***
Pindah tempat tinggal berarti harus pindah sekolah. Sejujurnya Raina sudah nyaman di yogya bersama dengan teman temannya. Namun keadaanlah yang memaksanya harus pergi dan pindah sekolah. Adaptasi lagi salah satu hal yang paling Raina tidak suka. Entahlah, mengenal orang baru dan membuat kisah beru seperti mengulang semuanya dari 0.
"Raina, ini sekolah baru kamu. Semoga kamu betah ya sayang" ucap silla mama Raina.
Dilihatnya gerbang gapura bertuliskan "SMA bina bhakti" dari dalam mobil. Tidak buruk, bahkan jauh lebih bagus dari sekolahnya dulu.
"Mas Rikza?" Tanya Raina.
"Mas mu juga sekolah disini. Mas mu mana mau berangkat bareng, Rain Rain".
Setelah mengucapkan itu, Raina dan Silla di kejutkan dengan suara bising dari motor sport berwarna hitam yang memasuki gerbang SMA bina bhakti. Suara yang tidak asing bagi kedua nya. Siapa lagi kalau bukan Rikza.
Setelah masuk ke area sekolah dan memarkirkan motornya, terlihat banyak pasang mata yang penasaran dengan kehadiran Rikza. Melepaskan helm full face nya lalu menyugar rambut dengan gaya cool, membuat para cewek cewek yang melihatnya langsung meleleh dan tak sedikit pula yang melongo sambil bertanya tanya.
"Gilaaa. Tu cowok siapa anjirrr. Ganteng banget"
"Anak baru ya itu? Subhanallah idaman dedeq mas"
"Boleh di karungin gak sih"
"pokoknya gue harus dapetin dia"
Dan masih banyak lagi pujian pujian yang keluar dari para siswi SMA bina bhakti
Begitu pula dengan Raina dan mama nya yang ikut menyaksikan dari dalam mobil.
"Ma, kek nya mas Rikza bakal jadi inceran cewek cewek sini, terus jadi mostwanted baru di sekolah deh. Liat aja pesona nya sampai bikin ciwi ciwi pada melongo gitu" ucap Raina sambil sedikit terkekeh.
"Hmm... kayaknya kamu juga bakal gitu Rain". Jawab mama nya.
"Ah mama ngaco. Mana mungkin. Raina gak secantik itu buat jadi primadona sekolah"
"Kita lihat nanti".
Setelah lama menyaksikan tontonan Rikza yang menarik perhatian para siswi, akhirnya Raina pamit kepada mama nya untuk segera memasuki sekolah. Baru turun dari dalam mobil, sudah banyak pasang mata yang menatap kagum ke arah Raina, terutama para siswa. Banyak yang memujinya seperti Rikza tadi, tapi tak sedikit pula yang mencemooh. Hal yang biasa bagi Raina. Hidup kurang berwarna tanpa netizen.
Remaja berambut sepunggung itu pun mulai memasuki sekolah dan berjalan seorang diri di koridor sekolah. Tiba tiba ada yang berlari dari belakang dan tidak sengaja menyenggolnya.
"Eh..." kagetnya.
Seseorang yang tidak sengaja menyenggolnya tadi akhirnya berhenti dan berbalik badan menyadari jika sudah melakukan kesalahan.
"Eh maaf. Gue buru buru, udah telat nih. Sekali lagi minta maaf ya". Ucap orang itu.
"Iya gak papa. Oh iya mau nanya. Kelas 11 IPS 2 dimana ya?" Tanya Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE to be HAPPY [ HIATUS ]
Teen FictionTentang seseorang yang menyukai musik, hujan dan senja, dipertemukan dengan seseorang yang juga menyukai hal yang sama. Dia menyukai orang tersebut sejak pertama mereka bertemu. Bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Namun ia hanya bisa memenda...