***
Raina pov.
Aku Raina. Raina Pramudya. Anak kedua dari pasangan Nanda wijaya dan silla Rahayu. Kini aku duduk di kelas 11 SMA di Yogyakarta. Aku punya sahabat yang selalu ada untukku kapanpun dan kemanapun.
Pertama, Cahaya. Atau yang lebih dikenal dengan Aya. Orangnya yang humoris, humble dan mudah berbaur menjadikannya banyak dikenali oleh anak anak di SMA kami. Yang kedua, Zafarani. Biasa dipanggil Ara. Dia lebih kalem dan pendiam kalau belum terlalu kenal, tapi jika sudah kenal jangan tanya, ia tipe orang yang sangat care kepada temannya.Sebentar, Ada satu lagi sahabatku. Ah iya. Dia Farel. Muhammad Farel Attafariz. Sahabatku yang satu ini bisa di bilang incaran para cewek cewek. Karna mukanya yang tampan, pintar dan juga sebagai kapten tim basket di sekolah. Tidak heran jika Farel dijuluki sebagai mostwanted sekolah. Farel ini sahabatku yang paling lama. Sejak kecil kami sudah menjalin persahabatan. Tingkahnya yang selalu menjailiku, dan tidak bisa diam ketika sudah bersamaku, membuat aku betah berlama lama dengannya. Namun terkadang rasa jengkel dan bosan pun melintas di benakku. Itu hal yang biasa bukan?. Jika bersama oranglain, Farel akan mendapatkan julukan es kutub. Itu karena sifatnya yang dingin dan cuek terlebih kepada lawan jenis. Tapi semua dinding es itu akan mencair seketika jika sudah bersama ku, jika bersama Aya dan Ara, tidak terlalu cuek dan tidak terlalu akrab juga. Mungkin karna mereka berdua sahabatku. Jadi farel sudah terbiasa dengan keberadaan mereka.
Pagi ini aku sedang berjalan di koridor sekolah sambil berdendang kecil menyanyikan sebuah lagu. Perlu di ketahui. Aku suka musik, hujan dan senja. Aku suka musik tapi sayangnya aku tidak bisa memainkan alat musik. Aku hanya bisa bernyanyi, ya meskipun bisa dibilang suaraku masih pas pas an, tapi tak apalah. Saat sedang asik asiknya berjalan sambil berdendang tiba tiba ada yang mengagetkanku.
"Dorrrrr"
"Eh ayam ayam" kagetku.
"Hahhaaahha" tawanya seketika pecah setelah puas mengagetkanku.
"Ck. Kebiasaan deh" ucapku sedikit merajuk.
"Maaf maaf. Tumben sendirian, Aya sama ara kemana?" Tanyanya.
"Berangkat duluan tadi. Mungkin udah dikelas" jawabku.
"Oooh gituu. Yaudah" ucapnya sambil terus mengikuti ku.
"Rel" panggilku.
"Hmm?"
"Bisa gak, gak usah ngintilin aku terus. Terus juga sikap kamu jangan dingin dingin lah sama cewek cewek. Kamu tau, aku banyak dapet komplain dari fans fans mu itu. Pantes jomblo terus".
"Emang ya, cowok itu serba salah. Cuek dikira sombong, friendly dikira playboy lah fakboy lah. Ck. Ngomongin tentang jomblo, lo juga jomblo. Kenapa kita gak jadian aja biar gak jomblo lagi?" Tawarnya. Seketika aku langsung menghentikan langkahku dan melihat ke Farel.
"Jangan gila. Gak. Gak mau aku. Aku udah nyaman dengan kita kek gini" ucapku lalu melanjutkan perjalanan menuju kelas.
"Yaudah, kalo gitu jangan salahin Farel kalo terus ngintilin Raina kemanapun dan kapanpun. Sampai anak anak ngira kalo kita pacaran" putusnya.
"Serah farel" ucapku malas meladeninya.
Author pov
Terlihat seorang cewek sedang berjalan di koridor sekolah dengan seorang cowok yang terus mengikutinya. Mereka Raina dan Farel, sepasang sahabat yang tak bisa terpisahkan. Dimana ada Raina disitu ada Farel.
