Bagian 14 ; Mulai ada rasa

1K 136 16
                                    

Pandangan Seokjin langsung ngacir begitu Namjoon pandang balik dirinya.

"I-iya ki-kita pa-pakai yang itu aja" kata Seokjin terbata-bata

"Pake apa?" Tanya Namjoon iseng

"Yang tadi kamu bilang"

"Iya apa?" Namjoon numpuin telapak tangannya di kepala Seokjin lalu tatap si manis itu dari arah samping

Mampus udah Seokjin, dia paling gak bisa diginiin, apalagi sama Namjoon, mau pingsan dulu sebentar kalo bisa.

Seokjin juga takut khilaf. Sekarang jantung dia udah bereserakan kemana-mana aja rasanya, bulu kuduknya bahkan berdiri semua.

"Yang itu ihhh~"

Alur pikiran Seokjin udah rasanya gak berjalan dengan benar, ditambah Namjoon yang sekarang iseng banget gangguin Seokjin.

"Yang itu apa?" Tanya Namjoon lagi, kini ditambah senyum jahil

"Jangan becanda ihhh~"

Dan tawa kecil pun lolos dari Namjoon. "Iya sorry.  Lo lucu sih kalo lagi bingung gitu" kata Namjoon kemudian tangannya iseng langsung usak rambut Seokjin jadi berantakan.

"Namjoonnn rambut gue," Pekik Seokjin kemudian pukul lengan Namjoon

"Hahaha" tawa Namjoon jadi makin keras.

"Awas ya!" Ancam Seokjin dan Namjoon kini sudah bergerak satu langkah untuk menjaga jaraknya dari Seokjin

"Sini lo!"

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran dikamar, lalu timpuk-timpukan bantal. Untung gak ditaman ya, kalo gak bakal jadi video klip film india kuch kuch hotahe.

Namjoon sibuk nangkis pukulan Seokjin pake tangan sedang kan Seokjin sibuk ngomel, katanya Namjoon jahat.

Ada juga dia bilang "Namjoon, lo itu turunan dajjal emang!"

Padahal Namjoon cuma acak rambut doang, dan sekarang Seokjin yang sibuk mukul tapi Namjoon yang dikatai jahat.

Salah Namjoon apa?.

Uke itu bebas. :")

Sampe akhirnya berdua sama-sama cape sendiri dan berhenti dengan sendirinya.

Ngerjain tugas enggak, cape iya.

Seokjin sama Namjoon doang.

"Udah, gue cape, break dulu" kata Seokjin dengan napas yang tersengal - sengal

"Jangan mukul lagi, punggung dah sakit dipukul elo" keluh Namjoon, napas dia juga tersengal-sengal karna sibuk lari ngehindarin Seokjin tadi.

Mereka berdua duduk jauhan, satunya dekat meja belajar, satunya lagi dekat pintu kamar.

Hening.

Masing-masing sibuk ngambil napas, trus kipas - kipas, padahal dalam kamar ada AC ruangan yang menyala sedari tadi.

Sampe lima menit kemudian,  pandangan keduanya kembali saling ketemu lagi. Namjoon senyum, pandangan matanya berubah agak tajam.

Menurut Seokjin pandangan mata itu cukup ngartiin hal lain.

"Namjoon, jangan isengin gue, ini baru lima menit istirahatnya" kata Seokjin memecah keheningan.

"Enggak kok, gue cuma mau mandang lo aja"

"Emang gue apaan, jadi bahan pandangan lo" dumal Seokjin

"Lo manis, senyumnya cantik juga" kata Namjoon

Seokjin ngalihin pandangannya, gak mau lihat Namjoon.

Yaa Seokjin deg-degan aja gitu.

"Gak usah teasing ke gue deh lo"

"Siapa yang teasing sih, orang gue jujur" kata Namjoon lagi, kini ditambah senyum tipis.

"Diem lo" gertak Seokjin, tapi gertakan dia malah bikin Namjoon jadi gemes sendiri.

"Itu pipi pengen gue gigit aja rasanya" kata Namjoon lagi

"Heh!"

"Haha canda"

"Ini tugas belum beres," keluh Seokjin, dia bangun dari dudukannya lalu ngambil laptop. Niatnya mau dibuka buat lanjut ngerjain.

Namjoon ikut berdiri, dia ngehampirin Seokjin, "Nanti gue aja yang bikin"

"Ntar gue gak ngerti kalo gak ikut ngerjain"

"Ntar gue ajarin" balas Namjoon

"Beneran?"

"Hm" Namjoon angguk pelan, kemudian melanjutkan, "tapi ada syaratnya"

"Apa syaratnya?"

"Nanti gue kasih tau besok"

"Ihhh, gue penasaran" Seokjin narik ujung kaos Namjoon. "Apa syaratnya?" Tanya Seokji lagi, dengan bibirnya yang terpout lucu.

"Ck Sial!, jadi pengen cium" batin Namjoon.

"Bibir lo"

"Kenapa bibir gue?" Seokjin segera ngalihin pandangan dia ke cermin, buat liat mungkin bibir bengkok :").

"Kenapa bibir gue?" Tanya Seokjin lagi, masih sibuk ngeliar bibirnya dicermin kecil dekat meja belajar.

"Gue suka."

"Suka apa?"

"Dah, gue balik ya" pamit Namjoon, ia juga sengaja ngalihin pembicaraan.

"Pertanyaan gue gak ada yang lo jawab"

"Ribet mikir jawaban pertanyaan lo"

"Dih, pertanyaan UAS noh ribet"

Namjoon jalan menuju tempat tidur, ambil tas ranselnya yang tergeletak disana. "Kalo UAS gampang jawabnya, tinggal belajar"

"Lah pertanyaan gue gak perlu belajar  tinggal jawab aja"

Sambil pakai tas ranselnya ke pundak, Namjoon noleh ke Seokjin, "Gak bisa mesti mencintai lo dulu baru bisa jawab"

"Hah? Gimana?" Seokjin cengo bingung. Sirkuit otaknya lagi sibuk nerjemahin perkataan Namjoon barusan.

"Gue pamit ya" kata Namjoon lagi, kemudian keluar dari kamar.










***



To Be Continued

Jng lupa voment ya guys😘💜.

Komen sebanyaknya, bakal gue balas satu -satu. Soalnya lagi gabut banget. mending ngejawab komen kalian, dari pada mikirin kata manusia di real life gw. :")

Crush Instagram (NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang