INTRO

6 4 0
                                    

Suara ketukan pintu berasal dari tangan wanita paruh baya yang sudah nampak bekepala tiga, sudah menjadi kebiasaan baginya membangunkan seorang gadis yang susah sekali bangun pagi

Kirana Dwi Cahya gadis yang kini sudah menginjak kelas 11 di SMA Kenari ini memiliki kebiasaan buruk yaitu susah bangun pagi
Entahlah sepertinya badannya ini sudah jatuh cinta pada kasurnya ,
Buktinya ibunya berteriak-teriak selama lebih dari 5 menitpun tak membuat badanya ingin beranjak dari pacar rebahan nya ini

Karena sudah terlampau kesal wanita paruh baya yang telah berdiri didepan kamar Kirana selama lebih dari lima menit ini mengambil kunci cadangan kamar saang anak

Setelah memutar kunci dan membuka  knop pintu ia disuguhkan dengan pemandangan yang sangat mengganggu matanya bagaimana tidak posisi tidur saang anak ini tak wajar dan absurd kepala yang hampir jatuh mulut yang terbuka dan kaki terbuka lebar dari sabang sampai merauke

"Astagfirullah punya anak gadis kok ya gini banget, gak ada anggun-nya banget ckckck" Gerutu saang ibu

"Mbak, heh mbk bangun ayok sekolah  udah jam segini , yuk yuk bangun yuk"si wanita paruh baya masih berusaha membangunkan anak gadis kebonya ini

" Hnggg"bukanya bangun Kirana malah bergumam dan malah tertidur pulas kembali

"Mbak bangun, kamu tuh anak perawan tapi kok ya doyan bangun siang " Masih tak ada jawaban dari Kirana dia masih setia memejamkan matanya seperti enggan untuk bangun

"Ayo dong bangun kamu hari ini masuk sekolah lagi, kamu gak mau telatkan? " Peringatan saang ibu, entah pada kalimat yang mana tapi mata Kirana seketika terbuka lebar

"AH IYA AKU UDAH MASUK SEKOLAH LAGI"Kirana benar benar lupa bahwa iya akan mulai masuk  sekolah kembali setelah 2 bulan libur

" Lah iya kamu ini gimana, ibu udah bangunin kamu daritadi , mentang mentang libur 2 bulan jadi lupa dunia "omelnya pada Kirana

" Yaudah aku mandi dulu ya buk "Kirana segera beranjak kilat kekamar mandi untuk melakukan ritual mandi paginya

                               ..............

Setelah mandi ala bebek alias mandi asal basah karena dia tak mau ibunya akan mengomel padanya yang sudah dipastikan akan membutuhkan waktu lama untuk mendengarkan siraman Qalbu dari ibunya itu, kirana diapun beranjak kemeja makan

Di meja makan sudah tampak seorang laki laki paruh baya yang tak lain adalah ayah Kirana bernama Wisnu Prima Aji yang akrab Kirana panggil ayah Prima , terlihat ayahnya sedang duduk dimeja makan dengan sragam kerjanya FYI ayah Kirana ini adalah karyawan sebuah pabrik

Kirana menghampiri ayahnya dan duduk disampingnya, Prima yang Sadar kedatangan saang anak diapun memusatkan perhatian nya kepada saang anak, yang tadinya matanya fokus menatap koran kini dia beralih menatap saang anak

"Telat bangun lagi mbak" Dia tahu anak gadisnya bangun siang Lagi karena dia mendengar suara saang istri yang pagi pagi sudah berkhotbah didepan kamar Kirana

Kirana yang ditanya seperti itu hanya nyengir lebar dan berkata "iya yah hehe"

"Kayak kamu gak hafal kelakuan anak kamu aja mas, dia ini kalau tidur udah kayak orang pingsan" Ocehan itu berasal dari ibu Kirana, ibu yang Selaluuu tak pernah absen membangun kan Kirana dari tidur rasa pingsanya itu

Kenalin Erna pratiwi ibu dari Kirana, ibu ini hanya ibu rumah tangga biasa yang sehari hari berteman pekerjaan rumah, Kirana sendiri merasa salut pada ibunya walaupun ibunya sering ngomel tapi dia tak pernah memperlihatkan kepenatan nya mengurus istana kecil mereka ini sendri saat Kirana sedang sekolah

"Hehe, kan aku lupa kalau hari ini aku masuk sekolah lagi"

"Yakan kamu sibuk rebahan terus " Erna masih mengomel, rasanya dia ingin sekali membuat jam weker raksasa untuk anaknya agar dia tak perlu lelah membangun kan Kirana yang membuat Erna naik darah

"Ah ibuk ih, namanya juga lupa mau gimana lagi" Kirana mengerucutkan bibirnya kesal dia merasa terimindasi sekarang

"Yah bantuin Kirana dong, ibuk nyalahin aku ini" Kirana malah mengadu pada ayahnya berharap mendapat dukungan saang ayah

"Dih, gak mau kamu selesain sendiri omelan ibuk kamu ayah gak ikut ikut" Kalau kalian berfikir ayah Prima ini bapak yang tegas yang dikit dikit memberi petuah kalian salah, ayah Prima ini adalah ayah yang santuy dan zaman now bingit

"Ah ayah mah gak asik" Kirana makin kesal bahkan ayahnya tak mau membantunya menghentikan khotbah saang ibu, sedangkan Erna tersenyum menang

"Tengil mana, aku mau ribut sama dia aja ketimbang adu debat sama ibuk" Kirana pasrah

"Tengil siapa? "

........................













Hallo ladies and gentlemen
Readers yang baca cerita ini,
Gimana intro aku ada feel family nya gak sih
Mohon maap y kalau masih acak acakan, aku masih baru jadi author  jadu maklum ya hehe

Teken bintang donk buat author, komennya juga boleh pake banget hehe

KIRANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang