Chapter 2 : Tatapan dan Ngambek-nya Gun

618 80 5
                                    

Pagi yang indah menyapa. Setelah bangun, mandi, dan sarapan Off langsung pergi menaiki mobilnya. Kali ini Off yang memaksa sang Daddy untuk menyetir sendiri, dan dengan berat hati Max mengijinkannya.

Saat sampai Off, memarkirkan mobilnya dan keluar dengan kacamata hitam miliknya. Off melirik kesekitar, ternyata sudah ada Tay dan yang lainya menunggunya, Off hendak mendatangi mereka namun jalannya terhenti karna Siswi dan Siswa mengerumuni nya dan memaksa agar Off menerima hadiah yang mereka bawa.

Off kewalahan dia hendak keluar, namun tak ada satu pun dari mereka yang memberi Off jalan keluar. "DIAMMMM!" Shit itu suara Gulf.

"Awas." Ucap Tay, dan mereka semua diam tak berkutik, memberi jalan agar Tay dapat masuk.

Singto dan Perth tiba-tiba menarik tangan Off agar keluar dari kerumunan. "Off gak punya waktuu sama kalian!!!" Tegas Tay.

"Pikir, emang dia mau sama kalian?." Ucap Gulf, dan pergi bersama Tay.

"Off gakpapa kan?." Tanya Tay, setelah menyusul Off yang ditarik bersama Singto dan Perth menuju kelas.

"Gakpapa." Off menjawab dan duduk di kursinya.

"Gini nih kalo Raja sekolah disini." Tungkas Perth membuat yang lainya tertawa.

"Besok hati-hati deh. Mereka tu kalo dah dapat mangsa kek macan lepas dari kandang." Singto berucap setelah duduk di kursi belakang Off.

"Ohh ya Off, sudah masuk Club mana aja?." Tanya Gulf.

"Belum masuk sih."

"Emang rencananya mau masuk mana?." Tanya Tay.

"Basket, Renang." Ucap Off.

Mereka nampak saling pandang, "Emang kalian masuk mana?."

"Aku sih Fotografi." Ujar Tay.

"Aku sih cuma Renang." Perth berucap sambil meminum susu coklat.

"Gulf?." Tanya Off.

"Futsal." Jawabnya singkat.

"Kalo Singto?"

"Singto kalo gak salah juga Futsal." Ucap Gulf, dan Singto mengangguk.

"Jadi cuma satu semua?." Tanya Off dan mereka mengangguk.

"Sebenarnya sih bisa lebih, tapi kita mau nya cuma satu." Jelas Tay.

"Jadi kan Basket sama Renang?." Tanya Perth.

"Jadi."

"Emang bisa Basket?." Ragu Tay.

"Bisa lah." Sombong Off.

"Nanti coba buktiin." Ucap Singto.

Off mengangguk setuju, dan setelahnya hanya ada kesunyian, karna bel masuk sudah bunyi, dan mereka masih menunggu kedatangan guru.

Sesaat Gun masuk bersama 3 temanya, dan hal itu membuat Off menatap Gun. Pandangan mereka terkunci satu sama lain. Baik Gun maupun Off dapat merasakan hal aneh, darah mereka berdesir dan jantung yang berdegup kencang. Setelahnya Gun tersenyum manis, dan duduk di kursi nya. Off? Entah mengapa dia merasa gugup, wajahnya tenang namun tak dengan hatinya.

Pelajaran berjalan dengan lancar, setelah memakan waktu 2 jam bel istirahat berbunyi. Off ditarik oleh Gulf dan Perth menuju Kantin. Saat hendak keluar kelas Off menatap Gun yang menatap nya, dan hal yang Off lakukan adalah tersenyum manis, sangat manis, hingga kadar ketampanan Off bertambah, dan hal itu membuat Gun membeku.

"Gun."

"Gun."

"GUN!!!." Teriak ketiga temannya.

Love You Jumpol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang