinya ia tengah menyiapkan kue-kue yang akan dijualnya untuk hari ini.

Petaka Cinta [REVISI / On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang