Sean bernyanyi di dalam kamar mandi selagi menikmati guyuran air shower yang membasuh tubuh rampingnya. Di sofa, Yibo menikmati suara merdu Sean sambil membaca majalah.
"Daripada menjadi pembuat masalah, kenapa dia tidak menjadi seorang penyanyi saja?" Yibo bergumam dan membuka lembar halaman baru. Ia memperhatikan beberapa pilihan tempat wisata terdekat dari tempat penginapan.
"只想悉心守护 你的付出
(zhǐ xiǎng xī xīn shǒu hù nǐ de fù chū)
关于我们点滴 都是全部 ...
(guān yú wǒ men diǎn dī dōu shì quán bù ... ) ...buuu...uhuk! Uhuk!" Sean terbatuk keras dan mengumpat, "Sial, mulutku kemasukan air!"Suara Yibo tertawa terdengar hingga menembus pintu kamar mandi.
"Aku hampir mati telanjang." Sean mengadu selagi mengeringkan rambutnya. "Kau pasti kaget ternyata aku pandai bernyanyi?"
Yibo menggelengkan kepala sambil tersenyum memaklumi. "Aku terlarut dalam nyanyianmu sampai kemudian kau tersedak."
"Kau tidak perlu menyebut bagian itu." Sean lekas berbaring di atas ranjang.
Yibo meninggalkan majalahnya dan menyusul Sean di tempat pembaringan, menarik selimut untuk ia bagi. "Apa kau tertarik untuk berwisata ke hutan?"
"Hutan? Maksudmu, mendaki?"
"Tidak perlu mendaki. Tak jauh dari sini ada tempat wisata alam liar, tempatnya bukan di daratan tinggi."
"Oh," jawab Sean sambil menoleh. "Aku tertarik."
Yibo tersenyum dan terdiam beberapa saat. Ia menyadari Sean juga masih terjaga. "Apa kau tidak bisa tidur?"
"Kau juga?" Sean balik bertanya. "Ayo bermain dongeng?"
"Apa kita tidak terlalu tua untuk bermain dongeng?"
"Di sebuah kastil tua, hidup seorang pangeran yang terkena sebuah kutukan." Sean memulai. "Kutukan abadi yang membuatnya terlihat buruk rupa. Kau lanjutkan!"
"Ha?"
"Ini adalah permainan sambung dongeng," ucap Sean sambil menyikut lengan Yibo.
Yibo mengerti. Setelah berpikir beberapa detik, ia melanjutnya, "Itu adalah kutukan abadi yang tak bisa disembuhkan, membuatnya mengurung diri di dalam kastil dan meratapi nasib. Ia hanya hidup untuk menunggu kematian. Tapi suatu malam, ia kedatangan seorang tamu. Yaitu seorang lelaki yang nampak pucat dan terluka parah."
Sean menyambung, "Lelaki itu ternyata adalah seorang pengembara yang terluka akibat terjatuh dari jurang dan telah tersesat di hutan selama berminggu-minggu. Lukanya sangat parah, ia telah mendekati kematian ..."
Yibo melirik Sean dan memandangi sejenak, termenung. Tak lama, ia kembali bersuara, "Pangeran itu menutupi wajahnya dan merawat pengembara itu dari hari ke hari. Tetapi pengembara itu tak kunjung pulih, ia memiliki sakit yang tak bisa disembuhkan. Mereka menghabiskan waktu bersama dan mulai menyukai satu sama lain. Karena Pangeran mempercayai si pengembara, ia lalu membuka topeng wajahnya dan bertanya, ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑯𝒆𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑻𝒓𝒊𝒑 [𝑪𝒐𝒎𝒑𝒍𝒆𝒕𝒆✓]
FanfictionSetelah melalui perceraian yang traumatik, Wang Yibo memutuskan untuk pergi berlibur sebagai upaya menyembuhkan diri. Ia tak menyangka akan bertemu dengan orang asing yang memberinya pandangan baru tentang hidup dan cinta. Siapa dia? A Fanfiction by...