Pepatah mengatakan, tidak ada seorang perempuan dan laki laki yang bisa bertahan dengan sahabatan, pasti diantara mereka ada yang menyukai satu sama lain. Pepatah itu benar. Sudah lama Farel menyimpan rasa kepada Raina, pun sebaliknya. Hanya saja Raina sangat takut untuk mengungkapkannya karna ia takut jika nanti kisah percintaannya hancur, persahabatannya juga akan ikut hancur.
Tanpa ia sadari, kini persahabatan mereka sebenarnya sudah berada diujung tanduk. Itu semua karna Farel yang sudah tidak bisa memendam perasaannya dan Raina yang masih teguh dengan prinsipnya.
Tak terasa Raina telah sampai di depan pintu kelasnya, Farelpun mau tidak mau harus berpamitan dan menuju ke kelasnya. Kelas Raina dan Farel berbeda. Raina di kelas 11 ips 1 sedangkan farel di kelas 11 ipa 2. Sebenarnya dulu waktu memilih jurusan mereka ingin memilih jurusan yang sama. Namun karena adanya kesalahpahaman dan miss komunikasi terjadilah perbedaan pemilihan jurusan.
Flashback on.
Disebuah taman sekolah terlihat dua orang remaja sedang duduk sambil memegang kertas formulir pendaftaran.
"Rain, nanti masuk jurusan apa?" Tanya seorang remaja laki laki. Dia Farel.
"IPA" Jawab Raina singkat.
"Kenapa IPA? IPS aja ayolah Rain" bujuk Farel.
"Gak mau. Kalo Farel mau masuk ips masuk ajaa. Raina maunya di ipa" .
Setelah berdebat menentukan jurusan, mereka memasuki ruangan tempat tes jurusan. Tiba tiba terlintas di benak Raina dan Farel.
"Kalo Farel milih ips dan aku ipa, ntar kita pisah kelas. Aa gak mau jauh dari Farel. Kan yang aku kenal cuma farel doang disini" batin Raina.
"Gue harus ngikut Raina nih. Gak bisa gak bisa pokoknya kita harus sekelas. Sip IPA" batin Farel.
Dan pasti tau apa yang terjadi. Iya Raina memilih IPS dan Farel memilih IPA. mungkin memang takdir berkehendak bahwa mereka belum bisa disatukan untuk saat ini.
Flashback off.
Didepan pintu kelas Raina, Farel masih setia mengajak Raina berbicara.
"Udah sampai aja si" ucap Farel kesal.
"Ck. Udahlah Rel. Sana ih ke kelas. Udah mau masuk noh. Kelasmu kan jauh" perintah Raina sedikit memaksa.
"Iya iya bawel. Ntar istirahat jangan kekantin dulu ya. Tunggu sampai aku nyamperin kamu" pinta Farel.
"Iyaa. Udah gih sanaaaa. Hus husss" usir Raina.
"Cieeee. Makin hari makin nempel terus nih couple atuu" terdengar suara Aya dan Ara kompak yang merusak suasana.
"Ish apaan sih kalian. Udah ah ayo masuk kelas. Farel juga sana ke kelas!" Perintah Raina malu malu.
"Rain, muka lo kenapa? Lo alergi sesuatu? Kok merah gitu? Perasaan lo gak ada alergi sama apa apa deh" tanya Farel sok polos.
"FARELLL.... KE KELAS GAK?" ucap Raina kesal dengan Farel.
"Hahahahhaha" tawa Aya dan Ara pecah seketika melihat Raina salting dan pipinya yang memerah karna malu.
Sedangkan Farel melenggang pergi tanpa dosa dengan sedikit menyunggingkan senyuman.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE to be HAPPY [ HIATUS ]
Teen FictionTentang seseorang yang menyukai musik, hujan dan senja, dipertemukan dengan seseorang yang juga menyukai hal yang sama. Dia menyukai orang tersebut sejak pertama mereka bertemu. Bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Namun ia hanya bisa memenda...