05. Strong Woman

3.7K 386 36
                                    

“Kak Yuki, semuanya udah siap?”

“Udah kok.”

“Kak Kaiso, barang udah lengkap semua kan? Gada yang ketinggalan?”

“Gada kok, tenang aja. Eh bentar, LAH HP KU MANA? BOY BOY! LIAT HP KU GAK!?” BoBoiBoy yang baru aja balik dari dapur langsung mengernyit bingung pada Kaiso.

“Hp?”

“Iye, liat kagak?”

“Lah itu di tangan apa? Batako?” Segera Kaiso menunduk melihat ke tangan kirinya yang lagi memegang hp.

“Oh iya. Gue kira ini remot.” Segera Kaiso kembali ke meja ruang tengah dan melanjutkan membereskan kopernya.

Jadi, mereka hanya tinggal seminggu di rumah BoBoiBoy dan (Name), karena sudah lewat seminggu maka mereka akan pindah. Tenang, rumahnya gak jauh-jauh amat kok dari rumah BoBoiBoy. Cuman beda blok dalam bahasa anak perumahan.

Kenapa? Karena rumahnya baru selesai dibereskan dan berkas perpindahan rumahnya. Maka mereka numpang sebentar di rumah BoBoiBoy dan (Name). Sekalian modus buat Kaiso sih.g

“Ok sip semua selesai.” Ucap Kaiso setelah memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil. Yukino yang di belakangnya langsung menaruh koper besarnya ke dalam bagasi mobil juga. Pendek-pendek dia juga kuat ngangkat gituan.

“Yosh, kita mampir ke cafe Tok Aba dulu buat pamitan.”

“Sumpah Kai, ini kesannya kita kek mau balik ke Jepang loh.” Kaiso nyengir. Langsung ia memasuki kursi sopir mobil, dengan Yukino yang duduk di sampingnya. BoBoiBoy dan (Name) juga ikut karena nanti sekalian ke cafe Tok Aba.

⋆ ˚。⋆୨୧˚🍃˚୨୧⋆。˚ ⋆

“Tok Aba, Assalamu'alaikum.” Kakek tua yang sedang duduk santai di kursi depan cafe, tersenyum hangat melihat cucunya alias BoBoiBoy yang langsung datang dan menyalimi tangannya. Diikuti (Name) yang dari belakang menyalimi tangan sang kakek.

“Oh, ada kakaknya (Name) juga disini.” Yukino tersenyum tipis, menunduk sopan lalu ikut menyalimi tangan Tok Aba. Kaiso yang baru turun dari mobilnya langsung ikut menunduk sopan dan menyaliminya juga.

“Apa kabar Tok? Sehat-sehat saja disini?”

“Alhamdulillah sehat kok. Udah mau pindah yah?” Tanya Tok Aba melihat mobil yang terparkir. Yuki dan Kaiso juga pernah mampir ke cafe pas nginep di rumah BoBoiBoy, tinggal kepleset juga nyampe kok.

“Iya Tok, gak jauh kok pindahnya. Cuman beda blok gitu aja.” Jawab Yuki, Tok Aba mengelus pelan kepala Yuki sambil tersenyum ramah.

“Ha, ayo kalian masuk. Atok traktir kalian semua.”

“Eh, gak usah Tok—”

“Tok Aba! Lihat Widya gak!?” Muncul Vany, salah satu pegawai cafe milik Tok Aba, datang tergesa-gesa keluar dari dapur.

“Oh, dia lagi nganterin koko ke rumah Kumar tuh. Kenapa emang?” Terlihat Vany makin panik sampe nengok kanan-kiri.

“Pesanan Bu Siti blom diambil tadi! Baru aja Bu Siti nelpon minta pesanannya dianterin sekarang! Duh, pelanggan rame lagi.” Tok Aba menunduk sambil memegang dagunya, ciri khas orang berpikir. Walau dalam kendala, tetap saja sang kakek selalu tenang.

“Biar (Name) anterin aja, kak Vany.” Ucap (Name) sambil mengangkat tangannya.

“Eh? Tapi kamu kan sekarang gak dapet shift kerja.”

“Gapapa. Lagian (Name) mau membantu juga kok.” Awalnya Vany ragu, namun akhirnya ia ambil sekotak coklat kalengan dan menyerahkannya ke (Name).

“Ini, habis anterin langsung pulang. Jangan kemana-mana! Terus jangan jalan di jalanan sepi!”

My Husband [BoBoiBoy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang