uji coba

848 93 29
                                    

Yedam sedang duduk bersadar dan tersenyum saat abang nya menanyakan keadaannya sampai ia dikejutkan suara pintu kamar terbuka dan menampakan seseorang yang membuat nya takut, ia pun refleks menarik selimut yang digunakan dan menggengam nya sangat kuat sehingga jari-jari nya menjadi merah saat haruto semakin dekat ke ranjang yang ia tepati.

"Gimana enak terbaring disini? " ucap haruto menatap sinis yedam yang sedang menundukan kepala nya

"-kan gue udah bilang ucapan gue itu mutlak tapi lu babal " haruto pun sedikit mendorong kepala yedam

"Emang jalang tetap jalang yah" lanjut haruto lagi sambil mengusap rambut yedam dan setelah nya ia pun menjambak rambut yedam sampai yedam meringis sakit dan mendonggakkan kepala nya menatap iris mata haruto yang tajam.

"Lu bisu atau tuli ah! " teriak haruto

"M-maaf " ucap yedam sedikit gemetar ia tahu dan sangat tahu haruto sangat tidak suka di diamkan tapi dia malah melakukan kesalahan lagi, katakan selamat pada pipi nya nanti.

"Apa gue gak dengar, mm coba gue lihat muka lu kaya ya di sebelah kiri gak ada bekas luka atau merah ya, boleh kali ya gue kasih hadiah disini? "

Haruto pun mengusap pelan pipi yedam yang kiri dan sedikit tersenyum merasakan getaran badan yedam.

"J-jangan maaf maaf aku tau aku sa-"

PLAKKK

tamparan keras dipipi yedam dan sedikit luka di sudut bibir nya membuat yedam menutup mata nya erat bahkan air mata pun ia tahan, kebas pada pipi nya sangat terasa dan sakit yang belum kering dan masih basah harus mengelurkan darah segar lagi.

Bahkan haruto pun membalikan badan tanpa mengucapkan maaf.









Uji coba

Helo helo gimana ini baru uji coba setengah dulu yah,, soal ya aku mau lihat komenan kalian cerita uji coba ini ngimana? Jangan lupa komen yah dan jangan lupa vote ya biar aku semangat nulis nya...
Sampai jumpa di setengah cerita nya lagi bye bye 💞

I LOVE U BUT I HATE UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang