Setelah bel istirahat berbunyi, seluruh siswa mulai berhamburan dari ruang kelas nya masing-masing.
Dira akhirnya bisa bernafas lega setelah semua orang meninggalkan kelas. Apalagi saat sudah terlepas dari Alivia, sungguh,berdekatan dengan gadis cerewet itu sudah cukup membuat harinya semakin rumit. Untung saja tadi ada Billa dan Nada yang mengajak Alivia ke kantin, hingga untuk sementara Dira bisa merasakan ketenangan. Dira sendiri hanya menolak halus saat di ajak ke kantin oleh Billa, tentu saja Dira tak mau berdesakan dan makan di tempat yang terdapat banyak orang.
Dira mengeluarkan sesuatu dalam tas nya, sebuah kotak makan berwarna biru dengan tumbler minum. sengaja dia menyiapkan bekal supaya tak repot-repot ke kantin nantinya. Dira lantas membuka kotak makan itu. Tangan kanannya perlahan meraih sebuah sandwich yang ia bawa dari rumah, dan tangan yang satunya lagi ia gunakan untuk menggenggam ponsel.
Dira mulai membuka aplikasi music di ponselnya setelah memasang airpods pada kedua telinga. Lantunan music lofi pun mulai terdengar, Dira menikmati makanannya dengan tenang. Untuk sesaat Dira merasa damai dalam keadaan seperti ini.
Sampai kehadiran seseorang dari balik pintu pun tak disadari oleh Dira, sebab suara derap langkahnya terhalang airpods.
Orang itu sempat menghentikan langkah kala melihat Dira yang tengah menikmati makanannya dari ambang pintu, namun setelah beberapa detik berlalu dia segera mengerjap dan melanjutkan langlahnya.
Hingga beberapa saat berlalu, Dira yang semula asyik dengan acara makannya tak sengaja menoleh ke kanan. Tiba-tiba sudah ada cowok di seberang kanannya. Dira terkejut sampai tersedak makanan sendiri.
"Uhuk, uhuk!! "
Yang tadi dilihatnya orang atau setan ya?.pasalnya orang itu tiba-tiba muncul di dalam kelas.
Sementara orang yang mengejutkan itu, Alfa, yang awalnya dia sedang mengorek sesuatu dari dalam tas seketika menoleh saat mendengar Dira terbatuk. Alfa lantas buru-buru menghampiri gadis itu. "Dir? Gapapa kan?. " tanya nya sedikit khawatir.
Dira tak menjawab, tenggorokannya seketika tersumbat.
"Uhuk, uhuk!!"
Alfa pun langsung meraih tumbler milik Dira saat gadis itu tak berhenti batuk.
"Minum dulu Dir." Alfa membuka tutup tumbler dan langsung menyodorkannya pada Dira, sedangkan gadis itu langung meraihnya.
Saat Dira sedang meneguk airnya, Alfa mencoba menepuk pelan punggung Dira, berharap supaya gadis itu merasa lebih baik. Namun sepertinya tak sesuai dugaan. Detik berikutnya Dira malah menyemburkan air yang sedang dia minum sampai mengenai seragam Alfa, kemudian kembali terbatuk.
"UHUKK, UHUKK!!"
Seriously Alfa menepuk punggungnya?.
Omg.
Dira sangat terkejut dengan Alfa yang tiba-tiba seperti itu. Sungguh, ia belum pernah berada pada posisi itu dengan orang asing.
Alfa sendiri hanya memejamkan mata saat Dira menyemburkan air padanya, tak kalah kaget.
"E-ehh— uhuk! s-sorry uhukk!!" ucap Dira dengan suara parau.
"Eh, gapapa kok Dir santai aja. " ujar Alfa tersenyum kaku.
Sialan, kok jadi begini sih.
Dira merasa sangat malu. Apalagi saat melihat seragam Alfa yang basah akibat ulahnya. Dira juga berpikir kemungkinan Alfa merasa jijik dengan air yang ia semburkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Live//
Teen FictionSeorang Adira Calista, gadis pendiam yang tak suka banyak bicara dan tak pandai bersosialisasi, seperti kebanyakan orang pada umumnya. Gadis itu cenderung lebih suka menyendiri dari pada harus berbaur dengan yang lain. Dia sangat tertutup, mengakiba...