sg 21

304 16 0
                                    

"enghh"terdengar lenguhan dari Nesya

"sya"Rei buru buru mengelap airmatanya yang jatuh kewajah Nesya

Nesya memandang sekitar dengan wajah yang waspada

"Pergi! Jangan ka, jangan sentuh Nesya"Nesya memeluk tubuhnya dan bergeser menjauh dari Rei

"sya ini aku sya"Rei mendekat kearah Nesya. Tapi Nesya terus menepis dan memeluk lutunya

"sya jangan gini saya ini aku sya"Rei ingin memegang bahu Nesya

"gak, jangan mendekat. Aku kotor"Nesya menepis lengan Rei. Nesya histeris

Cklek

Aliza dan Arka datang. Aliza langsung mengahmpiri Nesya dan memeluk Nesya, walau agak susah awalnya tapi akhirnya Nesya luluh  tidak berontak dipelukan Aliza

"sayang, ini mamah. Tenang ya"Aliza mengelus punggung Nesya

Arka mengajak Rei keluar agar Nesya bisa lebih tenang. Mereka duduk dikursi depan ruangan Nesya

"kemungkinan Nesya ada trauma ringan bang. Abang gak bisa deketin dia langsung kaya tadi, abang harus bisa buat dia tenang dulu"jelas Arka

Rei menupukan kepalanya di lutut, dia menangis. Arka mengelus punggung Rei

Sedangkan didalam ruangan Nesya, Aliza masih menenangkan Nesya

"sayang"panggil Aliza pada Nesya. Nesya tidak menajawab dia hanya diam menatap kosong

"bobo lagi ya"Aliza mengelus pipi Nesya

"Nesya kotor. Dia sentuh Nesya"ucap Nesya lirih sambil melamun

"enggak sayang. Nesya gak kotor,Nesya tetap anak mamah yang baik ya. Yuk bobok  lagi yuk"Aliza menuntun Nesya untuk berbaring

Nesya memejamkan matanya. Walaupun memejamkan mata tapi ada airmata yang mengalir

"jangan nangis. Sini mama temenin boboknya"Aliza berbaring sambil memeluk Nesya. Tidak lama terdengan dengkuran halus dari sampingnya, Nesya tertidur.

Aliza bangkit dari tidurnya dengan sangat hati hati agar Nesya tidak terbangun. Dia keluar menemui Rei dan Arka

"bang,Nesya udah tidur. Abang pulang dulu ya sama papa"

"gak mah. Rei aja yang nunggu Nesya biar mama sama papa aja yang pulang istirahat"

"bener gapapa bang?"

"iya mah"Rei mengecup pipi Aliza

"ok, papa sama mama pulang ya kasian adik kamu dirumah"

"iya,hati hati pah,mah. Makasih mah pah"Rei salim pada Arka dan Aliza. Setelah itu Aliza dan Arka pulang meninggalkan Rei. Rei masuk ke ruangan Nesya

Rei terus memandangi wajah Nesya yang sedang tertidur. Lama kelamaan dia ikut tertidur mejadikan lengan Nesya yang tanpa impusan sebagai bantalanya

***
Pagi ini Rei berusaha membujuk Nesya untuk makan. Nesya sangat susah diajak komunikasi dia hanya mengangguk atau menggeleng jika ditanya. Dia juga jadi was was jika ada orang lain yang datang. Ada dokter saja dia ketakutan

"sya makan dulu ya"bujuk Rei sambil memegang mangkuk berisi bubur

Nesya hanya menggeleng. Nesya duduk bersandar diberangkarnya sambil memaikan jarinya dia belum mengeluarkan suaranya dari tadi hanya diam sambil melamun. Dia juga sangat sensitif terkadang tiba tiba menangis

Rri menyodorkan sendok berisi bubur "ayo sya, aaa"

Nesya menepis sendok itu hingga terjatuh kelantai

"Nesya!"bentak Rei

Nesya menatap Rei terkejut. Bulir bulir airmatanya menetes. Rei menghela napas,menaruh mangkuk itu diatas nakas. Rei naik keberangkar Nesya dan memeluk Nesya.

"maaf maaf aku gak sengaja"Rei mengelus punggung Nesya. Nesya masih terisak

"kalo gak mau sama aku, nanti sama mamah ya makannya."bujuk Rei

Nesya menggeleng

"harus makan sayang, biar bisa cepet keluar dari sini. Nanti kita kumpul lagi sama yang lain"

Nesya mendengar kata 'yang lain' langsung menjauh dan menatap Rei was was

"gapapa sya mereka baik sama kamu"Rei menarik lengan Nesya agar Nesya bisa bersandar didadanya

"dia kemarin udah aku hajar,sekarang dia lagi dirawat karna lukanya parah"

"Nesya kotor. Tubuh Nesya udah dijamah sama dia"ucap Nesya lirih.  tubuhnya bergetar semakin mendekatkan diri denga Rei. Dari tadi Nesya terus menggumamkan kalimat itu,membuat hati Rei teriris mendengarnya

"sutsss gak, gak Nesya gak kotor Nesya tetap punya Rei yang baik"Rei mengecup puncak kepala Nesya

"makan dulu ya,aku suapin"ucap Rei

Nesya mengangguk. Rei mengambil buburnya tanpa melapas Nesya yang sedang bersandar didadanya. Rei mulai menyuapi Nesya

"assalammualikum"ucap Arka. Dia datang bersama Aliza

Nesya langsung menyembunyikan wajahnya didada Rei. Aliza dan Arka mendekat kebrangkar Nesya

"hey gapapa itu mamah sama papa"Rei mengelus rambut Nesya. Nesya menggeleng

"sayang,masa gak mau ketemu mama sama papa"Aliza memegang bahu Nesya

Nesya mulai menjauhkan wajahnya dari dada Rei. Dan melihat Aliza dan Arka,Nesya langsung memeluk Aliza dan menangis

"sya jangan nangis terus. Tuh mukanya sembab kamu nangis terus"Arka mengambil alih memeluk Nesya. Nesya menerima pelukan itu

"sini Rei mamah aja yang suapin Nesya"Aliza mengambil alih mangkuk ditangan Rei

Aliza menyuapi Nesya. Nesya tidak mau lepas dari pelukan Arka. Entahlah Nesya merasa dia sangat mebutuhkan pelukan hangat,dia masih ingat betul kejadian itu dan ter terbayang bayang.

Dia juga Rindu ayah bundanya,disaat seperti ini dia sangat membutuhkan ayah bundanya. Dia butuh ayah bunda yang menenangkanya yang memberi pelukan hangat dan terus melindung dia.

Mengingat ayah bundanya air mata Nesya menetes. Dia merasa tidak bisa menjaga dirinya

"Nesya kenapa ko nangis lagi?"

"ayah bunda"gumam Nesya

"iya sayang,nati kita ketemu ayah sama bunda ya kalo Nesya udah keluar dari sini ya"jawab Aliza. Saat ingin menyuapi Nesya lagi Nesya menggeleng,dan aliza menaruh mangkuk itu keatas nakas

"sini boboan lagi,papa kekantor dulu ya sama mama nanti kesini lagi papa ajak Fito ya"Arka mengecup kening Nesya

Nesya hanya mengangguk

"Rei itu udah mamah bawain baju. Kamu jagain Nesya ya mama papa kekantor dulu"ucap Aliza

"iya mah,pah makasih"

Aliza mengecup kening Nesya"mama pergi ya,nanti kesini lagi"

"aku antar mereka dulu ya"pamit Rei. Tei mengantar ayah bundanya ke lobby

****

Thanks for reading

Sweet Girl [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang