"aku ingin lepas tapi tak mau kehilangan"
Note : ini aku unpub dan mulai aku up lagi, dan gak ada perubahan saat diup lagi, jadi yg kurang suka bisa di next aja ya ( ＾ω＾ )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Helloapa kabar??? Lama juga ya aku gak up Ada yang masih baca / ingat sama cerita ini??
Yaudah kita lanjut ya. Tapi sebelum itu tarik napas dulu
"cerita ini banyak adegan toxic dan tidak ada niatan menyinggung siapapun, tokoh yang ada disini cuma pemanis karakter disini, jangan bawa-bawa umur mereka!!"
......
Selepas perginya daffa dari apartemennya, angga pun bergegas untuk membangunkan naya yang terlelap dalam tidur nya. Ditepuk nya pelan pipi nya, sampai naya membuka mata nya perlahan.
"eh" ucap naya terkejut karna muka angga yang terlalu dekat.
"hey manis, ayok bangun aku harus meantar tuan putri ini sebelum pangerannya menjemput nya disini" ucap angga sambil membantu naya bangun
"aku cowo ya kalau kamu lupa, yaudah aku minjam kamar mandi nya dulu ya" ucap naya yang dibalas anggukan dari angga.
Disisi lain revan sudah menuju apartemen angga dengan kecepatan rata-rata sesekali ia mengumpat karna jalan yang terlalu macet. Dan setelah menempuh waktu 30 menit ia pun akhir nya sampai di apartemen dan lansung bergegas ke unit nomor apartemen angga. Sebelum itu ia berpapasan dengan teman nya bayu yang sedang ingin belanja bulanan.
"woi rev, tumben lo main kesini" tanya bayu basa basi
"mau jemput pacar gue disini" jawab dingin revan dan meninggalkan bayu yang bingung melihat tingkah revan.
"kaya nya ada yang gak beres sama tuh anak, apa gue ikutin aja ya" gumam bayu dan mulai mengikuti revan.
Saat didepan lift yang tertutup bayu mengerutkan kening nya.
"bukan nya lantai 12 unit nya angga ya? Wahhh gila angga mau main-main sama revan"
Setelah lift terbuka bayu pun bergegas masuk dan menekan angka 12.
Dan disini lah revan sudah berada didepan pintu apartemen angga dengan menekan bel secara terus menerus.
Dan didalam sana angga mengerutkan kening nya karna bunyi bel terus menerus, tanpa melihat siapa yang datang ia pun membukakan pintu dan mendapatkan revan yang sudah ada didepan nya. Niat hati ingin menyapa, revan terlebih dahulu masuk kedalam dan mata tajam nya mencari keberadaan naya.
Belum revan bertanya dimana naya, terdengar suara pintu yang terbuka dan menampakan naya disana.
"angga ayok pu-lang" ucap pelan naya saat melihat revan yang tak jauh dari tempat nya.
