Marathon

11 3 1
                                    

Apakah kamu pernah, terlalu bersemangat saat melakukan banyak hal tapi justru membuatmu lelah? Lelah karena tidak bisa membagi waktu, bukan karena kamu tidak bisa menentukan skala prioritas, namun segalanya terjadi dalam waktu yang bersamaan. Semuanya penting, sehingga tidak mungkin bagimu untuk mengorbankan pilihan lain untuk fokus di satu poin.

Kini, aku sedang mengalaminya.

Aku benar-benar tidak menyangka jika tiga kegiatan kampus yang aku ikuti mengadakan pertemuan pada hari dan jam yang sama. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin meninggalkan dua dari tiga kegiatan itu, namun di sisi lain aku juga tidak bisa datang ke tiga pertemuan dalam satu waktu. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama mengikuti kegiatan ini dan itu aku dibuat pusing karena jadwal yang bentrok.

Kelasku baru selesai pukul lima, dan semua kegiatan ekstrakurikuler, volunteer, dan organisasi kampus akan dimulai pukul tujuh. Oke, aku harus bisa menyusun strategi agar bisa hadir di tiga pertemuan itu meski aku tau hasilnya tidak akan maksimal. Setidaknya aku mengikuti pertemuan selama beberapa menit agar tidak dicap sebagai seseorang yang lari dari tanggung jawab.

Pertama, aku menghubungi salah satu teman di kegiatan volunteer bahwa aku akan terlambat menghadiri rapat, karena ada rapat organisasi yang harus aku ikuti lebih dulu. Begitu juga dengan teman yang ada di ekstrakurikuler. Memberi tau dua jam sebelum rapat, aku rasa itu masih bisa ditolerir karena tidak terlalu mepet dengan waktu yang sudah disepakati.

Selanjutnya aku bergegas ke kafe terdekat untuk mengerjakan tugas sebisanya. Tugas hari ini cukup banyak, beberapa diantaranya adalah tugas individu. Aku harus menyicil tugasnya agar tidak menumpuk dengan tugas esok hari. Aku mengerjakan tugas hingga pukul 6:50 sore dan kembali ke kampus untuk menghadiri rapat organisasi. Di kafe tadi, aku hanya sempat mengisi perut dengan sepotong cake, aku rasa tidak masalah daripada tidak makan sama sekali.

"Oh, ayo segera duduk, rapat akan dimulai." Sahut salah satu teman saat aku baru saja tiba di ruang rapat.

"Baik, tapi apakah nanti aku boleh izin setelah lima belas menit? Aku harus datang ke rapat volunteer kegiatan musim panas."

"Oh iya tidak masalah, hari ini kita hanya akan diskusi untuk kegiatan di hari Minggu, tidak akan lama."

"Baiklah, terima kasih."

Meski sudah mendapat izin, tetap saja aku tidak dapat mengikuti rapat dengan tenang. Aku selalu memperhatikan jam di pergelangan tangan kiri untuk memastikan bahwa aku tidak melewati batas waktu lima belas menit untuk duduk disini.

Lima belas menit yang terasa sangat panjang akhirnya berlalu, aku segera meminta izin pada ketua rapat untuk meninggalkan forum terlebih dahulu, kemudian aku berlari menuju auditorium tempat berkumpulnya panitia volunteer kegiatan musim panas. Sama seperti rapat organisasi, rapat volunteer sudah berlalu lima belas menit dan untungnya karena sudah izin, aku dipersilahkan untuk bergabung meski terlambat. Disini aku juga hanya akan bergabung sebentar karena aku harus ke ruangan ekstrakurikuler, kami akan mengikuti lomba dalam waktu dekat  sehingga aku tidak boleh absen.

Setelah mengutarakan ide dan ikut berdiskusi, aku kembali izin untuk pergi terlebih dahulu karena ada kegiatan ekstrakurikuler yang tidak bisa ditinggalkan. Jujur saja, kali ini jarak antara auditorium dengan ruang ekskul sangat jauh sehingga aku membutuhkan bis untuk bisa kesana. Bisa saja aku berjalan kaki, namun akan membutuhkan waktu sangat lama dan pastinya juga akan sangat melelahkan.

Untung saja ada satu bis yang berhenti, jadi aku tidak perlu menunggu lama. Ini adalah bis terakhir sehingga penumpangnya cukup ramai. Tidak masalah karena aku tidak mendapatkan tempat duduk.

Setelah sampai di gedung tujuan, aku kembali berlari ke gedung ekstrakulikuler. Sesampainya di ruangan, seperti yang sudah bisa dipastikan, kegiatan latihan sudah di mulai. Aku segera bergabung dengan teman-teman yang lain.

Titik Koma [Various Artists]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang