Mengatasi Rasa Bosan | Day 1

82 10 0
                                    

Mengatasi Rasa Bosan
Nb: Jadi kakak aku ngajak aku challenge 31 days writing, jadi ya ikut aja. Semoga bisa. Ini aku buat cerita sampingan dari Black Clover Oc aku.
Saeran POV
Ah hari ini sangat membosankan, yang aku lakukan dari tadi cuma mengerjakan dokumen-dokumen di depanku. Lagian hari ini panas sekali, aku ingin sekali membuka bajuku. Seragam Golden Dawn terlalu formal, lengannya terlalu panjang, kainnya terlalu tebal, dan juga aku memakai jubah.
"Ughhhh...." ucapku dengan panas dan kebosanan membuat badan dan pikiranku kosong.
Aku melihat ke meja di sebelahku. Tidak terlihat tanda-tanda Captain, dimana dia sebenarnya? Ah mungkin dengan kelompok terorisnya. Meskipun begitu bagaimana dia bisa mengatur waktu dan menyelesaikan dokumen-dokumen gila dengan begitu efisien. Dokumennya bahkan lebih banyak dariku.
Aku membuka 2 kancing di bajuku tapi ughhh... ini sama sekali tidak membantu. Yasudahlah... kemudian aku mencoba menyelesaikan dokumen-dokumenku lagi.
5 menit kemudian
"Aghhh!!" teriakku tak kuat.
"Aku harus mengambil minuman dingin! Aku harus!" ucapku dengan penuh semangat lalu berlari meninggalkan ruangan itu menuju ruang makan.
Ruang Makan
"Heaven!, ada minuman dingin di meja makan" Tidak lupa aku berdoa terlebih dahulu kemudian aku langsung meminum 1 gelas, yang ternyata adalah orange juice tapi dengan sedikit kelapa muda di dalam.
"Yummy" ucapku sambil menjilat bibirku.
Aku meletakkan gelas yang sudah habis, kemudian mengambil 1 minuman lagi. Minuman ini berwarna biru kehijauan, sangat indah dan mengingatkanku akan minuman ocean blue di Pizza Hut.
Setelah itu aku berjalan keluar mencari solusi untuk kebosananku ini. Setelah beberapa saat, aku menemukan mangsa.. hehehehhe...
Juno sedang Latihan sihir di tempat latihan. Dia sedang mencoba menyempurnakan tekniknya dengan fairy itu. Heheheheh... ayo kita ganggu.. Aku berlari ke arahnya dan menempelkan minumanku ke belakang lehernya.
"Eyahhh..." teriak Yuno.
"Hahahah..." aku tertawa melihat reaksinya yang seperti kucing saat ekornya diinjak.
Melihat hal itu Yuno langsung menatapku dengan pandangan membunuh.
"Wind Eagle" Yuno mengeluarkan sihirnya.
"Shield" hehehe... ini menyenangkan sekali. Mengganggu juniorku dan juga sihirnya membuat udara menjadi sangat sejuk.
Ah.. Aku punya ide yang lebih gila untuk menganggunya.. hehhehe...
"Yuno, seharusnya kamu tahu itu tidak akan menyakitiku" senyumku.
"Apa yang kau lakukan disini?" geram Yuno.
"Aku kangen padamu Yuno, My dear" jawabku sambal tersenyum indah.
Mendengar hal itu Yuno terdiam dengan mata terbelalak.
"Kamu pasti lelah, ayo duduklah" aku mengambil tangannya dan menyuruhnya duduk di samping pohon.
"Ini minuman untukmu" senyumku.
Dia mengambil minuman yang aku tawarkan dengan diam.
Hmm.. apakah dia baik-baik saja? Kenapa dia tidak meminumnya malah menatapku dengan pandangan aneh? Ah mungkin saja dia kira minuman yang aku tawarkan ada racunnya.
Aku lalu mengambil minuman itu dari tangannya dan meminumnya sedikit
"Lihat tidak ada racunnya kok" ucapku sambal menyodorkan minuman itu lagi, tapi sebelum dia mengambilnya aku menangkap tangannya dan menempelkan gelas itu ke bibirnya.
"Minum" suruhku.
Yuno hanya menatapku dan tidak meminumnya.
"Minum" ucapku lagi tapi dia tetap tidak melakukannya.
"Hmm.. apakah kamu terlalu lelah untuk membuka mulutmu? Padahal tadi kamu menyerangku dengan sihir".
Aku menempelkan tangan kiriku yang terbalut sarung tangan di depan bibirnya, kemudian membuka bibirnya perlahan.
Yuno menatapku dengan mata terbelalak dan tatapan yang berbeda, aku bahkan baru tahu dia bisa melakukan ekspresi seperti itu. Dia seperti boneka, lucunya..
Yuno dengan patuh membuka bibirnya, aku lalu memberikan minuman itu perlahan ke dalam mulutnya. Dia menutup matanya dan meminumnya sampai habis.
"Ok. Sudah habis, sepertinya kamu sangat kehausan" senyumku padanya.
Ah aku sudah tidak bosan lagi karena Yuno, meskipun aku ingin lebih lama disini tapi aku harus menyelesaikan dokumen-dokume jahanam itu. Sial!!
"Jangan terlalu keras berlatih oke Yuno! Kalau begitu aku kembali ke dalam lagi. Bye!!" Ucapku lalu membuka lubang sihir dan menghilang dari tempat itu.
Third POV
Tanpa Saeran ketahui, wajah Yuno berubah merah. Dia menempelkan jarinya di bibirnya.
"Apa yang baru saja terjadi?" gumamnya.
Nb: I'm sorry wahahahah... aku gak tau kenapa aku nulis nya malah tiba-tiba ke arah ini. Suer aku ngakak sendiri. Oh ya aku punya Youtube Channel Namanya Lala99 profilnya kucing nempel di dinding dengan memelas. Aku disana main game Red White Cinderella, Otome Game, dan juga Yaoi Game juga. Please support me if you can. Love love you all. Aku pingin tau menurut kalian gimana story ini hahahahah....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keseharian di Golden Dawn - Side story SaeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang