3

15 6 3
                                    

Haloo Readers, semoga suka ya sama story kuu :)

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan, enjoy..!

*****

"Hari ini kita ulangan ya!" Pak Heri guru Matematika peminatan memasuki kelas dengan berita mengejutkan bagi para siswa kelas IPA 2.

"Astaga bapak, saya masih muda pak, jangan dibikin jantungan." Dasha bergurau dengan matanya yang melebar, terkaget.

"Jangan alay kamu Aca.. Sebentar lagi kan ujian kenaikan kelas, jadi kalian harus sering berlatih anak-anak." Pak Heri menyiniskan matanya.

Kertas ulangan pun mulai dibagikan. Dengan wajah pasrah mereka mengambil penanya dan mulai mengerjakan. Terlihat jelas semua wajah murid lesu. 

Walaupun begitu, nilai mereka tidak usah ditanya lagi. Akan seperti biasanya kok, nilai A.

Selesai ulangan harian yang mendadak itu, Dasha, Aliqa, Tania juga Farhan pergi ke kantin. Karena mendengar suara perut mereka yang sudah tak bisa dikondisikan.

"Eh pin lo udah ulangan matematika minat?" Tania menepuk pundak Alvin dari belakang. Alvin yang sedang memesan makanan menoleh kepadanya, melambai dengan senyum.

"Belum, lo udah?"

"O-oh gu-gue belum kok." Tania tersenyum dan segera pergi bersama temannya. 

"Heh! Gak usah bohong ya lo." Suara Alvin lantang sehingga membuat siswa di kantin menoleh kepadanya.

Sepulang sekolah, Tania bersandar di sofa depan televisi. Merehatkan penatnya.

Ting!

Alvin : Ulangan Matematika ada apa aja?

Gue harusnya ga nanya ya, aduh! Batin Tania, ia menutup ponselnya dan pergi ke kamar.

Alvin

Ulangan matematika ada apa aja?

Tania Shabrina

Ada apa hayo?

Akhirnya Tania menjawab pesan Alvin setelah 20 menit berlalu.

Alvin

Ya mana gue tau

Tania Shabrina

Santai dong om

Mau tau?

Alvin

Oh jelas

Tania Shabrina

Tapi gue laper Pin

Alvin

Ya makan dong Ya -_-

Tania Shabrina

Mau burger :'(

Alvin

Minta ke cowo lo lah?

Tania Shabrina

Lagi gak baik-baik hehe

Iya, saat perjalanan pulang kemarin, Adit menginjak Tania seenaknya. Bersikap seperti raja  yang memegang kuasa melebihi dari haknya. 

Hanya karena perkara kecil di kantin waktu lalu saat ada Alvin, Adit meluapkan emosinya. Tania hanya bisa terdiam dan duduk di samping Adit sembari melihat ke jalanan. Ia sudah berusaha meminta maaf, tapi Adit terus dalam egonya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melody Of Heart (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang