1.

7 0 0
                                    

"Teh, Oman siapa?"

Pertanyaan dari Sartika buat Kartika yang lagi masak itu bikin Kartika senyum tipis, kenapa nih kok senyum senyum.

"Itu satu sekolah sama kamu."

"iya tau teh dia satu sekolah sama Sartika, tapi kok Sartika gak pernah ketemu sih."

Kartika tertawa kecil lihat adiknya itu yang tiba tiba ngomongin Oman.

"Oman emang jarang masuk sekolah."

"Suka bolos ta teh?"

"Nggak dong."

"Terus kenapa jarang berangkat sekolah?"

"Nggak penting itu privasi dia teteh aja gak tau kenapa dia jarang sekolah, lagian kan itu urusan dia."

Sartika mengangguk setuju, masa iya dari muka aja itu udah keliatan anak baik kok masa suka bolos.

"Oh iya, kamu besok dateng lagi ya kerumahnya Oman buat balikin rantangnya."

"Iya teh."

Mereka berdua mulai sibuk sama urusan masing masing yang berbeda, Kartika masak buat makan malam sementara itu Sartika nonton tv.

Tok tok tok

"assalamualaikum!"

Sartika yang paling deket sama pintu langsung keluar buat ketemu sama tamu itu, pas dibuka disana ada anak laki laki yang kayaknya baru puber.

"Waalaikumsalam, cari siapa?"tanya Sartika lembut ke anak anak.

"Nggak teh mau balikin rantang disuruh mas Oman."balas anak itu alias Dimas sambil kasihin rantang yang udah dicuci.

"Padahal besok saya mau kesana lagi buat ambil, makasih ya."

"Sama sama, ya udah teh aku mau pulang dulu ya, assalamualaikum!."seru Dimas terus naik ke sepeda bmx nya

"Waalaikumsalam!"balas Sartika.

Sartika masuk lagi ke rumah buat ditaruh lagi dilemari tempat mereka taruh rantang.

"Siapa yang dateng?"tanya Kartika.

"Gak tau kak anak kecil balikin rantang katanya disuruh mas Oman."

"Itu Dimas adiknya Oman, oh iya Oman lebih tua dari kamu jadi manggilnya mas ya."

"Iya teh."

Kartika cuman balas senyum aja.

.

.

Sementara itu dirumah Oman susana tidak sehangat hari hari sebelumnya karna anak sulung keluarga itu tiba tiba sakit.

"Mas gapapa?"tanya Dimas khawatir.

"Gapapa mas cuman meriang aja, jangan kasih tau ibu sama bapak ya nanti pada buru buru pulangnya."

"Mas gak mau ibu sama bapak pulang?"

"Bukan gitu tapi mas gak mau ibu sama bapak khawatir."

Dimas mengangguk paham lalu menghela nafas sedih campur kesal.

Oman yang lihat itu langsung duduk untuk memastikan adik satu satunya itu baik baik saja.

"Are you oke?"tanya Oman khawatir.

"Mas, ibu sama bapak kapan pulang?"

Sang kakak diam membeku kebingungan untuk jawab pertanyaan dari Dimas itu.

"Jangan tanya mas kan mas juga nungguin ibu sama bapak pulang, mau telpon?"

Dimas mengangguk semangat ingin telfon ibu sama bapak yang nggak tau kapan mereka pulang. Oman ambil hp dimeja belajar lalu duduk samping Dimas.

untuk cinta sesaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang