03.

84 21 12
                                    



Sunghoon sekarang kebingungan. Niki menuduh Jungwon, dan Jay menuduh Niki. Tapi, kenapa pikirannya malah menuju...


Sunoo..?









Seseorang duduk di kantin. Senyum terukir di bibirnya. Enaknya, siapa yang harus dia tulis?

"Nulis nama kak Sunghoon bagus kayaknya. Pasti dia gak ada keinginan buat hidup lagi, karena sasaran utama sekolah pasti ke dia."

"Loh? Lo ngapain disitu? Udah masuk nih." Tanya Heesung yang baru keluar dari toilet.

Pria tadi tersenyum lalu mengangguk. Dia mengambil buku nya lalu membawa nya ke kelas. Heesung mengerutkan keningnya. Tidak biasanya orang itu duduk di kantin. Sendirian lagi.

Heesung mengendikkan bahunya lalu pergi menuju kelas. Sebelum itu, dia melihat sesuatu di belakang pohon depan kelas Sunghoon.

"Loh? Katanya tadi mau ke kelas, kenapa Jungwon ke sana? Ketemuan sama Sunoo lagi."

Jay yang daritadi memperhatikan Heesung dari kelas, akhirnya memutuskan menemuinya.

"Kak? Ngapain? Ayo ke kelas." Ajak Jay.

Heesung menoleh lalu mengangguk. Dia mengikuti Jay dari belakang. Sesekali dia melirik kearah 2 temannya itu dan yang dia tangkap hanyalah ucapan Jungwon yang sedang meminta sesuatu.









Niki berjalan kearah parkiran. Dia memutar-mutar kunci itu di jarinya sambil mencari sepedanya.

"Oy Niki!"

Niki menoleh kearah Sunghoon yang memanggilnya. Niki melambaikan tangan sambil senyum.

"Wah kak. Ada apa nih?" tanya Niki.

Sunghoon memelankan langkahnya lalu merangkul bahu Niki. "Lo bilang, Jungwon nulis sesuatu di bukunya, kan?"

Niki mengangguk sambil tersenyum.

"Emang bukunya warna apa?"

Niki berpikir lalu menoleh, "Warna hitam."

Sunghoon membalasnya dengan senyum yang lebih misterius. Dia mendekatkan mulutnya ke telinga Niki.

"Tapi.. buku yang kayak gitu ada di loker lo. Buku apa itu?"

Seketika badan Niki menegang. Tidak mungkin buku itu ada di loker, karena jelas-jelas dia ingat bahwa buku itu tidak ada di tangannya.

Jake melihat Sunghoon dan Niki. Dia ingin mendekat, tetapi suara teleponnya menghentikan dia.

"Halo kak?"

"....."

"Loh? Kenapa?"

"....."

Deg!

Jake segera berlari kearah Sunghoon dan Niki. Kedua temannya itu heran melihat Jake.

"Kenapa kak?" Tanya Niki.

"KE GUDANG SEKARANG!"

"Emang kenapa di gudang?"








"SUNOO KERACUNAN DAN MAYATNYA ADA DI GUDANG!"

Niki mendelik. Tidak mungkin. Tidak mungkin Sunoo meninggal. Disini ada yang janggal.

Karena masalahnya, Sunoo lah yang sedang memegang buku itu sekarang!
















Sekarang adalah pemakaman Sunoo. Kelima temannya berdiri di depan makam Sunoo. Sunghoon menggeleng tidak percaya. Baru saja pagi tadi, dia curiga kepada temannya. Kenapa dia harus meninggal?

Tunggu.

Kelima temannya?

"Jungwon mana?!" Tanya Heesung penuh amarah. Dia yakin, Sunoo meninggal karena Jungwon. Karena, Jungwon dan Sunoo sempat bertengkar waktu itu.

"Kenapa kakak nyari Jungwon?" Tanya Jay.

"Dia tadi bertengkar sama Sunoo! Gue lihat sendiri tadi! Gue yakin, Jungwon lah yang udah ngeracuni Sunoo!" Kesal Heesung. Jay menggeleng.

"Gak mungkin Jungwon! Dia itu anak baik!"

"Bisa aja dia akting kan?!"

Heesung dan Jay bertengkar di depan makam temannya. Sementara, Niki berjongkok mengamati makam Sunoo. Baginya, ini sebuah misteri.

Apakah Sunoo bunuh diri?

Tapi, kenapa?

Dan, apakah buku itu kembali ke pemilik aslinya?


"Kak Hee."

Heesung dan Jay menoleh kearah Jake yang daritadi diam dan baru saja mengeluarkan suara.

Jake menoleh kearah Heesung.

"Bukan Jungwon pelakunya."













"Karena gue yang ngelerai pertengkaran Jungwon sama Sunoo. Dan sejak itu, Jungwon ikut gue terus sampek dia pulang duluan dijemput kakaknya."


.
.
.

TBC

[1] Death Note • ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang