" Dia disini"
Na Jaemin sedikit menaikkan ujung dagu nya. Hanya beberapa centi dan itupun ia lakukan dengan gerakan sehalus mungkin. Tanpa ingin menimbulkan kecurigaan partnernya yang kini sibuk berbincang ria dengan tamu lainnya.
Alis indahnya bergerak, perlahan lalu melengkung membentuk bulan separuh menandakan kalau ia tidak suka dengan interupsi yang dilakukan Jaehyun barusan.
Seolah itu sebuah fakta yang tidak seharusnya ia tahu.
Atau mungkin seharusnya Jaehyun menyimpannya saja sendirian.
Wajah sempurna milik Jung Jaehyun kemudian berubah dengan hanya sedikit tarikan pada alis hitam lebatnya Jaemin sadar apa yang baru saja pria Jung itu katakan bukan sebuah lelucon atau sindiran belaka.
"Jeno ..... Dia disini" ulang Jaehyun. Dengan nada suara yang kini lebih tegas dari sebelumnya. Sesuatu yang biasanya akan ia lakukan ketika lawan bicaranya terlalu lambat mengerti arah pembicaraan diantara mereka.
Dan itu sering kali harus Jaehyun lakukan pada Jaemin.
"Oh, Taeyong kan sepupunya wajar kalau dia datang kan?" Balas Jaemin dengan pelan. Sedikit menyunggingkan senyuman indahnya memberikan pertanda pada pria Jung yang kini menatapnya kalau ia baik-baik saja dengan kehadiran nya.
Kehadiran Jeno.
Siapa Jeno?
Oh Jaemin bahkan hampir saja lupa.
Mungkin Jeno yang lain.
Tapi memangnya ada berapa Jeno di dunia ini?
Lengan kukuh pria Jung kemudian terulur dan berhenti tepat diatas bahu kukuh milik Jaemin, sedikit mencengkeram dan menariknya sampai kemudian perempuan cantik yang berdiri disamping pria Na itu menoleh kearah mereka berdua.
"Sayang ..." Ucapnya. Jaehyun menyeringai tipis mendengarnya, menunjukan ketidak tertarikan yang begitu sempurna.
"Aku pinjam Jaemin, ayo Na" ajaknya sedikit memaksa.
Perempuan cantik itu mengangguk tipis lalu kembali bergabung dengan pembicaraan beberapa tamu setelah sedikit melempar tatapan penasaran pada dua pria yang kini berjalan kearah sisi ruangan yang lain.
Ruangan yang sebenarnya tidak ingin Jaemin datangi. Ruangan yang menjadi tempat khusus si pemilik acara.
Ah ngomong-ngomong sekarang Jaemin berada di pesta, yang tidak begitu ramai.
Jamuan.
Ah mungkin lebih tepatnya bisa disebut jamuan. Hanya beberapa yang hadir dan itupun orang-orang terdekat dari Jung Jaehyun dan Lee Taeyong.
Dua pasangan pria yang merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
"Nana sayang ...."
Jaehyun melepaskan tangannya dari bahu Jaemin dan membiarkan Taeyong meraih tubuh pria Na itu kedalam pelukannya. Jaemin melebarkan senyumannya dan ikut memeluk Taeyong dengan hangat.
Jika ada pria yang ingin ia jadikan kakak, maka Taeyong lah orangnya.
"Mana istrimu?"
Jaemin tersenyum hambar begitu pelukan itu terlepas dan berganti dengan pertanyaan sensitif yang sebetulnya tidak ingin ia dengar sama sekali.
"Oh aku lupa -"
"Dia meninggalkan istrinya diluar sana. Jahat kan? Suami macam apa dia" sambung Jaehyun tiba-tiba yang kemudian merangkul bahu Jaemin dengan sedikit erat.
Jaemin memutar kedua matanya dengan jengah. Sementara Taeyong hanya mendengus lalu mendecih kearah pasangan nya.
"Sayang berhenti merecoki hidupnya" tegurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗜𝗥𝗦𝗧 𝗟𝗢𝗩𝗘
Fiksi Penggemar𝘠𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘢𝘭𝘸𝘢𝘺𝘴 𝘨𝘰𝘯𝘯𝘢 𝘣𝘦 𝘮𝘺 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘐𝘵𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘦𝘬𝘢𝘵𝘰 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘰𝘪 𝘯𝘪 𝘰𝘤𝘩𝘪𝘵𝘦𝘮𝘰 𝘐'𝘭𝘭 𝘳𝘦𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳 𝘵𝘰 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘵𝘢𝘶𝘨𝘩𝘵 𝘮𝘦 𝘩𝘰𝘸 𝘠𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘢𝘭𝘸𝘢𝘺𝘴 𝘨𝘰𝘯𝘯𝘢 𝘣𝘦 𝘵𝘩𝘦 𝘰�...