δύο

89 14 0
                                    

"Aduh Jeffri mana sih." Sudah lima menit Lisa muter muter di kelasnya. Kakinya gak bisa diam karna nervous. Takut Jefri dateng telat dan dia kehilangan kesempatan buat nyelipin post-it di loker William.


Ya walau besok juga bisa sih. Tapi lebih cepat lebih baik kan?


Di putaran yang entah sudah keberapa kalinya, akhirnya Jeffrey menampakan dirinya di depan kelas. "Sa sori macet banget sumpah." Jeffrey dengan cepat melangkah ke kursinya dan menaruh tasnya. "Mau selipin sekarang?" 


"Tahun depan. Iya sekarang dong Jefri." Jawab Lisa, gereget. "Coba lu liat dulu udah oke belom ini." Lisa menyodorkan sebuah post-it warna biru. 


'Hai, hehe.

kayaknya kamu udah lupa sama aku, tapi gapapa. 

Kapan-kapan kita basket bareng lagi ya.

Semangat hari ini! 

-🏀'


Kira-kira begitu yang ditulis Lisa di post-itnya. 


"Yaudah udah bagus, gini aja." Jeffrey mengembalikan post-it yang dipegangnya ke Lisa. "Ayo Sa, bentar lagi 6.30 nanti keburu William dateng."


"Ayo deh." Lisa segera melangkahkan kakinya dan menggandeng Rose. "Je ayo ikut."


●●●


"Aduh gua lupa lagi Sa." Jeffrey, Lisa, dan Rose sekarang udah di depan loker yang berjejeran. "Lokernya banyak banget anjir gua lupa yang mana." 


"Lu yang bener aja Jeff.. Udah jam segini gua takut ketawan duh." Mata Lisa mengawasi sekitar, takut tiba-tiba William muncul.

"Kayaknya ini deh, Sa." Jeffrey nunjuk ke salah satu loker yang ada di pojok dengan tulisan 'XXX' di depannya.


"Yakin? Bener sih di pojok, kemaren Julian juga bilang dipojok." 


"Iya yakin, gua inget kemaren ada ngomongin loker ini. Kalo ini bukan lokerny William ga mungkin gua omongin sa." Kata Jeffrey meyakinkan Lisa.


"Sa cepetan Sa, itu kayanya William deh yang lagi jalan ke sini." Omongan Rose membuat Lisa panik dan dengan segera menyelipkan di loker yang tadi ditunjuk Jeffrey. Loker di pojok dengan tulisan 'XXX' 


●●●


Tepat jam 9.30 bel istirahat berbunyi, hampir semua murid langsung keluar kelas dan lari ke kantin. Tak terkecuali Lisa, Rose, Jeffrey, Julian serta Bamian. Sebenernya biasanya mereka gak makan bareng. Lisa dan Rose biasanya makan bareng Sarah, Yura, Elina, dan temen temen lainnya. Tapi berhubung temen-temennya bawa bekal, akhirnya Lisa dan Rose harus terdampar bersama Jeffrey dan lain lain.


"Je, gua nitip makan deh. Mau belok ke UKS sebentar, ambil obat pusing." Kata Lisa sambil beberapa kali menepuk kepalanya sendiri. 


"Sa kata gua sih ya, sebentar lagi lu bisa-bisa kecanduan obat pusing." Tentu saja yang barusan mengeluarkan pendapatnya gak lain dan gak bukan adalah Bamian. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

06.30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang