1 Januari 1915
Terlihat seorang pria berjalan melihat-lihat kebun anggur miliknya, dia Elvano pria yang memiliki paras tampan dan bertubuh gagah, dibelakangnya ada seorang asisten pria yang menemani Elvano kemanapun saat bekerja, dia lah yang membantu Elvano mengurus perkebunan anggur ini
"Bagaimana perkembangan perkebunan bulan ini?" tanya Elvano masih berjalan
"Penghasilan bulan ini naik, Tuan Muda" sahut asisten yang bernama Tomo setelah melihat catatan data yang selalu dibawanya
"Hm.. berarti sama seperti tahun-tahun sebelumnya" ucap Elvano
"Iya, Tuan Muda" sahut Tomo
"Apa kau sudah membeli semua kebutuhan?" tanya Elvano
"Kami sudah menyiapkan dan menyimpannya di gudang" sahut Tomo
"Baiklah, ayo" ucap Elvano berjalan pergi dan diikuti oleh Tomo
Elvano dan Tomo pergi menuju pusat kota setiap bulannya ditemani pekerja yang lain untuk membagikan makanan dan pakaian untuk orang-orang miskin yang membutuhkan, bukan tanpa alasan Elvano disukai banyak orang, karena inilah dan sifat lemah lembutnya membuat orang lain menyukai dan menghormati Elvano
"Baiklah sudah selesai,kau pulang saja dulu dan istirahatlah, aku ada urusan sebentar" ucap Elvano
"Baik, Tuan Muda" sahut Tomo
Kemudian Elvano berjalan pergi meninggalkan asistennya itu
Sementara disisi lain, Van pergi ke rumah Henrick dan disambut baik olehnya
"Bagaimana kabar mu Van? Senang bisa bertemu dengan mu" ucapan sambutan dari Henrick setelah melihat kedatangan Van
"Tidak perlu basa-basi, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?" Sahut Van dengan nada kesal
Mendengar ucapan Van segera para penjaga Henrick bersedia melangkah maju namun segera dihentikan oleh Henrick lalu menyuruh para penjaga pergi untuk meninggalkannya hanya dengan Van, yah disinilah mereka berdua didalam ruang pertemuan rumah Henrick yang megah
"Aku ingin meminta bantuan kepada mu" ucap Henrick
"Bantuan? Bantuan apa?" tanya Van bingung
"Yah... Aku dengar kau teman baiknya Elvano" ucap Henrick
"Benar, lalu?" tanya Van
"Aku ingin kau membunuhnya, bunuh Elvano" ucap Henrick
"Apa kau gila? kenapa aku harus membunuh Elvano?" ucap Van lalu hendak berjalan pergi
"Untuk balas dendam" ucap Henrick keras agar Van mendengarnya dan itu membuat Van menghentikan langkah kakinya
"Apa maksud mu?" tanya Van
Henrick berjalan mendekati Van
"Aku dengar dulu kalian satu kelas saat sekolah dan dia selalu mendapatkan nilai yang bagus dan di sukai banyak orang, selain itu dia juga punya kebun anggur yang dikelolanya sendiri sedangkan kau bukan apa-apa dari dulu sampai sekarang sama saja, kau selalu kalah dari Elvano" ucap Henrick dihadapan Van, lalu mendekatkan wajahnya ditelinga Van seperti akan berbisik lalu melanjutkan ucapannya
"Dan ayah mu selalu membandingkan dirimu dengan Elvano, itu membuat mu semakin marah bukan? Bayangkan jika Elvano tidak ada pasti ayah mu tidak akan pernah membandingkan kau dengan Elvano lagi" ucap Henrick menjauhkan wajahnya dari Van sambil tersenyum licik
"Lalu apa tujuan mu sebenarnya? Kenapa ingin bekerja sama dengan ku? Tidak mungkin kau ingin bekerja sama jika tidak ada keuntungan" ucap Van
"Kau pintar juga, tentunya aku akan mengambil alih perkebunan itu"ucap Henrick
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Change
FantasíaSetelah membuka matanya, lalu ia menatap lama gadis disebelahnya itu "Apa yang kau inginkan?" tanya Elvano lalu pandangannya beralih kedepan "Aku berharap untuk diriku sendiri, bukan untuk orang lain apalagi untuk mu" sahut Akira sambil menoleh ke...