Canada, July 15th, 2028
Cuaca Canada saat ini sedang panas panas nya, tidak heran hampir semua orang yang ada di sana menggunakan pakaian berbahan tipis agar tidak gerah.
Seorang wanita yang sedang berjalan menyusuri taman kota tampaknya sedang tidak memiliki tujuan dan arah kemana dia harus berjalan. Sudah sekitar 45 menit dia hanya menyusuri pinggir taman sambil melihat lihat sekitar.
Wanita itu tersenyum karena tiba tiba mengingat bagaimana 7 tahun lalu dia menangisi seorang pria yang sangat susah untuk di gapai. Padahal pria itu sendiri, tidak mungkin mengenalnya.
Senyum itu perlahan luntur, dia tersadar dia juga sedang menertawakan dirinya yang saat ini, masih mencintai pria yang 7 tahun lalu ia tangisi.
Tidak sedikit orang yang mengatakan dia harus melupakan pria itu, pria itu tidak nyata, dia hanya berada di bayang bayang pertumbuhan dan perkembangan wanita itu, dia tidak benar benar menemaninya dalam setiap situasi dan kondisi.
Namun, wanita itu bertindak seperti orang tuli yang tidak peduli dengan apa ucapan orang. Bagi dia, melihat pria itu saja sudah sangat menenangkan hati. Yang terpenting pria itu bahagia dan sehat selalu.
Wanita itu memutuskan untuk duduk di taman kota yang sedari tadi di susurinya. Dia lelah berputar putar.
Di depannya tampak banyak sekali orang berlalu lalang menikmati musim panas yang baginya tidak menyenangkan sama sekali. Tak sedikit pasangan muda mudi maupun yang tua melakukan piknik di sekitaran taman kota, menikmati cuaca cerah hari itu.
Wanita itu hanya mengedarkan pandangannya asal ke segala tempat hingga ia menemukan ice cream truck dekat tempat dia duduk. Banyak sekali anak anak yang mengantri disitu, dan satu pria yang sedang menunggu gilirannya untuk maju.
Karena dia sangat kepanasan di cuaca seperti ini, wanita itu memutuskan untuk ikut mengantri ice cream demi menghilangkan rasa penat dan gerah.
Dia mendekat ke arah truck itu, mengantri tepat di belakang satu satunya pria yang ikut mengantri.
Pria itu menoleh karna merasa ada seseorang yang ikut mengantri di belakangnya.
"Oh! I thought you're a kid. Mau antri duluan? I'm not in rush." Seru pria itu terkejut melihatnya.
"Ah its okay. Aku udah liat dari jauh kamu ngantri duluan." Balas wanita itu dan di balas anggukan oleh pria di depannya.
Wanita itu terus memperhatikan pria di depannya. Dia merasa sangat familier dengan orang itu, namun dia juga ragu. Tidak mungkin bertemu dengan orang tersebut di tempat ini.
'Masa gue ketemu dia disini.' Batin wanita tersebut, masih berdebat dengan pikirannya harus berbuat apa untuk memastikan apakah pria itu adalah orang yang di pikirannya atau bukan.
"Excuse me? Kamu gapapa?" Tanya pria itu yang tiba tiba saja sudah lumayan jauh di depan wanita tersebut.
Dia tersadar dari lamunannya dan berjalan mendekat dengan pria itu saat menyadari bahwa barisannya sudah memiliki jarak yang lumayan jauh.
"Are you okay?" Tanya pria itu lagi.
"Yes, I am. No need to worry." Balas wanita itu.
"Anyway, kamu dari sini?" Tanya wanita itu berusaha membuka topik percakapan.
Pria itu menoleh dengan wajah ramah, "oh, bukan. I'm from Korea actually. "
"Kalau kamu gimana?" Tanya pria itu membalikan pertanyaan.
"Bukan juga. Aku liburan disini." Jawab wanita itu.
Pria itu tersenyum dan mengulurkan tangan ke arah wanita tersebut.