RAGE

119 15 7
                                    

Petir dan gemuruh tidak henti saling bersautan, begitupun hujan yang tidak mau kalah. Pohon-pohon tinggi bergoyang dengan sangat kencangnya, siapa pun akan was was jika berada didekat mereka. Tetapi tidak untuk dua orang yang hanya mematung didepan gundukan tanah penuh dengan bunga itu, membiarkan badan mereka basah dan dingin terkena hujan. Walau tangan salah satu diantara mereka memegang payung berwarna hitam, tak ada pergerakan apapun untuk melindungi tubuh mereka. Wajah mereka yang sudah pucat pasi dengan bibir yang biru membeku, tak membuat mereka berkeingininan untuk beranjak dari tempat mereka sekarang ini. Jika dihitung, sudah 6 jam lamanya mereka mematung seperti itu, tak satupun sanak saudara mereka yang berani menarik ataupun mengusik jiwa terluka mereka. Siapa yang tidak paham sakitnya, jika ditinggal oleh orang yang mereka sayang, mereka puja.

Berita tentang kematian ibu Presdir UchihaCorp. Sudah berkumandang kemana-mana, tidak hanya di Jepang saja, namun hampir seluruh dunia mengetahuinya. Ah....kenalan, kolega bahkan client dari perusahaan besar itu berbondong-bondong memberikan karangan bunga yang bahkan tidak muat jika dipajang semuanya dikuburan. Saudara dari kedua belah pihak tak ayal juga berusaha menemani kedua alpha yang ditinggal ibu mereka.

" Aniki.... " Sasuke memecah keheningan diantara mereka, namun tidak sedikitpun ia berpaling kearah Itachi.

" Hmm ?" Itachi menanggapinya dengan lembut, ia mengalihkan pandangannya sebentar kearah Sasuke, mencermati kekalutan dan kesedihan adiknya. Bibir yang biru dan kulit pucatnya itu, tak luput dari penglihatan sayang Itachi.

" Are you.... " Sasuke terhenti sejenak dan mengepalkan jari-jarinya yang terasa ngilu " Are you going to leave me too ?" Oh...demi dewa Susanoo, Itachi hampir ingin menggeplak kepala konslet Sasuke. Bagaimana bisa ia berfikiran seperti itu ?

Itachi yang tak kunjung menjawab itu, membuat Sasuke merasa was-was, dialihkannya sebentar matanya dari makam ibu nya kearah sang kakak. Betapa terkejeutnya dia, melihat air mata Itachi yang sudah turun tak tertahankan. Walau didtengah guyuran hujan, Sasuke dapat dengan jelas melihat air yang tergenang disudut mata Itachi dan turun meluncur dari pipi ke dagunya.

'What did I say wrong ?'

" Aniki ?" Sasuke melihat Itachi cemas, ia tak kunjung menjawab pertanyaannya, apa kakaknya juga berniat meninggalkannya ?

" I swear----" belum sempat Sasuke menyelesaikan kalimat sumpah serapahnya, jari Itachi dengan sedikit kasar menekan dahi Sasuke, ia tersenyum lebar.

"BAKA OTOUTO ! " suara beratnya itu, tak urung ketika berteriak, mampu menulikan kedua telinga berharga Sasuke " Do you think I will fly away right infront of you and left you behind ? Do you think my love toward you just as short as our mom life ? Do you think ----" kini giliran Sasuke yang harus menutup mulu berbusa Itachi. Ia tidak akan mampu mendengar semuanya hingga akhir, bisa-bisa telinganya akan copot dari kepalanya.

" I trust you aniki " Sasuke menaruh tangnnya dipundak lebar milik kaknya " I trust you to love me as much as I love kasaan " Oh....demi dewa Jashin disebrang jalan,  hati Itachi yang dingin tadi mendadak hangat akibat ungkapan rasa cinta sang adik kepadanya.  Tangannya yang sebelumnya ia tekan-tekan manja didahi adiknya, kini meraih kepala Sasuke dan disatukannya dahi mereka berdua. Sasuke yang sedikit terkejut, mulai meregangkan sedikit bibir bekunya, berharap dapat membalas perasaan hangat yang diberikan sang kakak.

" I will always love my baka otouto, no matter what happen, on this earth you will be the first on my heart. I will never leave you alone in this harsh world. Mark my words " Itachi tersenyum pongah dan sedikit bercanda, namun Sasuke mengangkap senyum itu dengan jelas.

" I'll take your words and gonna find and strangle you to death, if you ever break it"

Kedua kakak beradik itu tersenyum, walaupun ditengah kesedihan ditinggal oleh orang yang mereka sayang, setidaknya mereka ada untuk saling menjaga dan menyayangi.

Ah..My Angel, My MUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang