Sienna menepuk-nepuk pipinya karena ingatan Ervin yang menciumnya terus terngiang-ngiang di kepalanya. Sienna tidak bisa melupakannya.
Belle datang ditemani dengan Sean yang memiliki wajah datar. Tapi, pandangannya tidak pernah lepas dari Belle.
Saat melihat Sienna yang tampak bodoh di pinggir sungai, Belle langsung menghampirinya dan menepuk bahunya agar Sienna sadar.
"Apa yang sedang kau lakukan? Kau tampak bodoh" ucap Belle dengan wajah bertanya-tanya.
"Belle... " Sienna langsung memeluk Belle dan menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah kembali.
Belle yang melihat Sienna langsung menyuruh Sean sedikit menjauh. Dia tahu kalau Sienna ingin menceritakan sesuatu. Sean sedikit enggan, tetapi tetap menurut pada Belle.
"Baiklah, sekarang beritahu aku apa yang sedang terjadi" Ucap Belle dengan penasaran.
Sienna awalnya merasa malu menceritakan nya. Tetapi, dia merasa tidak tenang bila dia tidak menceritakan hal ini pada Belle. Jadi, dia memutuskan untuk bercerita walaupun semakin lama suaranya semakin kecil.
Setelah mendengar keseluruhan cerita Sienna, Belle ikut memerah dan langsung menutup wajahnya yang terasa panas.
"Bagaimana bisa kau menceritakan hal seperti ini padaku" Belle memukul tangan Sienna pelan.
Lalu mengipasi wajahnya agar tidak terasa panas lagi. Sienna semakin malu mendengar ucapan Belle. Dia sedikit menyesal memberitahu Belle.
"Aku masih merasa malu dan sulit untuk berbicara dengan Ervin sekarang. Jadi, aku meminta nya untuk berburu agar aku memiliki waktu sendiri" Sienna menghela nafas.
"Tapi, aku tidak menyangka hubungan kalian akan meningkat dengan begitu cepat. Berbeda dengan Sean yang tidak tahu bagaimana cara mengambil inisiatif. Tetapi, sifat posesifnya sangat mempesona" Belle memegang pipinya dengan wajah bahagia.
"Yah, Sean adalah tipe pria yang suka mendominasi. Sudah tampak dari penampilannya" ucap Sienna mengangguk setuju.
"Mereka berdua sangat tampan. Di dunia kita sebelumnya, mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan pria setampan mereka." ucap Sienna lagi.
Belle mengangguk setuju dengan Sienna. Mereka berdua sama-sama diam dan melihat ke depan tapi pikiran mereka sedang melayang-layang.
"Sienna, aku ingin menanyakan sesuatu" ucap Belle tiba-tiba.
Sienna langsung fokus pada Belle dan memasang wajah bertanya.
"Bagaimana menurutmu kalau kita tinggal di dunia ini? " tanya Belle ragu-ragu.
Sienna sedikit terkejut, tapi langsung kembali tenang.
"Entahlah Belle, aku juga merasa bingung. Sebenarnya, setelah dipikir-pikir sedikit menyenangkan tinggal disini." balas Sienna dan menghela napas lagi.
"Aku pikir, hanya aku yang berpikir seperti itu" Sienna dan Belle saling memandang dan akhirnya saling menertawakan.
"Siapa yang kemarin mengatakan ingin mencari jalan agar bisa pulang kembali? " ejek Sienna.
"Seperti kau tidak mengatakan hal itu saja" balas Belle dengan jengkel.
Suara tawa itu akhirnya berhenti tidak lama kemudian. Saat Sienna dan Belle akan membahas topik baru lagi, terdengar suara percikan air dari arah sungai.
Sontak kedua gadis itu melihat ke arah sungai dan mereka berdua langsung terkejut melihat nya.
Ada ular dengan tubuh yang besar menatap mereka. Ular itu berwarna hitam dan matanya berwarna merah. Ada juga sepasang tanduk di bagian kepala ular.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration : Orc World
FantasySienna melompat ke dalam danau berusaha menyelamatkan Belle yang terjatuh ke danau. Namun, saat di dalam danau Sienna tidak dapat menemukan keberadaan Belle dan naik ke permukaan untuk menarik napas. Saat di permukaan, Sienna tidak lagi berada di du...