Well, ni cerita yang ke-3 seharusnya tapi dua nya ku hapus karena ga begitu nyambung alurnya. Jadi semoga cerita ini nyambung. Have a nice reading !
- 🐨
Minho POV:
Aku tidak paham bagaimana maksud hidupku ini setelah bertemu sosok laki-laki yang entah bagaimana kisahnya bisa bersamaku, hanya tinggal disebuah rumah berlantai 3 dengan seorang anak kecil yang aku yakini dia adalah anakku memang. Dan beberapa maid yang berurusan sana sini, membersihkan tiap sudut rumah ini.
Aku bosan, tinggal disini dan tidak keluar rumah selama 3 tahun belakangan ini. Sungguh,aku tidak paham. Tidak tidak, aku bukan tidak keluar, tapi hanya keluar jika disaat tertentu saja.
Jika memang dirinya tidak suka padaku kenapa ia tidak menyuruhku keluar dari rumahnya atau mungkin minta cerai saja? Tapi tidak, ia malah meninggalkan ku dengan segala barang, harta bendanya. Aneh.
Well aku tidak terlalu peduli hal itu, asal anakku alias Felix tidak ketakutan lagi dengan sifat orang itu.
Author POV:
Seperti biasanya, di pagi hari Minho akan bangun lalu cuci muka dan mendengar panggilan suara dari Felix.
"Mommy~" panggil si Felix ala anak umur 5 tahun kurang itu
Minho yang baru keluar kamar mandi pun, harus kembali ke kamar anaknya. Membuka pintu itu dan bertanya: "Kenapa sayang?"
"I wanna mwilk !"
Minho mengusap wajahnya gusar, entah kenapa. "Ah baiklah, sebentar ya.." kembali menjawab dan langsung pergi menuju dapur
Meninggalkan Felix yang sudah mau menangis karena tiba-tiba ditinggal. (Kasihan)
Tidak terasa, 3 menit berlalu dan Minho telah sampai di kamar Felix dengan nada deru nafas yang masih di atur olehnya.
"Hah.. Hah.. Ini dia," ucapnya sembari
berjalan dan memangku Felix di pahanya lalu memberikan botol susu kepada Felix sendiri"Sudah kan?" tanyanya
Felix mengangguk sebagai jawaban, anak ini terlalu hiperaktif sampai-sampai Minho tidak bisa tidur semalaman.
Ia baru saja tidur tadi pagi pukul 7 dan menjadikan dirinya lupa memasak. Untung saja ada Bibi yang bisa siap untuk kapanpun.
Tak perlu waktu lama botol yang Felix pegang itu jatuh menandakan dirinya tertidur di pangkuan Minho, dan tentu orang yang memangkunya sadar.
"Akhirnya kau tertidur, aku lelah." Gumam Minho dan membawa tubuh Felix tertidur di kasur, menyelimuti, dan menyisipkan sebuah boneka tokoh Buzz di lengannya barulah ia keluar dari kamar Felix dan menutup pintunya
Minho menuruni tangga dan langsung melompat tiduran di sofa ruang tengah yang luasnya itu melebihi rumah lamanya.
"Hah.. Aku lelah, ingin tidur tapi tak bisa ! Bagaimana mungkin? Kepalaku sudah berat dan mataku seperti panda saja.." geramnya terhadap dirinya sendiri
"Tuan Minho.." panggil seorang Maid yang baru saja datang dan mungkin masih dengan wajah kagetnya
Minho mendongak sendikit dan langsung duduk. "Iya ada apa, Bibi Kim?"
Yang dipanggil Bibi Kim itu awalnya hanya diam mencerna apa yang harus ia katakan, lalu menghela nafas.
"Ada Tuan Chan di ruang tamu. Dia ingin Tuan kesana" ucapnya
Tunggu Tuan Chan? Maksudnya Bangchan!?
≛≛
To Be Continue.
Mungkin dibeberapa titik akan ada kata yang typo tapi tolong maaf saja, karena keyboard ku agak ngeselin. Semoga kalian suka dengan ini.
- 🐨
KAMU SEDANG MEMBACA
[💭] Rain And Tears || BangInho [ ✓ ]
Fanfictionꨄ︎ complete! ( in revision ) Bergenre: Fantasi ; Fiksi ; Romance bxb [First Tittle ; Happier ] Actually, I don't know what is this.. 🤔 Warning ⚠️ - BXB in every part. [ BangInho and More ] - Bahasa tidak jelas - Unsur 18+ [Adegan kekerasan ; da...