Hm, aku tidak yakin ini sesuatu yang penting untukmu atau tidak. Tapi, aku sebenarnya selalu khawatir tentang kebaikan.
Aku pikir sulit menemukan hal baik tanpa kita harus mengharapkan balasan. Ya, seperti timbal balik. Senaifnya manusia hidup, sesungguhnya dia ingin orang tahu hal baik apa yang dilakukan seorang itu dan ketika saat orang-orang melihat ke masa depan--hari dia tidak berjalan semestinya, pastilah pertolongan itu dia butuhkan.
Tapi nyatanya aku tidak pernah bisa memukul sama rata. Kamu bukan bagiannya.
Orang-orang berlalu lalang saat kamu remuk secara nyata ataupun diam. Mendadak tuli seakan kamu batu di pinggir jalan. Meski kamu membantu mereka sekuat tenaga, kamu jarang diketahui keberadaannya di mata mereka. Lantas, kamu tiada sakit akan kenyataannya.
Mendung mereka, kamu gantikan dengan awan berpadu pelangi. Sungguh mengerikan dan sesuatu yang aneh padahal kita manusia dengan sifat sosial; saling membutuhkan satu sama lain. Bukan meninggalkan.
Itulah yang menjadi alasan mengapa aku khawatir soal kebaikan. Sungguh mustahil mengharapkan kebaikan orang lain meski kita sudah melakukan banyak daripada semestinya.
Maka dari itu, aku menyukaimu. Terima kasih dariku, karena sudah memilih menjadi orang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Reasons : I Love You
Short StoryMungkin ini bisa dijadikan jawaban, saat kamu merasa tidak pantas.