🏞️
~ Daintree Rainforest 🌿"Apa kau yakin kita tidak memerlukan seorang pemandu wisata?" Sean mengekori langkah Yibo di belakang, sesekali bersiul menirukan suara burung yang menemani perjalanan mereka menembus hutan.
"Kita tidak membutuhkannya. Apa kau takut kita akan tersesat?" Yibo memperlambat langkahnya menyadari jaraknya dengan Sean makin menjauh.
"Tidak, tapi bagaimana jika di sini ada hewan buas?" ucap Sean sambil menekuk tubuhnya memperhatikan bunga yang tumbuh di sekitar bebatuan. "Cantik sekali."
"Area ini pasti sudah disterilkan untuk wisatawan. Jikapun kekhawatiranmu itu terjadi, 'kan ada aku di sini." Yibo membusungkan dada.
Sean tersenyum meremehkan lalu melanjutkan langkahnya menyusul Yibo. "Ya, ada kau untuk kukorbankan."
"Hey!" Yibo menatap sebal.
Karena mereka memulai perjalanan pagi-pagi sekali, sinar dari matahari terbit membuat pemandangan di dalam hutan seolah berkilau. Angin bertiup lembut dengan bunyi gemercik air dari air terjun. Suasana alam yang mereka temui benar-benar mengagumkan.
Yibo mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya lembut. Udara segar yang terhirup serasa mencuci tubuh dan isi kepalanya. Selagi Yibo menikmati kedamaian dan sihir menenangkan dari alam, Sean sibuk berkeliaran mengincar berbagai tanaman yang tak pernah ia jumpai sebelumnya.
"Kemari, cepat foto aku!" panggil Sean dari balik semak-semak.
Yibo mengeluarkan ponselnya dan datang menghampiri. Ia mendapati Sean sudah berpose di samping sebuah batu berlumut. "Apa yang istimewa dari batu ini?"
"Siapa tau ini batu langka?" jawab Sean sambil mempertahankan posenya.
Suara bidikan kamera ponsel terus berbunyi berpindah-pindah arah. Dengan begitu bersemangat, Sean meminta Yibo untuk memotretnya bersama dengan tanaman di sekitarnya berdiri.
"Itu hanya rumput biasa, apa kau yakin akan berfoto dengannya?" Lama-lama Yibo tak bisa menyembunyikan rasa herannya. "Kau akan bilang kalau itu rumput langka juga?"
"Bawel sekali," gumam Sean selagi tersenyum pada kamera. Setelah merasa puas, ia lekas merebut ponsel Yibo.
"Sekarang giliranmu!"
"Aku tidak suka difoto," ucap Yibo dengan wajah serius, tapi Sean sudah terlanjur memotretnya sembarangan.
"Kau terlihat sangat fotogenik." Sean memperhatikan hasil bidikannya.
"Ya karena aku terlihat tampan dalam setiap sudut." Yibo semakin terpancing untuk menyombongkan diri.
Sean memandu Yibo untuk berpose di atas batu, di tengah air sungai yang mengalir tenang.
"Senyum sedikit, Tuan Wang!" Sean memantapkan posisi kameranya.
Yibo menurut. Ia tersenyum lebar sambil merentangkan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑯𝒆𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝑻𝒓𝒊𝒑 [𝑪𝒐𝒎𝒑𝒍𝒆𝒕𝒆✓]
FanfictionSetelah melalui perceraian yang traumatik, Wang Yibo memutuskan untuk pergi berlibur sebagai upaya menyembuhkan diri. Ia tak menyangka akan bertemu dengan orang asing yang memberinya pandangan baru tentang hidup dan cinta. Siapa dia? A Fanfiction by...